dapat berkesan pada diri siswa dan menjadi longer memory, jika pembelajaran
dilakukan dengan mengedepankan prosesnya.
Misalnya, dalam konsep materi struktur tumbuhan. Dalam konsep materi ini siswa akan mengetahui bagaimana: 1 struktur akar pada tumbuhan, 2 struktur
batang pada tumbuhan, 3 struktur daun pada tumbuhan serta 4 struktur bunga pada tumbuhan. Ke empat sub pokok materi ini tentunya memerlukan pendekatan
KPS didalamnya. Sebelum memulai materi guru harus bertanya jawab terkait dengan materi yang konteksnya terdapat didunia nyata, seperti? “apa yang kalian
sering lihat dilingkungan kalian ?”, dan sebagainya. Setelah siswa mampu
mengutarakan jawaban-jawaban mereka, guru menghadirkan menampilkan gambar atau guru juga dapat membawa contoh tumbuhan langsung ke dalam
kelas. Kemudian guru menunjuk bagian-bagian dari tumbuhan tersebut, dan meminta siswa untuk menyebutkannya, seperti terdapat akar, batang, daun, dan
lain-lain. Setelah itu siswa diberikan pertanyaan kembali yang berupa masalah, hal ini nantinya akan terjawab ketika guru mendesain sebuah pembelajaran
dengan metode eksperimen, eksperimen atau percobaan ini untuk membantu siswa dalam menemukan konsep pada sub materi struktur akar dan fungsinya,
struktur batang dan fungsinya, struktur daun dan fungsinya, serta struktur bunga
dan fungsinya.
Desain pembelajaran yang menggunakan Keterampilan Proses Sains mampu menemukan konsep pengetahuannya secara mandiri serta mampu memotivasi
siswa membuat hubungan antara konsep pengetahuan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian penguasaan konsep siswa dan prestasi
siswa tersebut bisa dicapai, karena guru menggunakan suatu pendekatan pembelajaran yang memang melibatkan siswa secara aktif yang berimbas pada
longer memory siswanya.
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Penelitian ini dilatar belakangi oleh penelitian-penelitian yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya. Berikut ini beberapa penelitian yang relevan
dengan penelitian yang dilakukan.
1. Moehammad Yani. Peningkatan Minat Belajar Peserta Didik Melalui
Pendekatan Keterampilan Proses Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Teknik pengambilan data dengan observasi, wawancara, serta angket kepuasan peserta didik.
Terlihat dari hasil pengamatan diperoleh data bahwa 11 peserta didik atau 97,5 bersikap sangat antusias. Hasil angket yang dijaring melalui angket,
sebanyak 84,38 menyatakan sangat setuju bahwa pembelajaran IPA melalui pendekatan keterampilan proses sangat menarik, menyenangkan, dan mereka
sangat gembira dalam mengikuti proses pembelajaran.
40
2. Euis Dahlia Rahmawati. Meningkatkan Hasil Belajar IPA tentang Perubahan
Wujud Benda Melalui Pendekatan Keterampilan Proses. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar siswa kelas 2
pada pembelajaran IPA di SDN Tugu 3, melalui pendekatan keterampilan proses. Metode yang digunakan adalah PTK Penelitian Tindakan Kelas dalam
2 siklus. Masing-masing siklus terdiri dari 4 langkah dengan menggunakan model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc. Tagart yaitu perencanaan,
pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Perencanaan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan keterampilan proses harus disusun secara cermat
berdasarkan ciri khusus melalui langkah-langkah menyajikan pertanyaan atau masalah, membuat hipotesis, merancang percobaan, malakukan percobaan
untuk memperoleh informasi, mengumpulkan data, dan membuat kesimpulan. Adapun pelaksanaan pembelajaran melalui pendekatan keterampilan proses
guru berperan sebagai fasilitator atau pembimbing. Sedangkan hasil belajar siswa menunjukan adanya peningkatan yaitu: pada siklus I rata-rata 69,00
dengan presentase yang mencapai KKM 64,44, sedangkan pada siklus II nilai rata-rata 89,67 dengan presentase yang mencapai KKM 89. Hal tersebut
membuktikan bahwa pembelajaran IPA dengan menerapkan pendekatan keterampilan proses dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
41
40
Yani, Loc. Cit.
41
Rahmawati, Loc. Cit.
3. Sukarno dan Supriyatman, Improving Science Process Skills SPS Science
Concepts Mastery SCM Prospective Student Teachers Through Inquiry Learning Instruction Model By Using Interactive Computer Simulation. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan proses sains dan penguasaan konsep sains dengan menggunakan simulasi komputer yang
interaktif. Data dari penelitian ini diperoleh melalui tes yang dilakukan pada responden meliputi tes keterampilan proses sains dan uji penguasaan konsep.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan proses sains dan penguasaan konsep sains siswa dapat ditingkatkan melalui penerapan model
pembelajaran inquiry menggunakan simulasi komputer yang interaktif. Pada akhir
penelitian penulis
menyarankan model
pembelajaran dapat
dikembangkan oleh guru dalam melaksanakan pembelajaran sains di sekolah
dasar dan menengah.
C. Kerangka Pikir