Penilaian Pembelajaran Minggu Ke-14 90 Menit

82 Buku Guru Kelas X c Mengapa Kerajaan Sriwijaya disebut sebagai kerajaan maritim? d Apa yang menyebabkan Kerajaan Sriwijaya mengalami kemunduran? 3 Hasil kerja peserta didik diberi nilai dan komentar.

5. Pembelajaran Minggu Ke-15 90 Menit

Pada pertemuan minggu ke-15 akan mengaji proses berkembangnya agama Hindu-Buddha di Kerajaan Mataram Kuno. Hal ini untuk memperkaya pemahaman para peserta didik tentang kehidupan masyarakat pada masa Hindu-Buddha.

a. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini peserta didik diharapkan mampu: 1 menjelaskan kehidupan masyarakat di Kerajaan Mataram Kuno pada masa klasik Hindu-Buddha; 2 mengidentifikasi peninggalan budaya yang berasal dari masa Mataram Kuno.

b. Materi dan Proses Pembelajaran

Materi yang disampaikan pada minggu ke-15 ini adalah Bab II, Sub-bab B bagian lima, Kerajaan Mataram Kuno. Pelaksanaan pembelajaran secara umum dibagi tiga tahapan: kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. 83 Sejarah Indonesia Kegiatan Pendahuluan 1 Kelas dipersiapkan agar lebih kondusif untuk proses belajar mengajar; kerapian dan kebersihan ruang kelas, presensi absensi, kebersihan, kelas, menyiapkan media dan alat serta buku yang diperlukan. 2 Guru menyampaikan topik tentang “Kerajaan-kerajaan Pada Masa Hindu-Buddha”. 3 Guru menegaskan kembali tentang topik dan menyampaikan kompetensi yang akan dicapai. 4 Peserta didik dibagi menjadi lima kelompok peserta didik kelompok I, II, III, IV, dan V. Kegiatan Inti 1 Sebelum memulai materi, peserta didik ditanya apakah ada diantara mereka yang pernah mengunjungi Candi Borobudur dan Candi Prambanan? Bagi peserta didik yang sudah pernah mengunjungi atau sudah pernah mendengar tentang candi- candi tersebut, guru meminta mereka untuk menceritakan pengalaman atau pengetahuan mengenai candi tersebut kepada teman- temannya. Guru menyajikan materi mengenai Kerajaan Mataran Kuno dan menyinggung ketokohan Raja Sanjaya yang bersikap arif, adil dalam memerintah, dan memiliki pengetahuan luas. Sepeninggal Sanjaya Mataram kuno diperintah oleh Rakai Panangkaran. Prasasti Kalasan juga menerangkan bahwa Raja Panangkaran disebut dengan nama Syailendra Sri Maharaja Dyah Pancapana Rakai Panangkaran. Dalam Prasasti Kalasan yang berangka tahun 778 M, Raja Panangkaran telah memberikan hadiah tanah Gambar 2.10 Candi Kalasan Sumber : Bambang Budi Utomo. 2010. Atlas Sejarah Indonesia Masa Klasik Hindu-Buddha. Jakarta: Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.