Berdasarkan hasil dari refleksi siklus I, pada siklus II proses pembelajaran harus lebih diarahkan kepada perbaikan yang telah disusun pada siklus I.
Perbaikan-perbaikan diterapkan pada siklus II dengan merubah beberapa peraturan pembelajaran pada siklus I. Contohnya, perubahan tempat duduk
kelompok, pengarahan pada setiap kelompok untuk melakukan tutor sebaya pada saat diskusi kelompok ataupun pada saat pembelajaran biasa, dan
perbaikan pada kualitas mengajar peneliti. Target yang ingin dicapai pada siklus II ini adalah meningkatkan
efektivitas belajar subyek dilihat dari nilai ulangan harian yang dilakukan setelah siklus I dan siklus II.
2. Tahap Pelaksanaan
Pembelajaran pada siklus II ini berlangsung selama 4 kali pertemuan. Perbaikan-perbaikan pada siklus I mulai diterapkan pada awal pertemuan. Pree
test masih dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Berikut gambar-gambar pembelajaran model TGT pada siklus II:
Gambar 5
Proses Pembelajaran Pada Siklus II
Gambar 6
Diskusi Kelompok Pada Siklus II
Gambar 7
Subyek Diminta Untuk Mengerjakan Soal Turnamen Pada Papan Tulis
Gambar 8
Peneliti Saat Membimbing Subyek Mengerjakan Soal Turnamen 3. Analisis Data Tes Objektif
pree test dan post test Observasi dan Wawancara
Pada siklus II ini, berdasarkan pree test dan post test dan juga observasi yang dilakukan terdapat peningkatan efektivitas belajar siswa. Hal ini dilihat
dari nilai ulangan seluruh siswa yang meningkat dan melebihi KKM. Terdapat peningkatan pula antara nilai pree test dengan nilai post test siswa. Hasil
belajar pada siklus II menunjukkan seluruh siswa memperoleh nilai di atas KKM. Hasil wawancara dengan guru dan siswa pada akhir siklus II ini
menunjukkan perubahan yang positif, hasil wawancara pada siklus II ini dirangkum sebagai berikut:
a. Model TGT ini sangat cocok diterapkan pada pelajaran Ekonomi dan dapat diterapkan pada semua materi pelajaran.
b. Keaktifan subyek sangat jauh berbeda dengan pembelajaran sebelum tindakan yang hanya menggunakan model ceramah.
c. Subyek terlihat senang saat belajar Ekonomi. d. Turnamen sangat membantu subyek menjadi lebih semangat dalam
belajar.
e. Seluruh subyek menyukai pembelajaran dengan menggunakan model TGT terutama pada saat turnamen.
f. Subyek mulai menyukai diskusi kelompok yang dilakukan karena
mulai ada perubahan pada kerjasama yang dilakukan. Beberapa subyek mengatakan banyak terbantu saat diskusi karena subyek yang pintar
sering mengajari anggota lain. g. Semua subyek mengatakan lebih mudah menerima pelajaran dan
suasana belajar menjadi lebih menyenangkan.
55
Dengan adanya data-data yang mengarah pada meningkatnya efektivitas belajar siswa dalam belajar Ekonomi dilihat dari nilai ulangan harian subyek
yang meningkat dan melebihi KKM oleh seluruh subyek, maka penelitian ini dihentikan pada siklus II dan dianggap model pembelajaran kooperatif TGT
dapat meningkatkan efektivitas belajar siswa dalam belajar Ekonomi.
4. Tahap Refleksi