Evaluasi Hasil Belajar Kompetensi Pedagogik

33 berabagai metode, media serta sumber belajar yang disesuaikan dengan kebutuhan yang dipadukan dengan bentuk interaksi antara guru dan siswa yang dapat menuingkatkan motivasi belajar siswa. Komponen-komponen keterampilan pengadaan variasi adalah: a variasi dalam gaya mengajar yang meliputi penggunaan variasi suara, pemusatan perhatian siswa, pesenyapan atau kebisuan guru, mengadakan kontak dan gerak gerakan badan atau mimik, pergantian posisi guru dalam kelas dan gerak guru, b variasi dalam penggunaan media pembelajran yang meliputi variasi dalam penggunaan alat atau bahan yang dapat dilihat, variasi alat atau bahan yang dapat didengar, variasi alat atau bahan yang dapat diraba, dimanipulasi, dan digerakan, dan variasi alat atau bahan yang dapat didengar, dilihat, diraba, dan c variasi pola interaksi dan kegiatan siswa yang meliputi pola guru murid, pola guru-murid-guru, pola guru-murid-murid, ola guru-murid, guru- murid, murid-murid, dan pola melingkar.

e. Evaluasi Hasil Belajar

Seorang guru diwajibkan untuk melakukan evaluasi hasil belajar siswa karena dengan adanya evaluasi ini guru dapat mengetahui sejauh mana siswa memahami pembelajaran yang telah dilakukan bersama. Evaluasi ini merupakan proses penilaian dalam pembelajaran. Menurut Mulyasa 2007: 108 menyebutkan bahwa evaluasi hasil belajar dilakukan untuk mengetahui perubahan perilaku dan pembentukan kompetensi peserta didik, 34 yang dapat dilakukan dengan penialian kelas, tes kemampuan dasar, penialian akhir satuan pendidikan dan sertifikasi, benchmarking serta penilaian program. Menurut BSNP dalam Jejen Musfah 2011: 40 menyebutkan bahwa penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Penilaian Hasil belajar terdapat tiga aspek yang harus diperhatikan yaitu aspek kognitif, afekfektif, dan psikomotor yang disesuaikan dengan kebutuhan atau karakteristik siswa. Dari pemaparan di atas maka guru hendaknya mempersiapkan evaluasi hasil belajar dengan baik. Dalam penilaian kelas dilakuakn dengan ulangan harian, ulangan umum dan ujian akhir. ulangan harian dilakukan setiap kali selesai proses pembelajaran, ulangan umum dilaksanakan saat setiap akhir semester sedangakan ujian akhir dilaksanakan diakhir proses pendidikan. macam-macam evaluasi hasil belajar dapat dijabarkan sebagai berikut. a. Teknik Nontes Suharsimi 2013: 11 menyebutkan yang tergolong dalam teknik nontes adalah sebagai berikut: 1 skala bertingkat, 2 kuesioner, 3 daftar cocok, 4 wawancara, 5 penagamatan, dan 6 riwayat hidup. Artinya teknik nontes adalah bukan dengan soal untuk mengukur kognitif siswa. b. Teknis Tes Menurut Muchtar Bukhori dalam Suharsimi 2013: 16 menyebutkan bahwa tes adalah suatu percobaan yang diadakan untuk mengetahui ada atau tidaknya hasil-hasil pelajaran tertentu pada seseorang murid atau 35 kelompok murid. Menurut Anderson dalam Suharsimi2013: 17 menyebutkan test is comprehensive assessment of an individual or to an entire program evaluasi effort pemaparan tersebut memiliki makna bahwa tes adalah penilaian yang komprehensif terhadap seorang individu atau keseluruhan usaha evaluasi program. dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tes adalahsuatu proses penialaian yang diadakan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan individu atau keseluruhan siswa dalam hasil pelajaran. Didilihat dari segi kegunaannya untuk mengkur kemampuan siswa tes dibagi menjadi tiga yaitu penilain formatif, penilaian sumatif dan penilaian diagnostik. Penialian formatif adalah penilaian yang dilakukan setelah berlangsungnya proses pembelajaran untuk mendapatkan informasi kemajuan siswa dan memberikan balikan atau dengan kata lain tes formatif dapat di artikan sebagai ulangan harian. Penialaian sumatif adalah penilaian yang dilakukan pada tiap akhir program pembelajaran atau dapat disebut juga dengan ulangan akhir semester. Penialian diagnostik adalah penialian yang dilakukan guru untuk mendapatkan informasi pengetahuan siswa sebelum pelaksanaan pembelajaran, penialian ini juga berfungsi untuk mengetahui kelemahan-kelemahan siswa sehingga guru dapat memberikan penanganan yang tepat pada siswa dalam pembelajaran berikutnya. Penilaian ini biasanya dilaksanakan sebelum pelaksanaan pembelajara atau lebih sering dikenal dengan posttest. 36

f. Pengembangan Peserta Didik untuk Mengaktualisasikan Berbagai

Dokumen yang terkait

KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PROFESIONAL DI SEKOLAH DASAR GUGUS YUDHISTIRA KECAMATAN SELOGIRI Kompetensi Pedagogik Guru Profesional Di Sekolah Dasar Gugus Yudhistira Kecamatan Selogiri Kabupaten Wonogiri.

0 3 19

KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PROFESIONAL DI SEKOLAH DASAR GUGUS YUDHISTIRA KECAMATAN SELOGIRI Kompetensi Pedagogik Guru Profesional Di Sekolah Dasar Gugus Yudhistira Kecamatan Selogiri Kabupaten Wonogiri.

0 2 17

PENDAHULUAN Kompetensi Pedagogik Guru Profesional Di Sekolah Dasar Gugus Yudhistira Kecamatan Selogiri Kabupaten Wonogiri.

0 2 12

PEMBERDAYAAN KELOMPOK KERJA GURU (KKG) PADA GUGUS HASANUDIN DI KECAMATAN KARANGRAYUNG Pemberdayaan Kelompok Kerja Guru (KKG) Pada Gugus Hasanudin Di Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan.

0 2 16

PEMBERDAYAAN KELOMPOK KERJA GURU (KKG) PADA GUGUS HASANUDIN DI KECAMATAN KARANGRAYUNG Pemberdayaan Kelompok Kerja Guru (KKG) Pada Gugus Hasanudin Di Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan.

0 2 17

PERAN KKG DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU SEKOLAH DASAR DI GUGUS KRESNA KECAMATAN LOANO PURWOREJO.

0 0 17

PELATIHAN GURU-GURU SEKOLAH DASAR DALAM MATEMATIKA CEPAT DAN JARIMATIKA ( KELOMPOK KERJA GURU (KKG) GUGUS I. KECAMATAN PAUH KOTA PADANG.

0 1 8

PERAN KEGIATAN KELOMPOK KERJA GURU (KKG) DALAM MENUNJANG KOMPETENSI GURU PENDIDIKAN JASMAN SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN DLINGO BANTUL YOGYAKARTA.

0 6 130

Panduan KKG (Kelompok Kerja Guru) - Ops.Sekolah Dasar PANDUAN KKG

0 3 8

KEGIATAN KELOMPOK KERJA GURU (KKG) DI GUGUS TUNJUNG WIYATA KECAMATAN JATILAWANG

0 2 15