106 mengenai teknik yang harus dilakukan dalam metode yang ingin
mereka kembangkan.
3 Dokumentasi
Ada dokumentasi notulen dan lembar materi mengenai metode pembelajaran. Dalam salah satu video tanggal 29 Maret 2014
memperlihatkan bahwa pemandu memberikan pemecahan masalah yang berkaiatan dengan metode pembelajaran yaitu dengan metode
eksperimen dalam materi IPA.
g. Pemecahan masalah yang berkaitan dengan evaluasi pembelajaran
Dalam kompetensi pedagogik juga dibahaskan mengenai evaluasi pembelajaran dan salah satu ruang lingkup yang dibahas dalam kegiatan
Kelompok Kerja Guru adalah pemecahan masalah berkaitan dengan evaluasi pembelajaran. Dalam menggali informasi ini maka peneliti
melaksanakan peneliti yang mendapatkan hasil sebagi berikut.
1 Observasi
a Pengarahan penggunaan teknik evaluasi pembelajaran
Pada tanggal 22 Maret 2014 didapatkan hasil bahwa pengarahan teknik evaluasi dilakukan oleh pengawas didapatkan
penjelasan dalam rekaman dimana pengawas menyebutkan bahwa guru harus kreatif dalam mengembangkan model penilaian baik
secara sumatif ataupun formatif. Dan pada tanggal 29 Maret 2014 didapatkan hasil bahwa penggunaan teknik evaluasi dalam
107 pembelajaran dapat menggunakan teknik evaluasi tertulis contoh
ada LKS, serta penilaian pada praktiknya.
b Pengembangan inovasi dalam teknik evaluasi pembelajaran
Pada tanggal 22 Maret 2014 didapatkan hasil bahwa tidak ada pengembangan berkaitan dengan teknik evaluasi sedangkan pada
tanggal 29 Maret 2014 terdapat pengembangan dalam kegiatan simulasi. Pengembangan ini berkaitan dengan teknik evaluasi non
tes yaitu dengan pengamatan bagaimana siswa melaksanakan eksperimen. Selain itu juga teknik tes pada pengisian LKS.
c Diskusi pengembangan evaluasi bagi siswa dengan berbagai
karakteristik
Pada pelaksanaan KKG yang diikuti oleh peneliti selama 2 kali pertemuan belum nampak pembahasan nyata dalam kegiatan
evaluasi berdasarkan karakteritik siswa. Berdasarkan observasi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
dalam pengarahan evaluasi kurang nampak. Padahal pada kegiatan KKG tanggal 29 pemandu telah mengembangkan teknik evaluasi akan
tetapi tidak ada diskusi lebih lanjut.
2 Hasil wawancara
Hasil wawancara bersama guru SD di Gugus Diponegoro salah satunya disampaikan oleh guru SPY menjelaskan bahwa evaluasi hasil
biasanya dari hasil butir analisa ada dua macam ada analisa nilai ada analisa butir soal. Jadi di dalam KKG ada diskusi berkaitan soal-soal
108 mana saja yang belum paham kemudian didiskusikan agar dapat
disampaikan oleh siswa. Penjelasan dari guru SPY diperkuat oleh beberapa guru yang salah satunya adalah guru N menyebutkan
pemecahan masalah evaluasi dari hasil diskusi di atas dapat ditentukan bahwa evaluasi siswa tidak hanya diperoleh dari hasil saja, tetapi ada
pada proses, karya atau produk, diskusi juga dapat dijadikan penentu
penilaian.
Berdasarkan hasil wawancara tersebut maka dapat disimpulkan sebagai berikut.
a Dalam kegiatan KKG pengarahan penggunaan teknik evaluasi
tidak dijelaskan secara detailnya pada pokok permasalahan tertentu. Pengarahannya hanya pada penggunaan teknik
penilaiannya saja. b
Dalam pengembangannya KKG memberikan inovasi pada guru untuk mengadakan analisis evaluasi hasil belajar. Analisis ini bisa
berasal dari analisis nilai dan juga analisis butir soal. Hal ini dapat digunakan untuk mengetahui sejauh mana siswa dapat memahami
materi serta dapat untuk mengetahui materi apa yang belum dipahami oleh siswa. Selain itu dengan adanya posttest ataupun
pretest dapat membantu guru untuk mengethui sejauh mana siswa memahami materi yang sudah diterimanya hari ini.
c Jika dalam penentuan penilaian pada siswa yang mempunyai
karakteristik tertentu belum dibahas dalam kegiatan KKG secara
109 mendetail hanya diberi solusi untuk memberikan penilaian yang
khusus, karena siswa yang memiliki karakteristik tertentu terkadang tidak sama dengan siswa yang lainnya
3 Dokumentasi
Ada dokumentasi penjelasan mengenai evaluasi pembelajaran dengan adanya catatan guru.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Kompetensi Pedagogik Guru Sekolah Dasar di Gugus Diponegoro
a. Pemahaman terhadap peserta didik
Berdasarkan analisis dari hasil kegiatan observasi, wawancara dan dokumentasi maka dapat disimpulkan bahwa guru telah memiliki
kemampuan dalam pemahaman peserta didik. Guru memahami karakteristik peserta didik baik dalam bentuk kognitif, afektif maupun
psikomotor. Pemahaman ini didapatkan guru sebagian dari KKG dalam kegiatan simulasi, diskusi maupun pengarahan oleh teman sejawat dan
pemandu. Kegiatan KKG mampu memperdalam pengetahuan guru untuk lebih memperhatikan keadaan siswa. Selain itu pemahaman terhadap
peserta didik didapatkan guru melalui kegiatan sehari-hari bersama siswa. Keterlibatan langsung siswa dalam pembelajaran membantu guru
memahami karakteritiknya. Pemahaman ini membantu guru untuk menyesuaikan perlakuan terhadap siswa sesuai dengan karakteristiknya.