Metode Perancangan Strategi dan Program dengan Logical Framework Approach LFA

62

VI. PERUMUSAN STRATEGI DAN PROGRAM

6.1 Metode Perancangan Strategi dan Program dengan Logical Framework Approach LFA

Logical Framework Approach merupakan metode menyusun unsur-unsur utama dari strategi dan program yang direalisasikan menjadi suatu kegiatan atau proyek dengan menitikberatkan pada hubungan logis diantara variabel- variabel yang ada, dan hasil yang dikehendaki. Dalam prosedur pelaksanaan Metode LFA terdapat kondisi yang harus dipenuhi, yaitu: tercapainya kesepakatan minimum diantara pemangku kepentingan tentang apa yang menjadi titik berat permasalahan dan kemudian merumuskan masalah yang dijadikan sasaran kegiatan. Tahapan pelaksanaan Metode LFA adalah: a Analisis masalah sesuai dengan permasalahan utama kajian; b Analisis tujuan berdasarkan rumusan tujuan kajian; c Analisis alternatif melalui perumusan strategi dan program; d Analisis pihak terkait e Perencanaan proyek f Rencana pelaksanaan g Rencana pengendalian Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 1 Tahun 2004 tentang Rencana Strategis Pemerintah Daerah Propinsi Jawa Barat, visi Pemerintah Daerah adalah “Akselerasi Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Guna Mendukung Pencapaian Visi Jawa Barat 2010”. Berdasarkan visi tersebut telah ditetapkan 5 misi sebagai acuan dalam mendayagunakan potensi daerah. Misi-misi tersebut adalah: 1. Meningkatkan kualitas dan produktivitas sumber daya manusia Jawa Barat; 2. Memantapkan struktur perekonomian regional yang tangguh; 3. Memantapkan kinerja pemerintah daerah; 4. Meningkatkan implementasi pembangunan berkelanjutan; 5. Meningkatkan kualitas kehidupan sosial yang berdasarkan agama dan budaya daerah. Fokus pada misi ke-2 di atas, metode LFA untuk merumuskan strategi dan program terhadap permasalahan kesenjangan pendapatan antar kabupatenkota di Jawa Barat dilakukan identifikasi-identifikasi yang melibatkan keterwakilan kepentingan-kepentingan dari para pemangku kepentingan. 63 Berbagai macam kepentingan yang muncul dalam proses identifikasi tersebut diselaraskan hingga tersusun aspek-aspek kegiatan yang terpadu dan melibatkan kerjasama antar kabupatenkota di Jawa Barat. Visualisasi proses identifikasi hingga menjadi rencana tindakan adalah sebagai berikut ini. Matriks LFA perencanaan kegiatan pada halaman lampiran 9 Gambar 15 Perancangan Strategi dan Program Peningkatan Perekonomian Regional KabupatenKota Jawa Barat Masalah : Perbedaan Pencapaian Pertumbuhan Ekonomi akibat adanya DisparitasKesenjangan Pendapatan antar KabupatenKota di Jawa Barat APBD Monitoring Evaluasi Pelaksanaan APBD Rencana ProyekRencana Kerja : 1. Formalisasi Kelembagaan TPID 2. Pembentukan Lembaga Kerjasama Daerah 3. Promosi, Deregulasi, Debirokratisasi Bidang Investasi Monev Rencana ProyekRencana Kerja: 1. Rapat Kerja 2. Rapat Koordinasi 3. Pelaporan Program-Program : 1. Pemantauan dan Evaluasi Inflasi 2. Kerjasama Antar Daerah 3. Peningkatan Investasi Swasta Identifikasi Lembaga Terkait, Peran dan Koordinasi : a. Pemda KabKota Bappeda, BKPMD,Dinas-Dinas b. Pemda Provinsi c. BKPM Pusat d. Kantor BI Bandung, Tasikmalaya, Cirebon Perumusan Strategi: 1. Strategi Pengendalian Inflasi 2. Strategi Peningkatan Alokasi Dana Pembangunan 3. Strategi Peningkatan Investasi Swasta Tujuan : Mengurangi disparitas pendapatan antar kabupatenkota yang dipengaruhi oleh faktor inflasi, pengeluaran pembangunan Pemda, dan investasi swasta agar tercapai peningkatan pembangunan ekonomi regional KabupatenKota 64

6.2 Perumusan Strategi Peningkatan Perekonomian Kabupatenkota di Jawa Barat