Alat Bahan dan Alat Penelitian

3.4 Prosedur Analisis

Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi analisis sensori uji rating intensitas dan uji hedonik, analisis mikrobiologi dan analisis kimia.

3.4.1 Analisis sensori

Uji sensori menggunakan indera manusia sebagai alat utama untuk menilai mutu produk perikanan yang telah mengalami proses pengolahan. Uji sensori yang dilakukan dalam penelitian produk sosis fermentasi ikan patin ini meliputi uji rating intensitas Meilgaard 1999 dan uji hedonik SNI 01-2346-2006. a Uji rating intesitas skala kategori Meilgaard 1999. Uji rating intensitas bertujuan untuk menentukan suatu atribut sensori tertentu yang bervariasi diantara sejumlah contoh jumlah contoh bervariasi dari 3-6 contoh. Panelis diminta menilai intensitas atribut sensori tertentu pada skala kategori dari beberapa contoh produk. Skala pengukuran yang dipakai adalah skala 5-poin, 7-poin atau 9-poin. Data yang diperoleh dari skala pengukuran kategori merupakan data ordinal. Data tersebut dianalisis dengan menstransfer data kategori ke dalam angka 1 sampai 7 misalnya menggunakan skala 7-poin. Melalui penstransferan, data kategori dapat dianalisis dengan mengasumsikan sebagai data interval, sehingga data dapat dianalisis dengan analysis of varians ANOVA. Panelis yang digunakan pada uji ini adalah panelis terlatih sebanyak 8-12 orang. Panelis diberitahukan terlebih dahulu untuk mengenal format pengujian yang digunakan serta maksud dari skala nilai yang telah ditetapkan Lampiran 1. b Uji hedonik SNI 01-2346-2006 Uji hedonik digunakan untuk mengukur tingkat kesukaan terhadap produk dengan menggunakan lembar penilaian. Panelis yang digunakan adalah panelis non standar atau panelis yang tidak terlatih sebanyak 30 orang. Penilaian contoh yang diuji berdasarkan tingkat kesukaan panelis. Jumlah tingkat kesukaan bervariasi tergantung dari rentangan mutu yang ditentukan. Penilaian dapat diubah dalam bentuk angka dan selanjutnya dapat dianalisis secara statistik non parametrik dengan Kruskall Wallis, dilanjutkan dengan analisis sidik ragam ANOVA untuk melihat perbedaan pada sampel. Jika berpengaruh nyata dapat dilanjutkan dengan uji Duncan Lampiran 2 3. 3.4.2 Analisis Mikrobiologi a Pengujian kuantitatif total koloni mikroba Total Plate Count Bacteriological Analytical Manual BAM 2009 Media total koloni mikroba TPC yang digunakan adalah Plate Count Agar PCA Lampiran 4. Sampel diambil sebanyak 50 g, dilarutkan dengan 450 mL Butterfield’s phosphate-buffered water KH 2 PO 4 steril. Hasil tersebut sebagai sampel dengan larutan pengenceran 10 -1 . Selanjutnya dipipet secara aseptik sampel larutan pengenceran 10 -1 sebanyak 1 mL dan dimasukkan ke dalam larutan Butterfield’s phosphate-buffered water 9 mL steril. Hasil tersebut sebagai sampel dengan larutan pengenceran 10 -2 . Metode yang sama dilakukan sampai pada sampel larutan pengenceran 10 -5 . Selanjutnya dari setiap sampel larutan pengenceran, diambil sebanyak 1 mL dan dimasukkan ke dalam cawan steril secara duplo, kemudian ditambahkan media PCA steril sebanyak 15-20 mL dengan suhu ±45 o C. Selanjutnya cawan tersebut diratakan dengan melakukan gerakan membentuk angka delapan dan didiamkan sampai media pada cawan tersebut menjadi padat. Apabila media pada cawan telah padat, cawan dibalikkan dan diinkubasi pada suhu 37 o kolonimL = rata – rata jumlah koloni x faktor pengenceran C selama 24-48 jam. Selanjutnya dihitung jumlah koloni bakteri. Jumlah koloni bakteri dapat dihitung sebagai berikut: atau g b Pengujian kuantitatif total bakteri asam laktat Bacteriological Analytical Manual BAM 2009 Media tumbuh untuk bakteri asam laktat yang digunakan adalah de Man Rogosa Sharpe MRS Agar Lampiran 5. Sampel sebanyak 50 g dilarutkan dengan 450 mL Butterfield’s phosphate-buffered water KH 2 PO 4 steril untuk mendapatkan sampel dengan larutan pengenceran 10 -1 . Hasil sampel larutan pengenceran 10 -1 , dipipet sebanyak 1 mL dan dimasukkan kedalam 9 mL larutan Butterfield’s phosphate-buffered water KH 2 PO 4 steril. Hasil tersebut sebagai sampel larutan dengan pengenceran 10 -2 . Demikian seterusnya dilakukan sampai pada sampel larutan pengenceran 10 -9 . Selanjutnya sampel larutan dari