Berdasarkan tujuan pembelajaran tersebut, maka suatu kegiatan pembelajaran dikatakan memiliki tingkat efektivitas yang baik apabila dapat mencapai minimal
60 dari tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Efektivitas merupakan suatu bagian yang sangat penting dalam proses
pembelajaran, karena mampu memberikan gambaran mengenai keberhasilan seseorang dalam mencapai tujuannya atau suatu tingkatan terhadap tujuan-tujuan
yang ingin dicapai, yaitu peningkatan pengetahuan dan keterampilan serta pengembangan sikap melalui proses pembelajaran. Hasil dari efektivitas
pembelajaran dapat diukur dengan tercapai atau tidaknya Kriterian Ketuntasan Minimum KKM mata pelajaran Ekonomi yang telah ditetapkan di SMP Negeri
87 Jakarta, yaitu sebesar 63. Tingkat efektivitas pembelajaran dibuat empat level, yaitu:
a. Di bawah KKM, yaitu 63 tingkat efektivitasnya rendah. b. Sesuai KKM, yaitu 63-75 tingkat efektivitasnya sedang.
c. Di atas KKM, yaitu 76-88 tingkat efektivitasnya tinggi. d. Di atas KKM, yaitu 89-100 tingkat efektivitasnya sangat tinggi.
Efektivitas pembelajaran dalam penelitian ini juga diukur dari hasil pree test dan post test. Pembelajaran dinilai efektif jika terdapat peningkatan antara hasil
pree test dengan post test.
2. Pengertian Pembelajaran
Belajar atau yang disebut juga dengan learning, adalah perubahan yang secara relatif berlangsung lama pada perilaku yang diperoleh dari pengalaman-
pengalaman. Dalam kehidupan sehari-hari belajar diartikan orang secara sempit atau terbatas dengan menghafal atau mencarimemperoleh pengetahuan. Belajar
ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Belajar adalah proses perubahan dari belum mampu menjadi sudah mampu dan terjadi dalam
jangka waktu tertentu. Skinner berpandangan bahwa belajar adalah suatu perilaku. Sedangkan menurut Gagne, “belajar merupakan kegiatan yang kompleks,
seperangkat proses kognitif yang mengubah sifat stimulasi lingkungan, melewati pengolahan informasi, menjadi kapabilitas baru”.
15
Kompleksitas belajar tersebut dapat dipandang dari dua subjek, yaitu dari siswa dan juga dari guru. Pengertian belajar sudah banyak dikemukakan oleh para
ahli termasuk ahli psikologi pendidikan. Menurut Alisuf Sabri pengertian secara psikologis, “belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil
dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya”.
16
Pengertian belajar secara kualitatif ialah proses memperoleh arti-arti dan pemahaman-pemahaman serta cara-cara menafsir dunia di sekeliling siswa.
Belajar dalam pengertian ini difokuskan pada tercapainya daya pikir dan tindakan yang berkualitas untuk memecahkan masalah-masalah yang kini dan nanti
dihadapi siswa. Berdasarkan definisi-definisi yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan
beberapa hal penting yang berkaitan dengan pengertian belajar, hal penting itu sebagai berikut:
a. Belajar adalah proses perubahan tingkah laku sebagai akibat pengalaman atau latihan.
b. Perubahan tingkah laku akibat belajar itu dapat berupa memperoleh perilaku yang baru atau memperbaikimeningkatkan perilaku yang sudah ada.
c. Perubahan tingkah laku yang ditimbulkan oleh belajar dapat berupa perilaku yang baik positif atau perilaku yang buruk negatif.
d. Perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar itu terjadi melalui usaha dengan mendengar, membaca, mengikuti petunjuk, mengamati, memikirkan,
menghayati, meniru, melatih dan mencoba sendiri atau berarti dengan pengalaman atau latihan.
e. Perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar harus relatif menetap bukan perubahan yang bersifat sementara atau tiba-tiba terjadi kemudian cepat hilang
kembali.
15
Dimyati, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2009, cet. 4, h. 9-10
16
Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, Jakarta: CV. Pedoman Ilmu Jaya, 2007, cet. 3, h. 55
f. Tingkah laku yang mengalami perubahan akibat belajar menyangkut semua
aspek kepribadiantingkah laku individu, baik perubahan dalam pengetahuan, kemampuan, keterampilan, kebiasaan, sikap, dan aspek perilaku lainnya.
g. Belajar dalam prakteknya dapat dilakukan di sekolah atau di luar sekolah.
3. Ciri-ciri Pembelajaran