Plesetan Homonimi

4.1.1 Plesetan Homonimi

Bodrek : Wah, jawabanmu bener-bener, Permainan bentuk homonimi dapat dibe-

tenan .

dakan menjadi dua, yaitu permainan homonimi ‘Wah, jawabanmu benar-be- antarkata dan bagian kata, dan homonimi an-

nar sekali.’

tarfrasa dan kalimat (Wijana, 2014: 32). Homo- Di dalam teka-teki itu Bodrek menanyakan

nimi, menurut Kridalaksana (2001: 76), adalah hewan apa yang memiliki anak banyak yang

hubungan antara kata yang ditulis dan/atau tidak bisa dihitung? Bandri menjawab ikan

PROSIDING PROSIDING

nya Yuyu tidak ada yang na- gaimana bisa menjawab gadjah. Bandri menje-

manya kangkang.’ laskan bahwa nama anak gadjah disebut ble-

(PS 38/20 September 2014/46) dhug. Berbeda dengan kata bledug yang memi-

Contoh di atas merupakan teka-teki yang liki makna ‘debu yang kena angin‘. Bledug jika menanyakan jenis kelamin hewan jantan dan kena angin akan bertaburan. Kedua kata itu betina. Surya menanyakan hewan jenis laki- memiliki bentuk yang sama, tetapi memiliki laki itu apa? Jawabannya ialah lélé. Kata lélé makna berbeda. Keduanya mempunyai ucapan dari bunyi /lé-/ dan /-lé/. Bunyi /lé-/ dalam atau ejaan yang sama, kesamaan itu disebut bahasa Jawa merupakan kependekan dari kata homonimi total (Allan, 1986 dalam Wijana tholé yang berarti ‘panggilan untuk anak laki- (2014: 33) Selanjutnya, perhatikan wujud ple- laki’. Panggilan untuk anak laki-laki menggu- setan yang setipe sebagai berikut ini.

nakan kata Lé Lé. Kedua pemuda itu berprang- gapan bahwa lelemerupakan jenis kelamin

Kewan Jinis Lanang lan Wadon

hewan laki-laki. Untuk menyatakan jenis kela- Surya : Di, coba kewan apa sing jinise

min hewan betina, mereka tidak beranalogi lanang, ora ana jinis wadon.

dengan kata nduk-nduk . Kata ndukmerupakan ‘Di, coba hewan apa yang je- kependekan kata gendhuk yang berarti ‘pang- nisnya jantan, tidak ada jenis

wanita.’ gilan untuk anak wanita’. Untuk penyebutan jenis kelamin hewan betina , mereka beranalogi

Yudi : Sur, ing donya iki yen ana lanang pada kata mbakyu (bakyu) yang berarti ‘se- kudu ana wadon, iya ta ?

butan saudara wanita tertua’. Penyebutan jenis ‘Sur, di dunia ini kalau ada laki-

laki harus ada wanita, iya ta?’ kelamin hewan wanita, yaitu yuyuberasal dari /yu-/ dan /-yu/. Bunyi /yu-/ kependekan dari

Surya : Iya bener kandhamu, nanging kata mbakyu. Kata yuyu merupakan jenis ikan

bedheken dhisik kewan jinis la-

nang iku kewan apa.

sungai.

‘Iya benar katamu, tetapi te-

4.1.2 Plesetan Metatesis

baklah dulu hewan jenis jan- Ada sebagian wujud plesetan yang diben-

tan itu hewan apa?’ tuk dengan perubahan bentuk kata. Perubahan Yudi : Ora mudheng aku Sur, bedheken

bentuk kata itu disebut metatesis. Metatesis me- dhewe kono . nurut Keraf (1991: 170) adalah proses perubah- ‘Tidak memahami saya Sur,

tebaklah sendiri itu.’ an bentuk kata di mana dua fonem dalam se- buah kata bertukar tempatnya. Perhatikan con-

Surya : Kewan jinis lanang kabeh iku be-

toh berikut:

dhekane lele, ora ana jinis nduk-

nduk.

Khong Gwan

‘Hewan jenis jantan semua itu tebakannya lele, tidak ada je-

Sri Mukti: Bar, roti apa sing enak? nis nduk-nduk (wanita).’

‘Bar, roti apa yang tidak enak?’ Yudi : Njur sing jinis wadon iku kewan

Barokah : Khong Gwan apa?

‘Khong Gwan.’ ‘Terus yang jenis wanita itu ke-

Sri Mukti: Yen roti sing ora enak? wan apa?’

‘Kalau roti yang tidak enak?’ Surya : Kewan jinis wadon iku jenenge

Yuyu ora ana sing jenenge kang-

Barokah : Roti wis lawas utawa roti kada-

Wujud Plesetan dalam Wacana Teka-Teki Bahasa Jawa

‘Roti yang lama atau roti keda- tangan dan saling menyebut- luwarsa.’

kan nama dan memberikan kartu nama.’

Sri Mukti: Ya dudu kuwi, ya Khon Gwang ‘Ya bukan itu, iya disuruh mem-

Udin : Sabanjure kepengin mangerteni, buang.’

saka ngendi asal kuthane . (PS16/2008/16)

‘Selanjutnya ingin mengeta- hui, dari mana asala kotanya.’

Contoh teka-teki di atas membicarakan masalah roti. Roti apa yang paling enak? Per-

Tono : Blaka anggone mangsuli. Kula tanyaan itu dijawab oleh Barokah, yaitu roti

saking kutha Maesa Garap Sari.

Khong Gwan. Selanjutnya, ada pertanyaan lagi ‘Jujur saatnya menjawab. Saya dari kota Maesa Garap Sari.’

dari Sri, yaitu roti yang tidak enak. Dijawab Barokah roti yang sudah kadaluwarsa. Ja-

Udin : Rada aneh tumrap pangrungone waban yang dimaksud Sri bukan itu, melainkan

Udin.

Khon Gwang. Penulisan Khon Gwang se- ‘Agak aneh bagi pendengaran-

nya Udin.’

harusnya ditulis kon buwang ‘disuruh buwang’. Tono : Tanggap ing Sasmita banjur ner-

Perubahan kata Khong Gwan menjadi Khon angake, kang dikarepake ora liya Gwa ng merupakan perubahan letak huruf, bu-

kutha Kebumen, dadi yen dikra- nyi, atau suku kata. Plesetan kata Khong Gwan

makake dadine Maesa Nggarap menjadi kata Khon Gwang merupakan ple-

Sari.

setan metatesis. ‘Menanggapi isyarat kemudi- an menerangkan, yang dimak-

sudkan tidak lain kota Kebu- Dalam plesetan jenis ini, kata atau frasa

4.1.3 Plesetan Akronim

men, jadi kalau dalam bahasa yang memiliki makna tertentu diplesetkan

krama menjadi Maesa Ngga- menjadi akronim yang memiliki kepanjangan

rap Sari.’

tertentu. Kridalaksana (2001: 5) menjelaskan Udin : Ana-ana wae jeneng kutha dikra- akronim adalah kependekan yang berupa ga-

makake .

bungan huruf atau suku kata atau bagian lain ‘Ada-ada saja nama kota dikra- yang ditulis dan dilafalkan sebagai kata yang

makan.’

sesuai dengan kaidah fonotaktik bahasa ber- (PS19/12 Mei 2012/41). sangkutan. Akronim adalah satuan kebahasa-

Contoh teka-teki di atas merupakan ple- an hasil dari penyingkatan dengan cara ter- setan akronim. Kebumen itu merupakan akro- tentu, yaitu mengambil bagian-bagian kata yang nim dari kata Kebu atau kebo dan kata men. bersangkutan disebut silabe atau mungkin Saat perkenalan, Tono menjelaskan bahwa dia menjadi silabe kata baru hasil penyingkatan berasal Kota Maesa Garap Sari. Udin merasa satuan yang disingkat (Sudaryanto, 1983: aneh atas jawaban dari Tono. Tono lalu men- 229—230). Perhatikan contoh berikut.

jelaskan bahwa dirinya berasal dari Kebumen, diplesetkan menjadi Maesa GarapSari. Kebu-

Kebumen

men itu merupakan akronim dari kata Kebu

Tono : Nalika semono aku antuk mitra atau kebo yang berarti ‘kerbau’ dan kata men anyar, sawise jabat asta lan nye-

sebagai kependekan dari menstruasi. Kata butake jenenge dhewe lan lung ti- menstruasidari bahasa Inggris menstruation,

nampa kartu nama. ‘Ketika itu saya memperoleh

memiliki makna ‘datang bulan atau haid’. Kata teman baru, setelah berjabat

kebo ‘kerbau’dalam bahasa krama maesa.

PROSIDING

Joyo menjadi {sat+ -é}. Kata sat memiliki mak- Plesetan jenis ini mendasarkan pada bunyi na ‘kering’ dan -é memiliki makna ‘nya’. Kata

4.1.4 Plesetan Asosiatif – Kolokatif

penggalan kata yang menimbulkan asosiasi sat dari kata asat memiliki makna ‘kering, kata. Asosiasi, menurut Keraf (1991: 165), biasanya tentang air di sumur atau sungai. adalah perubahan makna yang terjadi karena Dengan demikian, kata sate berarti keringnya persamaan sifat antara dua hal. Gejala asosiasi air di sungai atau sumur. Kata gulé diplesetkan itu timbul karena adanya kemiripan bunyi oleh Joyo menjadi { gul +-é }. Kata gul ‘gol’ me- antara bentuk plesetan dan bentuk yang miliki makna ’masuk bolanya ke dalam ga- semestinya. Perhatikan contoh berikut.

wang’ dan é memiliki makna ’nya’. Dengan de- mikian, kata gul ‘gol’ di sini diartikan ‘masuk-

Sate lan Gule

nya bola ke dalam gawang’. Joyo

: Apa bedane sate karo gule? ‘Apa bedanya sate dan gulai.’

4.1.5 Plesetan Antonimi

Menurut Verhaar (1983: 133) antonim Karto : Bedane yen gule iku ana duduhe,

yen sate daginge dibakar. adalah ungkapan (yang biasanya berupa kata, ‘Bedanya kalau gulai itu ada

tetapi dapat juga frasa atau kalimat) yang di- kuahnya, kalau sate dagingnya

anggap bermakna kebalikan dari ungkapan dibakar.’

lain. Dikatakan “dianggap” karena sifat berla- Joyo

: Ya salah, durung bener. wanan dari dua kata yang berantonim ini sa- ‘Ya salah, belum benar.’

ngat relatif, tidak bersifat mutlak. Oleh karena itu, banyak yang menyebut antonim sebagai

Karto : Lha sing bener kepriye. ‘Lha yang benar bagaimana?’

oposisi makna. Istilah oposisi, bisa mencakup dari konsep yang betul-betul berlawanan sam-

Joyo : Yen sat(e) kuwi neng kali utawa pai kepada yang hanya bersifat kontras. Ver-

sumur.

haar menjelaskan bahwa antonimi dapat dike- ‘Kalau kering itu di sungai atau

sumur.’ lompokkan menjadi 4 jenis berdasarkan ta-

Yen gul(e) iku ing lapangan uta-

taran satuan lingual yang dihubungkan, yaitu wa alun-alun sing nalika bal-

antonim antarkalimat, antonim antarfrasa, an- balan.

tonimi antarkata, dan antonimi antarmorfem ‘Kalau gol itu di lapangan atau

(1983: 133-134). Bentuk plesetan yang dibentuk alun-alun ketika main sepak-

berdasarkan pertimbangan keantonimian di- bola.’

perkirakan memanfaatkan adanya pertentang- Karto : Semprul.

an makna antara bentuk plesetan dan bentuk ‘Semprul.’

semestinya. Verhaar (1983: 133) mengemuka- (PS14/2007/hlm.47)

kan bahwa antonim diartikan sebagai ‘ungkap- Contoh teka-teki di atas menggambarkan an yang bermakna kebalikan dari ungkapan

dua orang bapak muda yang berada di pos ron- yang lain’.

da mengisi kekosongan waktu. Bapak Joyo me- (6)

Juwara

nanyakan pada Karto, apa beda saté dan gulé. Tomo : Slamet, tim kesebelasanmu dadi Karto menjawab sesuai dengan kenyataan yang juwara dunia. ada di masyarakat. Sate adalah daging yang

‘Selamat, tim kesebelasanmu dibakar tidak berkuah, sedangkan gulai ma-

menjadi juara dunia.’ sakan daging yang berkuah. Jawaban dari Karto

Toni : Matur nuwun menurut Joyo salah. Kata sate diplesetkan oleh ‘Terima kasih.’

Wujud Plesetan dalam Wacana Teka-Teki Bahasa Jawa

Tomo : Juwara dunia uwis. Apa rencana

Gunungan

sabanjure. Marti : Ton, gunung apa sing bisa dibe- ‘Juara dunia sudah. Apa ren-

dhol, dijunjung wong siji? cana selanjutnya.’

‘Ton, gunung apa yang bisa Toni : Latihan luwih giyat, kanggo

dicabut, diangkat orang satu?’

ngrebut juwara akhirat.

Tono : Wah, mbok aja ngayawara ta Mar. ‘Latihan lebih giat untuk mere-

‘Wah, jangan mengada-ada ta but juara akhirat.’

Mar.’

Wacana teka-teki di atas merupakan ple- Marti : Aku ora ngayawara. Iki tenan ana setan antonimi dengan memanfaatkan aspek

kok.Coba takona simbahmu . perlawanan antara dunia dan akhirat. Tomo

‘Saya tidak mengada-ada.Ini menyampaikan ucapan selamat kepada Toni

betul ada kok.Coba tanyakan atas keberhasilan tim kesebelasannya memper-

Kakekmu.’

oleh juara dunia. Kemudian, Tomo bertanya Tono : Lha njur gunung apa? kepada Toni tentang rencana selanjutnya se-

‘Lha terus gunung apa?’ telah memperoleh kejuaraan dunia. Pertanyaan

Marti : Kae lho... gunungan utawa ka- Tomo itu dijawab oleh Toni, yaitu latihan yang

yon.

lebih giat untuk merebut juara akhirat. Peman- ‘Kae lho... gunungan atau faatan aspek kebahasaan terlihat pada kata du-

kayon .’

nia dan akhirat.

(PS51/19 Desember 2009/50)

Di dalam wacana tersebut ditanyakan oleh Plesetan jenis ini dikelompokkan dalam ple- Marti adalah gunung apa sing bisa dibedhol,

4.1.6 Plesetan Polisemi

setan polisemi. Polisemi adalah perihal yang dijunjung wong siji? Pertanyaan itu disanggah berhubungan dengan banyaknya arti yang di- Wah, mbok aja ngayawara ta Mar. Kemudian miliki oleh sebuah satuan kebahasaan. Dalam masalah gunung yang dapat dicabut dijelaskan polisemi sebuah kata dimungkinkan memiliki oleh Marti, seperti berikut Kae lho... gunungan berbagai macam makna yang saling berhu- utawa kayon. Kata gunung bermakna ‘bukit bungan. Berbeda dengan homonimi yang ber- yang sangat besar dan tinggi’. Dalam bidang kaitan dengan relasi dua satuan lingual atau seni wayang ada istilah gunungan atau kayon. lebih, polisemi hanya terwujud dalam satu sa- Menurut Poerwadarminta (1939: 156), gu- tuan lingual yang memiliki makna ganda, te- nungan adalah reden (k) tetironing gunung; kata tapi masih memperlihatkan hubungan. Menu- kayon adalah (wayang kang awangun kaya gam- rut Wijana (1996) dan Ullman (1970) dalam bar gunung ana gambarane gapura lan kekayon ); (Wijana, 2014: 40), perubahan makna dalam kayon adalah gunungan yang ada di dalam polisemi disebabkan oleh berbagai faktor, se- wayang (Poerwadarminta, 1939: 180). Makna perti pergeseran penerapan, spesialisasi ling- keduanya saling berhubungan. Perhatikan kungan sosial, bahasa figuratif, penafsiran kem- contoh wacana teki-teki berikut ini. bali homonimi, dan pengaruh bahasa lain.

Jeneng Kewan Iberan

Allan (1981: 147) dalam Sudiro (2014: 4) Suta : Jeneng kewan iberan nanging membatasi polisemi sebagai “The Property of an

ora bisa mabur jalaran ora duwe

emic expression with more than one meaning ”

swiwi, ora duwe endhas, ora

yang artinya ‘ciri ungkapan emik yang me- duwe sikil, apa ya bedhekane. miliki makna lebih dari satu’. Untuk jelasnya

‘Nama hewan terbang tetapi perhatikan contoh teka-teki berikut.

tidak bisa terbang karena tidak memiliki sayap, tidak mem-

PROSIDING PROSIDING

adalah plesetan dalam satu bahasa. Satuan li- Naya : Ya cetha kewan iberan sing isih

ngual yang diplesetkan dengan hasil plesetan- piyik ta?

nya berasal dari bahasa yang sama. Plesetan ‘Ya jelas hewan burung yang

antarbahasa adalah plesetan dua bahasa atau masih piyik (anak burung)?

lebih. Satuan lingual yang diplesetkan dengan Suta : Dudu kewan sing isih piyik, ma-

hasil plesetannya berasal dari dua bahasa atau

lah sing sanyatane jeneng kewan

lebih, baik seluruhnya atau sebagian. Berikut

iki duwe pimpinan jeneng

ini disajikan contohnya.

bupati, camat, kepala, RT/RW.

‘Bukan hewan yang masih

Bahasa Inggris

anak, bahkan kenyataannya Ana turis asing (TA) menyang Solo, disu- nama hewan ini memiliki pim-

guh hiburan dolanan bocah. Turis asing ta- pinan nama bupati, camat, ke-

kon marang pemandu. Iku jenenge dolanan pala, RT/RW.’

apa?

Naya : Wah, saya ngayawara, jeneng ‘Ada turis pergi ke Solo, diberi hiburan kewan iberan kok duwe pim-

mainan anak-anak. Turis asing bertanya pinan, bupati, camat, kepala desa,

kepada pemandu. Itu namanya mainan lan RT/RW.

apa?’

‘Wah, semakin tidak jelas, na- Pemandu : Iku jenenge dolanan jamuran. ma hewan kok memiliki pim-

‘Itu namanya mainan jamuran.’ pinan, bupati, camat, kepala

desa, dan RT/RW.’

TA

: Lha kae, jenenge dolanan bocah

apa?

Suta : Lha wis nyerah, sing tak karepe ‘Lha itu, namanya mainan

kewan iberan iku jenenge Ma-

anak apa?’

nukwari ing Irian. ‘Lha sudah menyerah, yang

TA iku banjur takon pemandune, iku saya maksud hewan terbang

jenenge dolanan apa ?

itu namanya Manukwari di ‘TA itu kemudian bertanya pemandu- Irian.’

nya, itu namanya mainan apa?’ (PS 15/13 April 2013/46)

Pemandu : Iku jenenge gobag sodor. Wacana (8) menanyakan kewan iberan

‘Itu namanya permainan go- ‘hewan terbang’. Kewan iberan itu memiliki pi-

bak sodor.’

mpinan bupati, camat, kepala desa, dan RT/

: Apa? GO BACK SO DOOR? RW. Kewan iberan yang dimaksud adalah manuk

TA

‘Apa? Kembali pulang kemu- ‘burung’. Kata manuk tersebut yang memiliki

dian masuk ke pintu?’ pimpinan bupati, kepala desa, dan RT/ RW me-

Pemandu :Dudu. gobak sodor. rupakan nama sebuah kota di Irian, yaitu Ma- ‘Bukan, gobak sodor.’

nukwari. Wujud plesetan polisemi pada teka- teki dibentuk dari nama hewan (manuk ‘bu-

TA

: Ya, wong Jawa pinter-pinter ‘Ya, orang Jawa pandai-pandai.’

rung’) menjadi sebuah nama kota di Irian, yaitu (DL 37/12 Sept. 2009/50) Manukwari.

Contoh wacana (9) di atas membicarakan

masalah mainan anak-anak antara turis asing Dilihat dari hubungan antarbahasa, me- dan pemandu. Kehadiran turis asing disambut

4.1.7 Plesetan Antarbahasa

nurut Baryadi (2003: 45) plesetan dapat dibeda- pertunjukan mainan anak-anak, antara lain kan menjadi dua, yaitu plesetan intrabahasa jamuran dan gobak sodor. Permainan gobak

Wujud Plesetan dalam Wacana Teka-Teki Bahasa Jawa Wujud Plesetan dalam Wacana Teka-Teki Bahasa Jawa

ga. Gobak sodor diucapkan oleh turis asing ke mana?’. Kata badai memiliki makna ’angin menjadi go back so door. Permainan gobak so- kencang yang menyertai cuaca buruk (yang dor diplesetkan ke dalam bahasa Inggris men- datang dengan tiba-tiba)’, sedangkan kata ba-

jadi bentuk go back so door. Bentuk plesetan dh é (bahasa krama) memiliki makna ‘akan’. go back so door seharusnya ditulis go back Kata badai berakhir dengan diftong /ai/, se- through door ‘kembali melalui pintu (semula)’. dangkan kata badhé berakhir dengan bunyi /é/.

4.1. 8 Plesetan Huruf pada Kata

4.1.9 Plesetan Permutasi (Permutation) Bunyi

Plesetan jenis ini merupakan kelompok ple- Plesetan permutasi bunyi adalah proses setan huruf pada kata. Huruf pada kata diple- perubahan deret unsur-unsur kalimat (Krida- setkan ke huruf yang mirip pengucapanya, mi- laksana, 2001: 170). Perhatikan contoh wacana salnya wacana teka-teki berikut ini.

teka-teki berikut ini.

Bawor : Ing Amerika ana badai Tornado, Petruk : Gong, aku duwe bedhekan, ja- ing Philipina ana badai Elnino,

waben ya .

ing Australia ana badai George. ‘Gong, saya punya tebakan, ja- Lha yen ing Indonesia badai apa

wablah ya.’

Truk ?

Bagong : Okey ...Mas!

’Di Amerika ada badai Torna- ‘Okey... Mas!’ do, di Philipina ada badai Elni-

no, di Australia ada badai Petruk : Ana barang neng njaba, yen George. Lha kalau di Indonesia

diwalik jenenge dadi ana njero. badai apa Truk?’

Apa iku ? ‘Ada barang di luar, kalau di-

Petruk : Badai lisus, puting beliung, balik namanya menjadi di da-

badai terus berlalu ? lam.’ Apa itu? ’Badai lisus, puting beliung,

badai terus berlalu.’ Bagong : Wah, iku gampang. Ra sah klam-

ben ta ?

Bawor : Isih ana maneh? ‘Wah, itu mudah. Tidak usah ’Masih ada lagi.’

memakai baju ta?’ Petruk : Badai tindak pundi?

Petruk : Kuwi salah gedhe banget! ‘Akan pergi ke mana?’

‘Itu salah besar sekali!’ Bawor : Kuwi dudu badai, nanging

Bagong : Njur sing bener apa?

badhe.

‘Kemudian yang benar apa?’ ‘Itu bukan badai, tetapi akan.’

Petruk : Kuwi susu (neng njaba ta?), yen Petruk : Dhasar.‘ Dasar.’

diwalik usus, neng njero weteng (PS 18/2007/48)

ta ?

Contoh wacana (10) membicarakan masa- ‘Itu susu (berada di luar ta), lah badai di berbagai negara. Kemudian Bawor

kalau dibalik usus, berada di menanyakan badai di Indonesia? Dijawab Pe-

dalam perut ta?‘ (PS 49/4 Des. 2010/hlm.50)

truk bahwa badai di Indonesia, yaitu badai lisus, puting beliung, danbadai terus berlalu. Namun,

Data (11) merupakan plesetan permutasi Petruk mengucapkan badai tindak pundi? ‘Badai bunyi. Contoh plesetan permutasi bunyi tam-

PROSIDING PROSIDING

bagai pengikat ke leher dan perut (untuk anak di bawah usia lima tahun).