Sarana Perhubungan Wilayah KONDISI UMUM WILAYAH

32

4.3 Sarana Perhubungan Wilayah

Sebaran sarana dan prasarana wilayah pada umumnya dirancang mengikuti perkembangan kebutuhan penduduk, baik itu kebutuhan jangka pendek maupun jangka panjang. Selain itu keberadaan sarana prasarana dipengaruhi juga oleh kondisi geografi dan topografi suatu wilayah. Kedua hal tersebut mempengaruhi aksesibilitas suatu sarana atau prasarana. Aksesibilitas yang baik mengindikasikan adanya dukungan sarana prasarana yang baik dalam mendukung pencapaian tingkat kesejahteraan penduduk. Jawa Barat dengan kondisi topografis pegunungan pada bagian selatan dan dataran pada bagian utara, sekitar 20,27 luas wilayahnya terdiri dari sawah, sekitar 40 perkebunan dan kebun campuran, 15 hutan, 4,81 pemukiman dan penggunaan lahan lainnya. Hal ini akan mempengaruhi pembentukan dan aksesibilitas berbagai sarana prasarana di Jawa Barat. Pada daerah-daerah selatan yang bergunung, aksesibilitas relatif memiliki kendala alam lebih besar daripada daerah utara. Salah satu sarana yang penting bagi perkembangan wilayah adalah keberadaan jalan. Aksesibilitas dan kualitas jalan dapat mendukung pemanfaatan sarana-sarana ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan sarana lainnya, serta daya tarik investasi. Karena itu keberadaan jalan memegang peranan penting. Total panjang jaringan jalan di Provinsi Jawa Barat sampai tahun 2007 adalah 21.904,85 km yang terbagi dalam jalan-jalan yang berstatus nasional sepanjang 1.140,69 km, jalan provinsi sepanjang 2.199,18 km, dan jalan kabupatenkota sepanjang 18.565,08 km, sedangkan panjang jaringan jalan tol adalah 251 km meliputi jalan tol Jagorawi, Jakarta-Cikampek, Padaleunyi dan Palimanan-Kanci, dan Cipularang. Sarana perhubungan lain di Jawa Barat adalah kereta api, pelabuhan dan bandara udara. Sarana perhubungan udara Jawa Barat lebih bersifat sekunder, yaitu terkait dengan Bandara Soekarno- Hatta. Sejak tahun 2004 penerbangan internasional telah beroperasi dari Bandara Husein Satranegara. Dari sarana perhubungan yang ada, aksesibilitas Jawa Barat lebih dominan pada keberadaan jalan darat.

4.4 Sosial Ekonomi