Kelompok peternak di desa ini yang bergabung dengan KUD Giri Tani, berjumlah satu kelompok, yaitu Kelompok Peternak Mekar Jaya, yang diketuai
oleh Bapak Musriyanto. Kelompok peternak ini pun telah menerima bantuan reaktor biogas untuk mengatasi permasalahan limbah ternak.
VI HASIL DAN PEMBAHASAN
6.1. Analisis Aspek Non Finansial
Analisis mengenai aspek non finansial, dilakukan untuk mengetahui sejauh mana usaha peternakan sapi perah yang memanfaatkan kotoran ternak
sebagai penghasil biogas di KUD Giri Tani, Kecamatan Cisarua dan Megamendung layak untuk dilaksanakan. Aspek non finansial yang akan dikaji
lebih dalam antara lain adalah aspek pasar, teknis, manajemen dan hukum, sosial- ekonomi-budaya, serta lingkungan.
6.1.1. Aspek Pasar
Aspek pasar memegang peranan penting dalam menentukan kelayakan suatu usaha. Hal ini disebabkan, aspek pasar menganalisis pemasaran dari output
yang dihasilkan. Berikut ini adalah analisis lebih lanjut mengenai komponen- komponen dari aspek pasar :
1. Permintaan dan penawaran
Konsumen tunggal dari produk yang dihasilkan oleh peternak adalah Cimory. Permintaan susu segar dari Cimory, mencapai 10 ton per hari atau jika
dikonversi ke dalam satuan liter maka kebutuhan Cimory mencapai 9866,79 liter per hari. Untuk memenuhi keseluruhan permintaan tersebut, Cimory memasok
susu dari KUD Giri Tani, dimana terdapat kesepakatan antara Cimory dan KUD Giri Tani bahwa seluruh susu yang dihasilkan oleh KUD Giri Tani akan diserap
oleh Cimory. Namun, kebutuhan susu sebanyak 10 tonhari tersebut tidak dapat dipenuhi seluruhnya oleh KUD Giri Tani, yang rata-rata hanya dapat memenuhi
60 dari kebutuhan. Sehingga, Cimory memenuhi 40 kebutuhan lainnya dari para peternak yang berada di kawasan Cipanas dan Sukabumi yang masing-
masing mampu memenuhi 20 dari kebutuhan susu. Penawaran rata-rata yang mampu dihasilkan oleh KUD Giri Tani adalah
sebanyak 6 tonhari atau 6000 kg susu segar. Sedangkan peternak skala besar yang ada, rata-rata hanya mampu menghasilkan 805 Lhari atau sama dengan 815,87
kghari. Sehingga, para peternak skala besar mampu menawarkan sebanyak 13 susu segar kepada Cimory dari keseluruhan permintaan susu yang ada setiap
harinya. Dengan mengetahui jumlah permintaan dan penawaran tersebut, dapat diketahui pula market share dari peternak serta KUD Giri Tani.
Market share menunjukkan proporsi penjualan suatu usaha terhadap
penjualan industri secara keseluruhan Solihin, 2007, yang dapat dirumuskan sebagai berikut :
∑ Sales Revenue output usaha pada tahun t ∑ Sales Revenue output industri pada tahun t
Berdasarkan perumusan tersebut, market share dari KUD Giri tani, dengan asumsi harga jual susu per kilogram Rp 3.900,00, dan diasumsikan konstan
selama tahun 2010 maka : KUD Giri Tani
. kg X Rp. .
X hariX bulan .
kg X Rp. . X
hari X bulan Rp .
. .
, Rp .
. .
,
Dalam satu tahun, proporsi penjualan susu segar dari KUD Giri Tani ke Cimory mencapai 60 dari total industri. Sedangkan, market share dari peternak
skala besar adalah : Peternak
, kg X Rp. . X hari X bulan
. kg X Rp. .
X hari X bulan
Rp . .
. ,
Rp . .
. ,
, Market share
yang diterima peternak skala besar setiap tahunnya adalah sebesar 8,27 dari keseluruhan industri.
Untuk produk sampingan berupa biogas, permintaan dan penawaran utama berasal dari rumah tangga peternak. Hal ini disebabkan, biogas yang dihasilkan
diperuntukkan untuk skala rumah tangga. Dalam satu bulan jumlah biogas yang dapat dihasilkan setara dengan 96,6 kilogram gas elpiji. Jumlah tersebut mampu
memenuhi kebutuhan peternak dalam hal kebutuhan akan energi, khususnya