mementingkan hasil, tetapi juga memperhatikan proses mendapatkan hasil tersebut. Melaksanakan pendekatan keterampilan proses berarti siswa terlibat
secara aktif dalam kegiatan pengamatan dan menemukan sendiri konsep dan prinsip sehingga materi pelajaran mudah dikuasai siswa.
Sejalan dengan asumsi diatas, maka belajar mengajar dipandang sebagai suatu proses yang harus dialami oleh setiap peserta didik. Belajar mengajar tidak hanya
menekankan kepada apa yang dipelajari, tetapi juga menekankan kepada bagaimana ia harus belajar. Oleh karena itu, untuk memenuhi hal tersebut
pendekatan belajar mengajar yang harus digunakan adalah pendekatan keterampilan proses. Sebagai konsekuensi dari pendekatan keterampilan proses
ini, maka peserta didik berperan selaku subjek dalam belajar, peserta didik bukan sekedar penerima informasi tetapi sebaliknya sebagai pencari informasi. Oleh
karenanya, peserta didik harus aktif dan terampil untuk mampu mengelola perolehannya, hasil belajarnya atau pengalamannya.
b. Keterampilan Proses Sains dan Indikatornya
Funk dalam Trianto
17
membagi keterampilan proses menjadi dua tingkatan, yaitu keterampilan proses tingkat dasar basic science process skill dan
keterampilan proses terpadu integrated science process skill. Adapun keterampilan proses yang dapat dikembangkan dalam pembelajaran IPA di SDMI
meliputi keterampilan melakukan observasi, menafsirkan hasil pengamatan interpretasi,
mengelompokkan klasifikasi,
meramalkan prediksi,
keterampilan berkomunikasi, hipotesis, merencanakan percobaan, menerapkan konsep atau prinsip, dan mengajukan pertanyaan.
18
Sedangkan dalam sumber lain ada pula yang menambahkan keterampilan menggunakan alat dan bahan.
19
1 Melakukan Observasi
Keterampilan ini berhubungan dengan penggunaan secara optimal dan proposional seluruh alat indera untuk menggambarkan obyek dan hubungan ruang
waktu atau mengukur karakteristik fisik benda-benda yang diamati. Pengamatan
17
Trianto, Op. Cit., h. 144.
18
Zulfiani, dkk., Op. Cit., h. 53-55.
19
Wisudawati dan Sulistyowati, Loc. Cit., h. 114.
dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Pengamatan juga dapat dilakukan dengan menggunakan alat bantu.
2 Menafsirkan hasil pengamatan
Interpretasi meliputi keterampilan mencatat hasil pengamatan dengan bentuk angka-angka, menghubung-hubungkan hasil pengamatan, menemukan pola
keteraturan dari satu seri pengamatan hingga memperoleh kesimpulan. 3
Mengelompokkan Dasar keterampilan mengklasifikasikan adalah kemampuan mengidentifikasi
perbedaan dan persamaan antara berbagai objek yang diamati. Termasuk ke dalam jenis keterampilan ini adalah menggolong-golongkan, membandingkan,
mengkontraskan, dan mengurutkan. 4
Meramalkan Keterampilan meramalkan atau prediksi mencakup keterampilan mengajukan
perkiraan tentang sesuatu yang belum terjadi berdasarkan suatu kecendrungan atau pola data yang sudah ada.
5 Keterampilan Berkomunikasi
Menginformasikan hasil pengamatan, hasil prediksi, atau hasil percobaan kepada orang lain termasuk keterampilan berkomunikasi. Bentuk komunikasi ini
bisa dalam bentuk lisan, tulisan, grafik, tabel, diagram, atau gambar. 6
Hipotesis Hipotesis menyatakan hubungan antara dua variabel atau mengajukan
perkiraan penyebab sesuatu terjadi. Bila prediksi, interpretasi, dan inferensi didasarkan pada data atau pola data dan kecendrungan dengan metode induktif,
maka hipotesis didasarkan pada pemahaman suatu teori atau konsep dengan metode deduktif.
7 Merencanakan Percobaan
Termasuk ke dalam jenis keterampilan ini adalah keterampilan menentukan alat bahan yang diperlukan untuk menguji atau menyelidiki sesuatu, dalam
Lembar Kerja Siswa LKS tidak dicantumkan secara khusus alat-alat dan bahan yang diperlukan.
8 Menerapkan Konsep atau Prinsip
Keterampilan ini meliputi antara lain keterampilan menggunakan konsep- konsep yang telah dipahami untuk menjelaskan peristiwa baru, menerapkan
konsep yang dikuasai pada situasi baru atau menerapkan rumus-rumus pada pemecahan soal-soal baru.
9 Mengajukan Pertanyaan
Keterampilan ini sebenarnya merupakan keterampilan mendasar yang harus dimiliki siswa sebelum mempelajari suatu masalah lebih lanjut.
10 Keterampilan Menggunakan Alat dan Bahan
Setelah diatas terdapat keterampilan merencanakan percobaan, maka dibutuhkan pula keterampilan menggunakan alat dan bahan. Dalam keterampilan
ini penggunaan alat dan bahan yang efektif akan dapat mempengaruhi berhasil tidaknya suatu percobaan. Pengalaman menggunakan alat dan bahan pada peserta
didik merupakan pengalaman kongkret yang memudahkan mereka menerima gagasan-gagasan baru sebagai suatu syarat penting pada peserta didik yang masih
pada tingkat operasional konkret. Dari kategori keterampilan proses yang dijelaskan oleh Harlen, Rustaman
menyusun dan mengembangkannya menjadi beberapa indikator pada tiap kategorinya. Seperti yang disajikan pada Tabel 2.1 berikut:
20
Tabel 2.1 Keterampilan Proses Sains dan Indikatornya No.
Keterampilan Proses Sains
Indikator
1 Observasi
a. Menggunakan sebanyak mungkin indera
b. Menggunakan fakta relevan
2 Klasifikasi
a. Mencatat setiap pengamatan
b. Mencari perbedaanpersamaan
c. Menontraksikan ciri-ciri
d. Membandingkan
e. Mencari dasar pengelompokkan
f. Menghubungkan hasil pengamatan
3 Interpretasi
a. Menemukan pola dalam 1 seri pengamatan
b. Menyimpulkan
4 Prediksi
a. Menggunakan polahasil pengamatan
20
Zulfiani, dkk., Loc. Cit, h. 56.
b. Mengemukakan apa yang mungkin terjadi
pada keadaan yang belum diamati 5
Mengajukan Pertanyaan
a. Bertanya apa, bagaimana, dan mengapa
b. Bertanya untuk meminta penjelasan
6 Berhipotesis
a. Mengetahui bahwa ada lebih dari 1
kemungkinan penjelasan dari 1 kejadian b.
Menyadari bahwa suatu penjelasan perlu diuji kebenarannya dengan memperoleh
bukti 7
Merencanakan Percobaan
a. Menentukan alatbahan yang digunakan
b. Menentukan variabelfaktor penentu
c. Menentukan apa yang akan diukur,
diamati, dan dicatat 8
Menggunakan alatbahan
a. Memakai alatbahan
b. Mengetahui alasan mengapa menggunakan
alatbahan c.
Mengetahui bagaimana menggunakan alatbahan
9 Menerapkan Konsep
a. Menerapkan konsep pada situasi baru
b. Menggunakan konsep pada pengalaman
baru untuk menjelaskan apa yang sedang terjadi
10 Berkomunikasi a.
Memberikan data empiris hasil percobaan dengan tabelgrafikdiagram
b. Menyampaikan laporan sistematis
c. Menjelaskan hasil percobaan
d. Membaca grafik
e. Mendiskusikan hasil kegiatan
Untuk menggunakan keterampilan proses, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
21
1 Dalam menyusun silabus, keterampilan proses perlu dikembangkan bersama-
sama dengan fakta-fakta, konsep-konsep, dan prinsip-prinsip IPA. 2
Kedelapan keterampilan siswa tersebut sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik dari sekolah dasar hingga menengah.
3 Dalam pembelajaran IPA, keterampilan proses tersebut tidak harus sesuai
urutan. 4
Setiap metode dan pendekatan pada pembelajaran IPA dapat digunakan untuk pengembangan keterampilan proses.
21
Wisudawati dan Sulistyowati, Op. Cit., h. 116.
5 Kemungkinan pengembangan keterampilan proses pada metode ceramah lebih
sedikit dibanding eksperimen. Dalam kegiatan belajar mengajar IPA dengan melatihkan keterampilan proses
tidak diharapkan setiap siswa akan menjadi saintis, melainkan mampu mengemukakan idenya bahwa memahami IPA bergantung pada kemampuan
memandang dan bergaul dengan alam menurut cara-cara yang diperbuat oleh ilmuan.
c. Keunggulan dan Kelemahan Pendekatan Keterampilan Proses Sains