Hubungan KPS dengan Penguasaan Konsep pada Materi Struktur

5. Hubungan KPS dengan Penguasaan Konsep pada Materi Struktur

Tumbuhan dan Implementasinya Sebagaimana telah dijelaskan bahwa pelajaran IPA merupakan salah satu mata pelajaran yang bersifat abstrak. Hal ini bertolak belakang dengan karakteristik siswa usia sekolah dasar, yang cendrung berpikir kongkret. Pada penelitian ini peneliti mengambil contoh pada konsep materi struktur tumbuhan, konsep materi ini merupakan salah satu konsep materi yang cukup sulit dan membutuhkan ketelitian karena detailnya materi, sehingga siswa sulit dalam memahaminya terlebih pada kelas IV sekolah dasar. Hal ini disebabkan adanya keterbatasan kemampuan guru dalam mendesain pembelajaran dan kurangnya fasilitas pembelajaran yang tersedia. Ketika siswa belajar tentang konsep struktur tumbuhan guru sering kali memberikan konsep yang abstrak, kebanyakan guru hanya menjelaskan melalui buku paket yang tersedia dan dibantu dengan penyelesaian soal-soal latihan tanpa mengajak siswa untuk mengetahui hal tersebut secara konkret. Hal ini tentunya sangat tidak efektif, karena tumbuhan merupakan salah satu benda hidup yang sering ditemui siswa dalam kehidupan sehari-hari. Jika guru hanya menjelaskan konsep secara abstrak siswa pun tidak dapat langsung menguasai konsep tersebut dan penjelasan guru yang abstrak tadi hanya bersifat shorter memory dalam ingatan siswa pembelajaran tidak berkesan. Oleh karena itu dalam pembelajaran IPA khususnya dalam menyampaikan konsep-konsep IPA tersebut, guru haruslah menggunakan pendekatan pembelajaran yang memang menunjang dan sesuai, kesesuaian ini meliputi dengan ciri pembelajaran IPA, tujuan pembelajaran IPA, serta karakteristik siswa yang akan diajarkan. Salah satu pendekatan pembelajaran yang sesuai adalah dengan menggunakan pendekatan Keterampilan Proses Sains KPS, alasannya karena didalam KPS siswa diajak langsung untuk menemukan konsep pengetahuannya secara mandiri, hakikat dari KPS ini mengandalkan kemampuan dasar siswa yang dibantu dengan kemampuan guru yang hanya berperan sebagai fasilitator. Sehingga apa yang diharapkan oleh guru dalam pembelajaran IPA dapat berkesan pada diri siswa dan menjadi longer memory, jika pembelajaran dilakukan dengan mengedepankan prosesnya. Misalnya, dalam konsep materi struktur tumbuhan. Dalam konsep materi ini siswa akan mengetahui bagaimana: 1 struktur akar pada tumbuhan, 2 struktur batang pada tumbuhan, 3 struktur daun pada tumbuhan serta 4 struktur bunga pada tumbuhan. Ke empat sub pokok materi ini tentunya memerlukan pendekatan KPS didalamnya. Sebelum memulai materi guru harus bertanya jawab terkait dengan materi yang konteksnya terdapat didunia nyata, seperti? “apa yang kalian sering lihat dilingkungan kalian ?”, dan sebagainya. Setelah siswa mampu mengutarakan jawaban-jawaban mereka, guru menghadirkan menampilkan gambar atau guru juga dapat membawa contoh tumbuhan langsung ke dalam kelas. Kemudian guru menunjuk bagian-bagian dari tumbuhan tersebut, dan meminta siswa untuk menyebutkannya, seperti terdapat akar, batang, daun, dan lain-lain. Setelah itu siswa diberikan pertanyaan kembali yang berupa masalah, hal ini nantinya akan terjawab ketika guru mendesain sebuah pembelajaran dengan metode eksperimen, eksperimen atau percobaan ini untuk membantu siswa dalam menemukan konsep pada sub materi struktur akar dan fungsinya, struktur batang dan fungsinya, struktur daun dan fungsinya, serta struktur bunga dan fungsinya. Desain pembelajaran yang menggunakan Keterampilan Proses Sains mampu menemukan konsep pengetahuannya secara mandiri serta mampu memotivasi siswa membuat hubungan antara konsep pengetahuan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian penguasaan konsep siswa dan prestasi siswa tersebut bisa dicapai, karena guru menggunakan suatu pendekatan pembelajaran yang memang melibatkan siswa secara aktif yang berimbas pada longer memory siswanya.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian ini dilatar belakangi oleh penelitian-penelitian yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya. Berikut ini beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian yang dilakukan.