Dongeng Kerbau Bersama Tiga Orang

4.1 Dongeng Kerbau Bersama Tiga Orang

mena. Iaminjo pole kubattui mae ri kau andik

Putra Raja

angkanaya, tenajo nusirik-sirik angkana i kau Cerita Kerbau Bersama Tiga Orang Putra

sekreko anak karaeng, jarikuko nu lamman- Raja yang kemudian disingkat KBTOPR meng-

tang kammanne mae, na nampa ammaknu gambarkan tentang seekor kerbau yang ke-

tedong, ammaknu sekrei olok-olok. hausan dan mencari air di selokan. Sebelum-

Nakanamo bungkoa, “Manna mamo tedong nya, tiga putra raja yang sedang berburu di hu-

ampakjariak, olok-olok ampaniaki liserek ma- tangku, kukanami sangkamma karaeng lompo

tan telah buang air di selokan tersebut. Sebulan

anjariangak .”

setelah meminum air kencing ketiga putra raja tersebut, sang kerbau mengandung. Beberapa

Terjemahan:

bulan setelahnya, sang kerbau melahirkan tiga “Alangkah segarnya air minummu, Dik. putri yang menyerupai manusia. Waktu ber-

Selain itu, ada lagi yang ingin kusampai- lalu, ketiga putrinya mulai beranjak dewasa.

kan padamu, sebagai keturunan raja, apakah kalian tidak malu tinggal di tempat

Mereka pun mulai mempertanyakan tentang ini sedang ibumu seekor kerbau, seekor bi- nama, perbedaan fisi,k dan menginginkan agar

natang?”

dibuatkan rumah dan dipenuhi kebutuhan se- Berkatalah yang bungsu, “Biar dia kerbau, hari-harinya. Sang kerbau pun menyanggupi

biar dia binatang, dialah yang melahirkan untuk memenuhi keinginan mereka. Suatu ke-

kami. Kami akan menganggapnya sebagai tika, ketiga putra raja datang ke rumah mereka

raja.”

dan membawa ketiga putri tersebut pergi. Sang kerbau yang sedih ditinggal pergi putri-putri-

Ibulah yang diberikan tanggung jawab nya menghancurkan rumah tersebut. Bersama untuk melanjutkan kehidupan atas roh yang

luka hatinya, ia pergi tanpa tujuan. Akan tetapi telah ditiupkan Tuhan. Oleh karena itu, sela- Tuhan yang Mahabaik mempertemukannya yaknya seorang anak menganggap ibu adalah dengan putri pertama, tetapi ia diusir. Putri raja. Sayangnya, hanya sang putri bungsu yang kedua pun berlaku demikian, hanya putri yang menganggap demikian, berkebalikan de- yang ketiga yang menerima kedatangan ibu. ngan kelakukan kedua kakak-kakaknya seperti Oleh karena kebaikan hati putri bungsunya, kutipan berikut. sang kerbau pun menghadiahinya kekayaan

Nakanamo Puttiri Lila Sari, “Ondangi, Baso! yang berlimpah yang berasal dari jasadnya. Teako pammaling-malingi, tekbaki napalu-

Dalam fabel KBTOPR, seekor kerbau ber- palui!” Apaji na niondangmo siagang nipalu- peran sebagai seorang ibu dari tiga putri ketu-

palui ri atanna buraknenna ka nipinawangi runan raja. Meskipun menjadi seorang ibu ada-

panngerokanna .

lah hal yang terjadi di luar kehendaknya, sang

Terjemahan:

kerbau tetap berusaha memainkan peran ter- Berkatalah Putri Lila Sari, “Usirlah kerbau

baiknya sebagai ibu. Seperti semua ibu di selu- itu, Baso! Jangan engkau sayangi. Pukullah ruh dunia yang rela melakukan apa saja demi

dia, parangilah dia!” Maka, kerbau itu pun sang anak, kerbau pun demikian. Sayangnya,

lalu diusir dan dipukul karena pelayan itu hanya sang putri bungsulah yang tetap men-

mengikuti keinginan Putri Lila Sari.

PROSIDING

Hal yang paling menyedihkan adalah sang tara mata yang lain melirik perempuan yang kakak baru menyesali perbuatannya setelah akan dijadikannya istri karena ada anggapan sang ibu meninggal dan meninggalkan harta bahwa pria akan selalu membutuhkan keha- yang banyak untuk adik bungsu mereka.

diran seorang perempuan untuk menyelesaikan hal-hal yang terkait dalam dua wilayah ter-

Nipauangmi ri pakaramulanna sanggenna mange ri kalabbusanna. Namarrangmo kakan-

sebut.

na rua sikalabini massing ansaksalaki kalenna, Perempuan yang melibatkan diri dalam nasibuang-buangi buraknenna .

dua wilayah tersebut juga dianggap memiliki Terjemahan:

nilai lebih dan “mahal”. Nilai lebihnya tampak Ketika mereka mendengar cerita Putri Bida

pada saat seorang pria menginginkan mereka Sari, semuanya meraung bersama suami

menjadi pendamping hidup karena anak pe- mereka sambil menyesali tindakan mereka

rempuan dianggap “aset” bagi para orang tua. yang tidak tahu menghormati dan mem-

Ada tradisi doek panaik yang jika diterjemahkan balas budi baik seorang ibu.

harfiah berarti uang yang membuat naik. Doek panaik adalah sejumlah uang yang harus dike-

Dalam beberapa fabel Makassar, kerbau luarkan dan seringnya uang tersebut menjadi sering disimbolkan sebagai hewan yang bodoh, prasyarat pinangan diterima atau ditolak. mudah diperdaya, dungu, dan malas. Selain Doek panaik dulunya adalah cara untuk meng- itu, kata kerbau juga sering digunakan dalam hindari keturunan raja dinikahi oleh “sembar- mengekspresikan kejengkelan bahkan umpat- ang orang” sehingga doek panaik dibuat mahal. an, tedong atau bapolok, berbadan besar tetapi Seiring perkembangan zaman, mahal atau tak berguna. Fabel KBTOPR menjadi gambaran tidaknya doek panaik mulai bergeser. Padahal, bahwa bagi masyarakat Makassar, seorang ibu, sebenarnya filosofi doek panaik ini adalah agar bagaimana pun bentuk fisiknya, harus diperla- perkawinan tidak dianggap sebagai sesuatu kukan seperti yang seharusnya. Kerbau men- yang mudah dilakukan tetapi butuh perjuang- jadi gambaran kekuatan perjuangan seorang an untuk mewujudkannya sehingga siapa pun ibu, meski tanpa bantuan pria, hidupnya tetap yang melakukannya akan mengusahakan apa baik-baik saja dalam membesarkan dan meme- saja dalam mempertahankannya. nuhi kebutuhan hidup anak-anaknya, tanpa

Lebih lanjut, selain menjadi “aset” yang keluhan apalagi protes.

telah dikemukakan sebelumnya, perempuan Ada adagium yang masih berlaku dalam juga dianggap sebagai “aset” yang lain bagi pa-

masyarakat Makassar bahwa jika seorang anak ra orang tua. Pada umumnya mereka mewaris- kehilangan ayah, maka dia hanya akan kehi- kan rumah yang mereka tinggali untuk anak langan tiang penyangga kehormatannya, te- perempuan mereka jika mereka memilikinya tapi jika dia kehilangan ibu, dia telah kehilang- atau jika mereka tidak dikondisikan untuk ting- an segalanya. Hal tersebut mengindikasikan gal jauh terpisah. Pewarisan rumah kepada bahwa ada hal yang tak dapat dimungkiri keti- anak perempuan ini dilandasi oleh harapan ka seorang pria harus memainkan peran baik bahwa anak perempuan yang akan menemani dalam wilayah domestik maupun publik, me- mereka di masa senja, karena seringnya mereka reka lebih sering gagal dibanding perempuan. tidak mau meninggalkan rumah yang biasa Betapa banyak anak yang dibesarkan hanya mereka tinggali. oleh ibu, lebih berhasil dibanding oleh bapak.