Format Buku Teks Pelajaran Sejarah Indonesia
21
Sejarah Indonesia
Buku ini merupakan pedoman guru untuk mengelola pembelajaran terutama dalam memfasilitasi peserta didik untuk
memahami materi dan mengamalkan pesan-pesan sejarah yang ada pada buku teks pelajaran. Materi ajar yang ada pada buku teks
pelajaran Sejarah Indonesia akan diajarkan selama satu tahun ajaran. Sesuai dengan desain waktu dan materi setiap bab maka Bab I akan
diselesaikan dalam waktu 10 minggu pembelajaran, untuk Bab II diselesaikan dalam waktu 11 minggu dan Bab III dapat diselesaikan
dalam 11 minggu pembelajaran. Agar pembelajaran itu lebih efektif dan terarah, maka setiap minggu pembelajaran dirancang terdiri
dari: 1 Tujuan Pembelajaran, 2 Materi dan Proses Pembelajaran, 3 Penilaian, 4 Pengayaan, dan Remedial, ditambah Interaksi
Guru dan Orang Tua.
Bagian II
Petunjuk Khusus Pembelajaran per Bab
22
Buku Guru Kelas X
Pelaksanaan Pembelajaran
Berdasarkan pemahaman tentang KI dan KD, guru sejarah yang mengajarkan materi tersebut hendaknya dapat:
a. Menggunakan isu-isu aktual untuk dapat mengajak peserta didik dalam mengembangkan kemampuan analisis dan
evaluatif dengan mengambil contoh kasus dari situasi saat ini dengan fakta-fakta sejarah yang ada pada masa itu.
b. Dalam melaksanakan pembelajaran guru harus memberikan motivasi dan mendorong peserta didik secara aktif active
learning untuk mencari sumber dan contoh-contoh konkrit dari lingkungan sekitar. Guru harus menciptakan situasi belajar
yang memungkinkan peserta didik melakukan observasi dan refleksi. Observasi dapat dilakukan dengan berbagai cara,
misalnya membaca buku dengan kritis, menganalisis dan mengevaluasi sumber-sumber sejarah, membuat tulisan
sejarah secara sederhana, melakukan wawancara dengan pelaku sejarah atau ahli sejarah, menonton film atau
dokumentasi sejarah dan mengunjungi situs-situs sejarah yang berkaitan dengan pembahasan di lingkungan sekitar
peserta didik tinggal. Pelaksanaan kunjungan ke situs-situs bersejarah, guru dapat melakukan kerjasama dengan lembaga
kebudayaan yang menangani bidang kesejarahan setempat sehingga peserta didik mendapatkan informasi secara
lengkap. Contohnya; Balai Arkeologi, Balai Pelestarian Cagar Budaya, Balai Pelestarian Nilai Budaya, museum-museum, dan
lain-lain.
c. Peserta didik harus dirangsang untuk berpikir kritis dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan disetiap jam pelajaran.
d. Guru sejarah harus mampu mengaitkan konteks lingkungan tempat tinggal peserta didik kabupaten, provinsi, pulau
dengan konteks kesejarahan yang lebih luas, yaitu Indonesia. Bagaimana posisi daerahnya di masa lampau ketika masa
praaksara, masa klasik Hindu-Buddha, dan masa Islam.
23
Sejarah Indonesia
Bab I
Menelusuri Peradaban Awal Di Kepulauan Indonesia