15
Sejarah Indonesia
e. Menyenangkan, guru harus berusaha dan menciptakan proses
pembelajaran Sejarah Indonesia itu menjadi menyenangkan bagi peserta didik. Apabila suasana menyenangkan maka
peserta didik akan memperhatikan pembelajaran yang sedang berlangsung.
Melalui pendekatan tersebut banyak model pembelajaran yang dapat dikembangkan, misalnya: STAD Student Teams-
Achievement Divisions dan TGT Team-Game-Turnament, TAI Team-Assisted Individualization, CIRC Cooperative Integrated
Reading and Composition, Group Investigation, Jigsaw, dan lain- lain selengkapnya baca Robert E. Slavin, Cooperative Learning:
Teori, Riset dan Praktik.
Dalam proses pembelajaran Sejarah Indonesia, untuk kelas X guru perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Kegiatan Pertama: Membaca
1 Setiap awal pembelajaran, peserta didik harus membaca teks yang tersedia di buku teks pelajaran Sejarah
Indonesia. 2 Peserta didik dapat diberikan petunjuk penting yang perlu
mendapat perhatian seperti istilah, konsep atau kejadian penting sejarah yang pengaruhnya sangat kuat dan luas
dalam peristiwa sejarah berikutnya.
3 Peserta didik dapat diberikan petunjuk untuk mengamati gambar, foto, peta atau ilustrasi lain yang terdapat dalam
bacaan. 4 Guru dapat menyiapkan diri dengan membaca berbagai
literatur yang berkaitan dengan materi yang disampaikan. Peserta didik dapat diberikan contoh-contoh yang terkait
dengan materi yang ada di buku dengan daerah di sekitarnya, bila di daerah sekitar tidak terdapat pengaruh
Hindu-Buddha maka dapat mengambil contoh-contoh dari daerah lain, ataupun lain provinsi. Guru dapat memperkaya
materi dengan membandingkan buku teks pelajaran Sejarah Indonesia dengan buku literatur lain yang relevan.
16
Buku Guru Kelas X
5 Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif, guru dapat menampilkan foto-foto, gambar, denah, peta,
dan dokumentasi audiovisual film yang relevan. Sebagai contoh untuk guru yang berada di Kabupaten Magelang
dapat mendokumentasikan relief Candi Borobudur dan juga candi-candi di sekitarnya. Begitu pula dengan di
daerah lain dapat mengambil contoh kasus di daerahnya masing-masing jika ada.
b. Kegiatan Kedua: Berdiskusi
1 Peserta didik dapat dibagi dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan apa yang sudah mereka baca dan
amati dari gambar, foto, peta, atau ilustrasi lain. Akan tetapi peserta didik dapat juga mendiskusikan isi bacaan
itu dalam bentuk tanya jawab kelas.
2 Peserta didik menuliskan pemahaman mereka dari hasil diskusi dan yang belum mereka pahami dari hasil diskusi.
3 Peserta didik dapat membuat tulisan singkat untuk kemudian didiskusikan.
c. Kegiatan Ketiga: Menanya
1 Peserta didik dapat diberi motivasi untuk mengajukan pertanyaan lanjutan dari apa yang sudah mereka baca dan
simpulkan dari kegiatan di atas. 2 Peserta didik dapat dilatih dalam bertanya dari pertanyaan
yang faktual sampai pertanyaan yang hipotetikal bersifat kausalitas.