Pendahuluan .1 Latar belakang Optimazation of Small Islands Utilize Base on Carrying Capacity for Tourism (Case Study Sapeken Archipelago, Sumenep).
Gambar 17 Peta kesesuaian ekowisata jenis wisata pantai di gugus Pulau Sapeken
5 DAYA DUKUNG PEMANFAATAN WISATA DI GUGUS PULAU SAPEKEN
5.1 Pendahuluan 5.1.1 Latar belakang
Gugus Pulau Sapeken merupakan kawasan yang terdiri dari sejumlah pulau
– pulau kecil dengan sejumlah ekosistem pendukung seperti ekosistem terumbu karang, ekosistem mangrove, ekosistem pantai dan sumberdaya
perikanan, mengindikasikan sebagai kawasan memiliki keanekaragaman hayati sekaligus rentan terhadap aktifitas pemanfaatan. Terkait dengan hal tersebut
pemanfaatan gugus Pulau Sapeken terbatas pada kegiatan pemanfaatan yang sesuai dengan keterbatasan gugus Pulau Sapeken sebagai pulau kecil. Salah
satu kegiatan pemanfaatan di kawasan pulau kecil adalah kegiatan ekowisata. Ekowisata didefinisikan sebagai kegiatan perjalanan ke tempat-tempat
yang relatif tidak mengganggu dengan tujuan mengamati dan menikmati sumber daya hayati, dilakukan dengan meminimalkan dampak lingkungan sehingga
mendorong penghormatan terhadap budaya lokal dan menghasilkan manfaat yang adil bagi semua pengguna Lydia and Cannaban 2007. Lebih lanjut The
World Conservation Union IUCN menyebutkan kegiatan ekowisata tidak hanya sekedar wisata hanya berbasis alam melainkan juga sebagai bentuk upaya
mempertahankan keanekaragaman
hayati sekaligus
meningkatkan kesejahteraan
masyarakat lokal.
Namun tanpa
perencanaan, tujuan
keseimbangan ekologi, sosial, dan ekonomi dalam ekowisata tidak akan terlaksana malah pada pelaksaannnya akan dapat menyebabkan kerusakan
lingkungan Chandralal et al. 2010. Berdasarkan hal tersebut dalam perencanaan kegiatan ekowisata di
kawasan gugus Pulau Sapeken memerlukan penilaian terhadap kemampuan dari ekosistem yang ada di gugus Pulau Sapeken untuk menyediakan segenap aspek
yang diperlukan guna mengimplementasikan kegiatan wisata yang berkelanjutan sustainable tourism. Pendekatan yang digunakan berupa : 1 penilaian daya
dukung kawasan DDK; 2 penilaian touristic ecological footprint TEF; dan 3 penilaian keberlanjutan kegiatan ekowisata.