20
Pembangunan Ekonomi Pertumbuhan Ekonomi
Disparitas Pendapatan
Inflasi
Rancangan Strategi Program
Perencanaan Pembangunan DaerahRegional
Pengeluaran Pemb.Pemda
Investasi Swasta
PDRB Barat berdasarkan pendekatan disparitas pendapatan antar kabupatenkota
dapat dilihat pada gambar 3.
Gambar 3 Kerangka Pemikiran Kajian Strategi Pembangunan Ekonomi KabupatenKota di Jawa Barat.
3.2 Lokasi dan Waktu Kajian
Kontribusi ekonomi Jawa Barat terhadap perekonomian Nasional rata- rata, selama tahun 2004-2006, adalah 13,8. Kontribusi ini terbilang besar bila
dibandingkan dengan provinsi lainnya. Fakta ini menggambarkan Jawa Barat mempunyai potensi ekonomi yang dapat terus dikembangkan dan diolah secara
lebih baik lagi. Kedekatan dengan pasar, ketersediaan bahan baku dan ketersediaan faktor produksi lainnya merupakan potensi sumber daya dan nilai
tambah bagi Jawa Barat. Selain menjadi lokasi penting bagi aktivitas ekonomi Nasional, Jawa Barat juga merupakan pasar yang luar biasa besar. Jumlah
21 penduduk dengan dipadukan tingginya aktivitas ekonomi dapat menjadi sumber
pertumbuhan ekonomi bagi Jawa Barat di masa mendatang. Namun demikian, pada analisis tingkat regional Kabupaten dan Kota
cenderung terjadi perbedaan tingkat perekonomian yang dipengaruhi berbagai faktor, misalnya jumlah penduduk, kekayaan alam, kedekatan dengan kota
pusat-pusat pertumbuhan, aksesibilitas dan kondisi geografis. Disparitas yang terlalu lebar memang sepantasnya dikurangi sebagai wujud dari pemerataan
kesejahteraan antar kabupatenkota. Dengan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas maka Jawa Barat penulis pilih sebagai lokasi kajian dengan
estimasi waktu 3 bulan dari bulan September hingga November 2008.
3.3 Metode Pengumpulan Data
Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang bersumber dari publikasi Badan Pusat Statistik BPS Pusat, BPS Provinsi Jawa Barat, dan
Badan Koordinasi Penanaman Modal Pusat. Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan cara studi kepustakaan dan studi dokumen. Dari pengumpulan
data sekunder tersebut maka diperoleh dua jenis data, yaitu data antar waktu time series dan data antar individu cross section.
Data time series adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu terhadap suatu kabupatenkota yang terdiri dari data 12 tahun yaitu tahun 1995-
2006. Data cross section adalah data yang dikumpulkan dalam satu waktu terhadap banyak individu kabupatenkota, dalam kajian ini terdiri dari 25
kabupatenkota di Provinsi Jawa Barat. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data PDRB kabupatenkota tanpa minyak dan gas
berdasarkan harga berlaku, angka inflasi, angka pengeluaran pembangunan pemerintah dalam APBD dan angka investasi swasta kabupatenkota di Jawa
Barat. Sehingga, jumlah observasi terdiri atas deret waktu t1 dan jumlah observasi deret lintang n1, dengan t adalah tahun 1995-2006 12 tahun dan n
adalah jumlah kabupatenkota, yaitu 25 kabupatenkota.
3.4 Metode Analisis Data