Pendekatan Ekologi - Ekonomi
FDC-IPB, gugus wilayah Pulau Sapeken memiliki sejumlah daya tarik wisata laut seperti terumbu karang didominasi famili Acroporidae, genera Acropora dan
Montipora beserta ikan karang didalamnya 342 spesies yang termasuk dalam
96 genus dan 33 famili.
Suplai ekosistem terendah yang ada di wilayah gugus Pulau Sapeken adalah tipe tutupan berupa tegalan, tanah terbuka dan pemukiman. Rendahnya
suplai ekosistem ke tiga tipe tutupan banyak dipengaruhi oleh keterbatasan yang dimiliki oleh pulau
– pulau kecil yang ada di wilayah gugus Pulau Sapeken.
Wilayah pulau kecil – pulau kecil secara karakteristik merupakan tempat
yang baik dalam menilai keterkaitan antara ekologi dan sosial Vogiatzakis et al.2008. Pulau-pulau kecil bersifat insular memiliki beberapa keterbatasan
seperti lokasi yang terpencil remoteness, sumber daya yang terbatas limited resources, ketergantungan pada pasokan dari luar yang tinggi high dependence
on imports, biaya transportasi yang tinggi high transportation costs, dan rentan terhadap bencana alam susceptibility to natural disasters MEA 2005;
Vogiatzakis et al. 2008. Wilayah pulau-pulau keciljuga ditandai dengan ukuran fisik yang terbatas, pada umumnya terbatas sumber daya alam, kerentanan
tinggi terhadap perubahan iklim dan bencana alam, dan relatif berkurang pasokan air bersih yang terbatas, dan tergantung pada perubahan permukaan
laut. Meskipun insularitas semakin tinggi terkait dengan kondisi geografis, sosial- ekonomi,dan isolasi politik Granger 1993, faktor sosial-budaya lebih memegang
peranan lebih penting dalam menentukan karakteristik dari insularitas pulau kecil MEA 2005. Lebih lanjut dijelaskan pulau
– pulau kecil juga menjadikan masyarakat yang ada di dalamnya memiliki kesadaran akan pentingnya
keberadaan pulau kecil dan perairan laut yang mengelilinginya baik secara fisik
maupun budaya.
Mengacu pada hal tersebut diatas, terdapat satu hal yang perlu di garis bawahi adalah wilayah pulau kecil memiliki sumberdaya yang terbatas limited
resources terutama sumberdaya lahan. Hal tersebut menunjukkan rendahnya Suplai jasa ekosistem terhadap pemanfaatan untuk pemukiman, tegalan dan
tanah terbuka. Batasan untuk pemanfaatan pulau – pulau kecil berbasis
konservasi, maka pulau kecil dengan ukuran kurang dari atau sama dengan 2.000 km
2
hendaknya berjumlah penduduk kurang dari atau sama dengan 20.000 orang DKP 2001. Luas pulau
– pulau kecil di wilayah gugus Pulau Sapeken semuanya diatas 2.000 km
2
dengan pulau terluas adalah Pulau
Sepanjang seluas 10.0401 km
2
dan terkecil adalah Pulau Pagerungan Kecil dengan luas 2.755 km
2
. Meskipun memiliki luas terkecil dibandingkan pulau lainnya Pulau Pagerungan Besar, Pulau Paliat, Pulau Sapangkur, Pulau
Sapeken, Pulau Saor dan Pulau Sepanjang, Pulau Pagerungan Kecil memiliki kepadatan penduduk terbesar yaitu 2 jiwakm
2
.
Kebutuhan akan ruang berupa tegalan dan lahan terbuka bagi masyarakat di wilayah gugus Pulau Sapeken juga diperlukan dalam melakukan
sejumlah aktifitas guna pemenuhan kebutuhan hidup dasar makanan, seperti bertani dan berkebun. Kondisi ini akan menambah tekanan terhadap ecosystem
servicedi gugus Pulau Sapeken. Hubungan antara masyarakat societal dan tempat dapat juga terkait dengan makna atau nilai-nilai negatif Manzo 2005.
Nilai negatif sering dikaitkan dengan aktifitas yang dapat mengurangi atau memperburuk terhadap jasa ekosistem tertentu. Lebih lanjut dijelaskan
bahwasanya dampak aktifitas manusia terhadap jasa ekosistem merupakan bagian dari socio ecological system sehingga perlu dipertimbangkan dalam
upaya pengelolaan lingkungan Folke 2006 . Tabel 19 Jenis permintaan lahan kering Ha
No Desa
Bangunan Halaman Sekitarnya Tegal, Kebun Ladang
1 Sabunten