Ekonomi h. Spiritual Optimazation of Small Islands Utilize Base on Carrying Capacity for Tourism (Case Study Sapeken Archipelago, Sumenep).

berupa terumbu karang, mangrove, tegalan, pemukiman, tanah terbuka, vegetasi dan laut. Kondisi ini menunjukkan selain potensi pemanfaatan yang masih tinggi, di wilayah gugus Pulau Sapeken utamanya di Pulau Paliat, Pulau Sapangkur, Pulau Saor dan Pulau Sepanjang, status natural capital asset yang ada masih terpelihara dengan baik sehingga masih tetap dapat menyediakan jasa dan barang goods and service untuk mendukung kehidupan manusia. Terpeliharanya natural capital asset yang ada di wilayah gugus Pulau Sapeken juga mengindikasikan adanya keterkaitan yang baik antara kondisi sosial societal dan kondisi ekologi yang ada pada kawasan Pulau Paliat, Pulau Sapangkur, Pulau Saor dan Pulau Sepanjang. Terpeliharanya natural capital asset di wilayah gugus Pulau Sapeken sebagai bentuk terjalinnya kondisi sistem ekologi sosial ditunjukkan dengan biodiversitas terumbu karang dan mangrove yang ada pada. Tercatat 36 genera karang dengan genera karang terbanyak dari famili Faviidae 11 genera dan Fungiidae 9 genera. Umumnya kondisi terumbu karang masih dalam keadaan baik terutama pada kedalaman dangkal 2 –3 meter, serta tidak ditemukan adanya koloni karang yang mengalami bleaching. Selanjutnya keanekaragaman ikan karang tergolong cukup tinggi dengan tersensusnya 342 spesies ikan karang dari 33 famili dan 96 genera FDC - INNR 2006. Untuk mangrove, populasi terbesar terdapat di Pulau Sepanjang. Suhardjono dan Rugayah 2007 mencatat luas mangrove di Pulau Sepanjang bagian utara diperkirakan mencapai ± 3.000 ha denganlebar bervariasi antara 250 – 1.500 m dan dalam kondisimasih cukup baik.Hasil inventarisasi menunjukkan terdapatsebanyak 36 jenis tumbuhan yang tergolong dalam 22 sukudan 27 marga. Jenis-jenis mangrove yang hampir ditemukan diseluruh Pulau Sepanjang adalah Rhizophora apiculata, Ceriops tagal, C. decandra, Bruguiera gymnorrhiza, Excoecaria agallocha, Xylocarpus moluccensis, Xylocarpus granatum dan Lumnitzera racemosa. Sedangkan beberapa jenis hanya ditemukan di lokasitertentu seperti Calophyllum inophyllum, Caesalpinia bundoc, Scaevola taccada dan Wedelia biflora, dan Bruguiera sexangula. Kondisi natural capital asset di wilayah gugus Pulau Sapeken terutama di Pulau Paliat, Pulau Sapangkur, Pulau Saor dan Pulau Sepanjang memungkinkan keberlangsungan jasa ekosistem selain biodiversitas seperti budaya, ekonomi, keberlanjutan hidup, pembelajaran, rekreasi dan spiritual. Jasa ekosistem mengacu pada manfaat tak berwujud intangible benefits yang diterima dari