112 dengan tujuan KKG yang berkaitan dengan penikatan kualitas sumber
daya manusia. Sehingga kegiatan KKG dapat menunjang kemampuan guru dalam pemahaman terhadap peserta didik.
b. Pengembangan kurikulum atau silabus.
Berdasarkan analisis hasil observasi, wawancara serta dokumentasi dapat disimpulkan bahwa guru mengembangkan silabus bersama dalam
kegiatan KKG akan tetapi tidak ada pembahasan mengenai kurikulum. Pengetahuan guru berkaitan dengan silabus dapat meningkat setelah
mengikuti pelaksanaan KKG. Hasil ini ditunjukan dalam wawancara yang sebagian besar guru menyebutkan bahwa silabus yang dimiliki oleh guru
adalah pengembangan dari K3S Kelompok Kerja Kepala Sekolah. Silabus diserahkan pada guru kelas untuk selanjutnya dibahas bersama
kesesuaian isinya berdasarkan kebutuhan sekolah dan jenjang kelas masing-masing. Apabila silabus yang disusun K3S sudah sesuai maka
tidak diadakan perombakan. Hasil ini ditunjukan dengan adanya silabus yang sama persis antara guru SPY dengan guru N di sekolah yang berbeda.
Kegiatan pembahasan silabus bersama sesuai dengan ruang lingkup yang dibahas dalam kegiatan KKG menurut Mulyasa 2006: 145. Ruang
lingkup yang dimaksud adalah dalam pengembangan kurikulum, silabus dan RPP. Serta sesuai dengan tujuan KKG oleh Mulyasa2013: 140 yang
menyebutkan KKG merupakan wadah kebersamaan guru dalam menentukan perencaan pembelajaran. Dalam perencanaan pembelajaran
113 terdapat perumusan silabus dengan guru memiliki kewenangan untuk
menginovasikan silabus sesuai dengan kebutuhan siswa. Hasil ini sesuai dengan ruang lingkup yang dibahas dalam KKG
yaitu pemecahan masalah yang selalu dihadapi guru berkaitan dengan penyusunan silabus. Dan tujuan dari KKG sebagai wadah untuk
memberikan pengarahan, pembinaan dan inovasi dalam menunjang mutu pendidikan salah satunya melalui silabus telah terpenuhi.
c. Perencanaan pembelajaran
Berdasarkan hasil wawancara di Gugus Diponegoro guru memiliki kemampuan dalam penyusunan RPP. Seperti yang disebutkan oleh guru
Htn yang menyebutkan dengan adanya KKG ini beliau mampu menyusun RPP. Beberapa guru berpendapat bahwa RPP yang dimiliki di Gugus
Diponegoro merupakan hasil perumusan bersama. Perumusan ini menuntut untuk setiap guru menyusun satu mata pelajaran RPP dalam satu tahun
pada jenjang kelas yang sama. Kemudian dari perumusan sendiri tersebut kemudian dikoreksi bersama dengan guru yang lain. Berdasarkan hasil
tersebut dapat diartikan guru memiliki kemampuan penyusunan perencanaan pembelajaran melalui pengalaman serta pengarahan yang
didapatkan dari kegiatan KKG. Penjelasan dari hasil wawancara diperkuat dengan adanya
dokumentasi mengenai RPP yang dimiliki oleh dua sekolah pada jenjang kelas VI. RPP yang dimemiliki kedua sekolah tersebut sama sehingga
114 dapat diartikan guru di dalam kegiatan KKG dapat meningkatkan
pengetahuan guru untuk pengembangan perencanaan pembelajaran. Berdasarkan hasil analisis tersebut maka dapat disimpulkan KKG
bermanfaat dalam pengembangan perencanaan pembelajaran. Manfaat ini sesuai dengan tujuan dari kegiatan KKG menurut Direktorat Jendral
Pendidikan Dasar dan Menengah yaitu sebagai forum dalam meningkatkan mutu pendidikan dalam penyusunan perencanaan pembelajaran.
d. Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis