Jenis-jenis Pembelajaran Teori-teori Pembelajaran

Tujuan belajar tersebut dalam dunia pendidikan dikenal dengan tujuan pendidikan. Menurut taksonomi Bloom yaitu tujuan belajar siswa diarahkan untuk mencapai ketiga ranah, yaitu ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. 19 Tujuan belajar kognitif untuk memperoleh pengetahuan faktaingatan, pemahaman, aplikasi, dan kemampuan berpikir analisis, sintesis, dan evaluasi. Tujuan belajar afektif untuk memperoleh sikap, apresiasi, dan karakterisasi. Sedangkan tujuan psikomotorik untuk memperoleh keterampilan fisik yang berkaitan dengan keterampilan gerak maupun keterampilan ekspresi verbal dan non verbal.

5. Jenis-jenis Pembelajaran

Terdapat berbagai jenis belajar, jenis belajar tersebut sebagai berikut: a. Belajar bagian part learning, fractioned learning. b. Belajar dengan wawasan learning by insight. c. Belajar diskriminatif discriminative learning. d. Belajar globalkeseluruhan global whole learning. e. Belajar insidental incidental learning. f. Belajar instrumental instrumental learning. g. Belajar intensional intentional learning. h. Belajar laten latent learning. i. Belajar mental mental learning. j. Belajar produktif productive learning. k. Belajar verbal verbal learning. 20 Jenis-jenis belajar tersebut erat kaitannya dengan macam-macam proses atau hasil belajar yang harus dicapai siswa.

6. Teori-teori Pembelajaran

Proses belajar yang terjadi pada diri individu merupakan proses internal psikologis yang tidak dapat diketahui secara nyata. Oleh karena terjadinya proses belajar itu tidak dapat diketahui secara jelas maka timbullah perbedaan pendapat di kalangan para ahli, sehingga akibatnya terjadi bermacam-macam teori belajar. 19 Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan…, h. 58-59 20 Slameto, Belajar dan Faktor…, h. 5-8 Teori ialah pendapat yang dikemukakan oleh seorang ahli. Pendapat ahli yang bersifat teoritis itu berisi konsep dan prinsip. Setiap teori belajar dirumuskan berdasarkan kajian tentang perilaku individu dalam proses belajar. Kajian tersebut pada intinya menyangkut dua hal: a. Konsep yang menganggap bahwa otak manusia terdiri atas sejumlah kemampuan potensial daya-daya. b. Konsep yang menganggap bahwa manusia merupakan suatu sistem energi yakni suatu sistem tenaga yang dinamis yang berupaya memelihara keseimbangan dalam merespon sistem energi lain sehingga ia dapat berinteraksi melalui organ rasa. 21 Dengan demikian, teori-teori belajar yang dimaksud diartikan dengan konsep- konsep dan prinsip-prinsip tentang belajar. Berikut merupakan macam-macam teori belajar: a. Teori Gestalt Teori ini dikemukakan oleh Koffka dan Kohler dari Jerman, “teori ini sering disebut Organism Psychology atau Field Psychology atau Insight Full Learning. Teori ini berpendirian bahwa keseluruhan itu lebih penting dari bagian- bagianunsur-unsurnya”. 22 Menurut pandangan teori ini, manusia adalah organisme yang aktif berusaha mencapai tujuan, bahwa individu itu bertindak atas berbagai pengaruh baik dari dalam maupun dari luar diri individu. Oleh karena itu, menurut teori Gestalt belajar itu bukan hanya sekedar proses asosiasi antara stimulus dengan respon yang diperkuat dengan koneksi-koneksi atau conditioning dengan melalui latihan-latihan atau ulangan-ulangan, akan tetapi menurut teori ini belajar itu terjadi jika ada pemahaman insight. Dengan demikian cara belajar menurut teori Gestalt harus dilakukan dengan sadar dan bertujuan serta dengan potensi dan motivasi yang dimiliki orang yang belajar berupaya memperoleh insight pemahaman tentang masalah yang dipelajari. Teori Gestalt ini digunakan selain untuk memperoleh penguasaan pengetahuan yang bersifat pemahaman, analisis sintesis dan evaluasi, juga teori ini akhirnya 21 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, Ciputat: Gaung Persada GP Press, 2008, cet. 1, h. 21 22 Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan…, h. 71-72 diharapkan dapat mencapai tujuan pembentukan kemampuan problem solving, agar siswa kelak mampu memecahkan setiap masalah yang dihadapi dengan baik. b. Teori Belajar Menurut J. Bruner Bruner mengatakan, “belajar tidak untuk mengubah tingkah laku seseorang, tetapi untuk mengubah kurikulum sekolah menjadi sedemikian rupa sehingga siswa dapat belajar lebih banyak dan mudah. Dalam proses belajar, Bruner mementingkan partisipasi aktif dari tiap siswa, dan mengenal dengan baik adanya perbedaan kemampuan”. 23 Untuk meningkatkan proses belajar perlu lingkungan yang dinamakan discovery learning environment, ialah lingkungan di mana siswa dapat melakukan eksplorasi, penemuan-penemuan baru yang belum dikenal atau pengertian yang mirip dengan yang sudah diketahui. c. Teori Belajar Menurut Piaget Pendapat Piaget mengenai perkembangan proses belajar pada anak-anak adalah sebagai berikut: 1 Anak mempunyai struktur mental yang berbeda dengan orang dewasa. 2 Perkembangan mental pada anak melalui tahap-tahap tertentu, menurut suatu urutan yang sama bagi semua anak. 3 Walaupun berlangsungnya tahap-tahap perkembangan itu melalui suatu urutan tertentu, tetapi jangka waktu untuk berlatih dari satu tahap ke tahap yang lain tidaklah selalu sama pada setiap anak. 4 Perkembangan mental anak dipengaruhi oleh empat faktor, yaitu: a Kemasakan b Pengalaman c Interaksi sosial d Equilibration proses dari ketiga faktor di atas bersama-sama untuk membangun dan memperbaiki struktur mental. 24 Ada tiga tahap perkembangan, yaitu sebagai berikut: 1 berpikir secara intuitif ± 4 tahun 2 beroperasi secara konkret ± 7 tahun 3 beroperasi secara formal ± 11 tahun d. Teori Belajar R. Gagne 23 Slameto, Belajar dan Faktor…, h. 11 24 Slameto, Belajar dan Faktor…, h. 12-13 Gagne memberikan dua definisi, yaitu: 1 Belajar ialah suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, dan tingkah laku. 2 Belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang diperoleh dari instruksi. Gagne mengatakan pula bahwa segala sesuatu yang dipelajari oleh manusia dapat dibagi menjadi 5 kategori, yang disebut The domains of learning, yaitu: 1 Keterampilan motoris motor skill. 2 Informasi verbal. 3 Kemampuan intelektual. 4 Strategi kognitif. 5 Sikap. 25 e. Purposeful Learning Purposeful learning adalah belajar yang dilakukan dengan sadar untuk mencapai tujuan dan: 1 Dilakukan siswa sendiri tanpa perintah atau bimbingan orang lain 2 Dilakukan siswa dengan bimbingan orang lain di dalam situasi belajar- mengajar di sekolah f. Belajar Dengan Jalan Mengamati dan Meniru Observational Learning and Imitation Menurut Bandura dan Walters, “tingkah laku baru dikuasai atau dipelajari mula-mula dengan mengamati dan meniru suatu modelcontohteladan”. 26 g. Belajar yang Bermakana Meaningful learning Ada 2 dimensi dalam tipe-tipe belajar, yaitu: 1 Dimensi menerima reception learning dan menemukan discovery learning 2 Dimensi menghafal rote learning dan belajar bermakna meaningful learning. 27 Adanya berbagai macam teori belajar tersebut merupakan akibat dari banyaknya perbedaan pendapat di kalangan para ahli. Zikri Neni Iska dalam 25 Slameto, Belajar dan Faktor…, h. 13-16 26 Slameto, Belajar dan Faktor…, h. 21 27 Slameto, Belajar dan Faktor…, h. 23 bukunya mengatakan, “belajar merupakan sesuatu yang asosiatif, yaitu asosiasi atau koneksi antara suatu rangsang tertentu dengan reaksi tertentu”. 28

7. Prinsip-prinsip Belajar

Dokumen yang terkait

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Konsep Sistem Koloid

0 7 280

Peningkatan hasil belajar kimia siswa dengan mengoptimalkan gaya belajar melalui model pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) penelitian tindakan kelas di MAN 11 Jakarta

0 27 232

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams-Games Tournament) terhadap pemahaman konsep matematika siswa

1 8 185

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teams Games Tournament Terhadap Prestasi Belajar Alquran Hadis Siswa (Quasi Eksperimen Di Mts Nur-Attaqwa Jakarta Utara)

1 51 179

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa

2 8 199

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Islamiyah Ciputat

1 40 0

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe teams-games-tournament (tgt) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa (kuasi eksperimen pada Kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri Jonggol)

0 5 199

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team Games Tournament) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi

1 3 310

Penerepan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Kelas VIII-3 SMPN 3 Kota Tangerang Selatan 2015/2016 Dalam Pelajaran IPA

0 4 10

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT)PADA MATA PELAJARAN IPS DENGAN MATERI KEUNGGULAN Efektivitas Penggunaan Metode Teams Games Tournament (TGT) Pada Mata Pelajaran IPS Dengan Materi Keunggulan Geostrategis Di Indonesia Kelas VIII SMP

0 2 15