Tujuan dan Manfaat

1.3 Tujuan dan Manfaat

yang luhur. Nilai-nilai budaya yang luhur itu sangat bermanfaat bagi masyarakat Indonesia.

Penelitian ini bertujuan untuk mencari Nilai-nilai budaya yang luhur itu merupakan nilai-nilai budaya yang terdapat di dalam buku

kearifan lokal yang perlu untuk dilestarikan kumpulan cerita anak yang berjudul Raksasa dan diwariskan kepada generasi yang akan Penjaga Gunung Merapi karya Tarti Khusnul, datang (Ismiyati, 2013: 467—468).

yang diterbitkan di Jakarta oleh Pusat Bahasa, Kebudayaan menurut Kuntjaraningrat Departemen Pendidikan Nasional pada tahun

(1985: 5) mempunyai tiga unsur, yaitu (1) kom- 2008. Dengan diketahuinya nilai-nilai budaya pleks gagasan, nilai, norma, dan peraturan; (2) itu diharapkan pembaca akan dapat menam- kompleks aktivitas kelakukan berpola dari ma- bah pemahaman akan kebudayaan Jawa (Yog- nusia di masyarakat; dan (3) benda-benda hasil yakarta) pada khususnya dan kebudayaan karya manusia. Kebudayaan ideal dapat beru- Indonesia pada umumnya. pa adat-istiadat, upacara peribadatan, doa,

1.4 Tinjauan Pustaka

mantra, dan cerita. Dalam permulaan pendidikan bertujuan Suku bangsa di Indonesia yang mempu-

untuk membantu pertumbuhan fisik dan pe- nyai banyak cerita anak adalah suku bangsa

ningkatan psikis yang berhubungan dengan Jawa. Oleh karena itu, karya sastra atau cerita

moral dan nilai-nilai agama, sosial emosional, anak di Yogyakarta mempunyai nilai budaya

kognitif, bahasa, motorik, kemandirian, dan manusia pada umumnya. Maka dengan itu, ce-

seni (gambar dan sebagainya) sehingga mem- rita anak perlu untuk diperhatikan agar tidak

punyai kesiapan untuk memasuki pendidikan punah. Perlu diketahui bahwa cerita anak

yang lebih tinggi (Depdiknas dalam Sidik, 2009: mempunyai nilai-nilai budaya yang luhur dari

nenek moyang bangsa Indonesia. Pelestarian Cerita anak ada enam kelompok, antara cerita anak itu akan memperluas wawasan ter- lain, buku bergambar, sastra tradisional, fiksi, hadap sastra dan budaya di daerah tersebut bacaan nonfiksi, biografi, dan puisi (Andersen dan akan memperkaya genre sastra dan bu- dalam Sidik, 2009: 14). Data dalam penelitian daya Indonesia (Ismiyati, 2013: 468). Pelestari- ini termasuk sastra tradisional. Menurut an itu merupakan sarana untuk mencari iden-

PROSIDING

Sarumpaet (Sidik, 2009: 16), sastra anak mem-

1.5 Data

punyai keunikan, yaitu diciptakan untuk anak, Penelitian “Nilai-Nilai Budaya dalam yang diciptakan oleh orang dewasa. Oleh ka- Kumpulan Cerita Anak Raksasa Penjaga Gu-

rena itu, orang dewasa harus bertanggung ja- nung Merapi ” menggunakan data buku Raksasa wab untuk dapat memahami keunikan itu.

Penjaga Gunung Merapi , karya Tarti Khusnul Gambar atau ilustrasi dalam cerita anak yang diterbitkan di Jakarta oleh Pusat Bahasa, adalah bagian dari narasi cerita, penguat cerita, Departemen Pendidikan Nasional pada tahun perangsang untuk terus membaca ceritanya 2008. karena gambarnya menarik. Gambar dan nilai- nilai budaya itu dapat sebagai penanda atau

2. Kerangka Teori

petunjuk yang dapat menyimbolkan atau me- Teori yang digunakan adalah pendekatan lambangkan sesuatu. Hal tersebut merupakan semiotik. Pendekatan semiotik adalah pende- pendekatan semiotik. Pendekatan semiotik ter- katan untuk memahami seni tanda. Tanda itu diri atas tiga jenis hubungan antara tanda de- baru mendapat makna sepenuhnya lewat per- ngan acuannya, yaitu hubungan yang bersifat sepsi seseorang pembaca (Jakobson dalam kemiripan (hubungan ikonik), hubungan kede- Teeuw, 1983: 62). Charles Sanders Pierce me- katan eksistensial (hubungan indeksional), dan ngembangkan tipologi tanda. Di sini hubungan hubungan yang bersifat arbitrer berdasarkan kenyataan dengan objek meliputi ikon, indeks, konvensi (hubungan simbolik) (Piere dalam dan simbol sebagai ilmu tanda (North dalam Sidik, 2009: 21). Haryatmo, 2012: 199). Ikon adalah sesuatu

Penelitian cerita anak belum banyak dila- yang melaksanakan fungsi sebagai penanda

kukan. Sejauh ini penelitian cerita anak pernah yang serupa (mirip) dengan bentuk objeknya;

dilakukan oleh Subaryantoro (2006) dengan indeks adalah sesuatu yang melaksanakan

judul “Profil Cerita untuk Meningkatkan Kecer- fungsi sebagai penanda yang mengisyaraktkan

dasan Emosional: Aplikasi Ancangan Psikoli- petandanya. Simbol adalah sesuatu yang me-

nguistik”, dimuat dalam Kajian Linguistik dan laksanakan fungsi sebagai penanda yang oleh

Sastra , Volume 18, Nomor 35, Tahun 2006. Pe- kaidah secara konvensi telah lazim digunakan

nelitian yang lain dilakukan oleh Riyadi Santosa, dalam masyarakat (Haryatmo, 2012: 199).

dkk. (2006) dengan judul “Sastra Anak sebagai Untuk membaca dan menilai data tersebut Wahana Pengenalan Pengasuhan Idelologi: Se- kita harus menguasai kode bahasa, kode kebu- buah Kajian Wacana”, yang dimuat pada ma- dayaan, dan kode sastra (Teeuw, 1983: 12— jalah Jurnal Penelitian Humaniora, Edisi Khusus, 14). Dalam cerita seringkali penulis dengan se- Juni 2006. Penelitian yang lainnya lagi dilaku- ngaja atau tidak sengaja membiarkan kita un- kan oleh Evi Novianti (2005) dengan judul Pesan tuk mengenal dunia nyata di dalam karya sas- Moral dalam Cerita Anak: Studi Kasus “Rubrik tranya. Membaca karya sastra menurut pem- Canda” Harian Pontianak Post , diterbitkan oleh baharuan diri yang terus-menerus, penyelaras- Pusat Bahahsa (Sidik, 2009: 38, 40, 41). an diri dengan sistem konvensi yang tidak per-

Cerita anak yang baik adalah cerita anak nah stabil, menghendaki keluwesan budi yang

yang isinya baik, media yang digunakan harus setiap kali bersedia membukakan diri bagi ke- yang baik, diterbitkan dengan baik, mempu-

jutan dan penyimpangan yang membingung- nyai andil untuk nilai-nilai yang dibutuhkan kan. Pembaca adalah pemberi makna, melalui

untuk perkembangan anak menuju ke kedewa- dunia rekaan, penyingkap kebenaran eksis-

saannya (Sidik, 2009: 43), dan memuat nilai- tensinya dalam dunia nyata (Teeuw, 1983: 34— nilai budaya yang baik.

Nilai-Nilai Budaya dalam Kumpulan Cerita Anak Raksasa Penjaga Gunung Merapi

Nilai budaya adalah sesuatu yang bernilai, golong gilig, artinya bentuk yang sempur- pikiran dan akal budi yang bernilai, kekuatan

na, persatuan dan kesatuan antara ma- dan kesadaran yang bernilai, kesemuanya

nusia dengan manusia dan antara manu- mengarah kepada kebaikan. Bagi manusia, nilai

sia dengan Gusti Allah, nyawiji, greged, budaya itu pantas diperoleh dan pantas dikejar

sengguh, ora mingkuh . Nyawiji artinya kon- karena nilai luhur itu terdiri atas nilai yang

sentrasi, greged artinya semangat, sengguh mencerminkan keagamaan, kesusilaan (etika),

artinya jati diri, dan ora mingkuh artinya dan kesosialan (sosial) (Mardiatmadja dalam

tanggung jawab. Hal ini merupakan jiwa Ismiyati, 2013: 471—472).

kesatria dan sebagainya Sastra adalah peneladanan dan sekaligus (3) Kumpulan kata bijak Khulafaur Rasyidin

model kenyataan, demikian juga dalam babad dan kumpulan kata mutiara serta falsafah dan sejarah. Sejarawan mau tidak mau terikat

hidup yang bernafaskan agama Islam, an- pada fakta-fakta yang kebetulan telah terjadi,

tara lain, khutbah Rasulullah Muhammad sedangkan penyair dapat menulis ceritanya

SAW mengenai dalam jalan kedamaian. sendiri (Teeuw, 1988: 228, 240, 243).

Sebenarnya manusia berada di antara dua Di samping itu, peneliti menggunakan

sisi, yaitu antara dunia yang sedang ber- nilai-nilai karakter sebagai berikut.

lalu. Ia tidak tahu apa yang Allah perbuat (1) Delapan belas aspek pembentuk karakter

di sini dan akhirat yang akan datang. Ia yang merupakan pokok pendidikan karak-

tidak tahu apa yang telah Allah tetapkan ter di Indonesia yang telah dirumuskan

di sana. Manusia berusaha dengan dirinya oleh Pusat Kurikulum dan Perbukuan Ke-

untuk dirinya sendiri dengan dunianya mendikbud, yaitu religius, jujur, toleransi,

untuk akhiratnya, dengan masa mudanya disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, de-

untuk masa tuanya, dengan hidupnya un- mokratis, rasa ingin tahu, semangat ke-

tuk matinya, tiada hidup setelah kematian, bangsaan, cinta tanah air, menghargai

dan tiada persinggahan setelah dunia se- prestasi, bersahabat atau komunikatif, cin-

lain surga dan neraka. Semua itu demi ji- ta damai, gemar membaca, peduli ling-

wa Nabi Muhammad SAW dalam geng- kungan, peduli sosial, dan tanggung ja-

gaman Gusti Allah. Kata bijak menurut wab (Al-Ma’ruf, 2014: 26).

Abu Bakar Ash Shiddiq, yaitu jika kalian (2) Kearifan lokal Karaton Ngayogyakarta

mengharapkan berkah Allah, maka ber- Hadiningrat menurut Rama K.R.T.H. Jati-

buat baiklah kepada hamba-hamba Gusti ningrat, S.H., yaitu mangasah mingising budi

Allah, dan sebagainya. artinya karakter atau budi pekerti kita atau

hati kita hendaknya diasah sampai tajam

3. Metode Penelitian

sehingga mudah untuk merasakan apa sa- Dalam penelitian ini dipergunakan metode ja yang ada di sekitar kita, memasuh ma- studi pustaka. Data yang dipilih adalah buku laning bumi artinya membersihkan kotoran Raksasa Penjaga Gunung Merapi karya Tarti yang ada di badan atau di hati kita dan Khusnul yang diterbitkan di Jakarta oleh Pusat juga kotoran yang ada di sekitar kita, ha- Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional pa- memayu hayuning bawana, artinya melesta-

da tahun 2008. Buku tersebut memuat Sembilan rikan agar dunia seisinya menjadi awet, cerita, tetapi kesembilan cerita tersebut masih baik, dan selamat. Tiga ajaran itu merupa- berkaitan. Cerita tersebut, antara lain, (1) “Ki kan ajaran Kanjeng Sultan Agung. Kalau Juru Taman”, (2) “Akar Pohon Abadi”, (3) “Ke- ajaran Sri Sultan Hamengku Buwana I, gelisahan Raja Mataram”, (4) “Ditodong Pe- antara lain hamemayu hayuning bawana, nyamun”, (5) “Mengejar Sinar Terbang”, (6)

PROSIDING

“Bertemu dengan Ratu Laut Selatan”, (7) “Ra-

4.1.1 Nilai-Nilai Budaya Menurut

malan Sunan Kalijaga”, (8) “Berubah Menjadi

Mardiatmadja

Raksasa”, dan (9) “Menjaga Gunung Merapi”.

(1) Keagamaan (Religius)

Teknik pengumpulan dan penentuan data dilakukan dengan teknik membaca dan men-

Yang dimaksud dengan keagamaan ada- lah yang berhubungan dengan agama, sedang-

catat. Teknik membaca dan mencatat pada umumnya digunakan untuk mengetahui per- kan yang dimaksud dengan agama adalah ajar-

an atau sistem yang mengatur tata keimanan masalahan yang terdapat di dalamnya dengan

secermat-cermatnya (Sudaryanto, 2003: 29). (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhu-

Penelitian ini dapat digolongkan penelitian bungan dengan pergaulan manusia dan ma-

kualitatif karena mencari nilai-nilai budaya da- nusia serta manusia dan lingkungannya lam kumpulan cerita anak Raksas Penjaga Gu-

(Sugono, dkk., 2008: 15).

nung Merapi . Penelitian ini menggunakan pen- dekatan semiotik yang dihubungkan dengan

Nilai budaya keagamaan atau religius ter- nilai-nilai budaya. Hal itu dilaksanakan dengan dapat juga di dalam aspek pembentuk karakter.

didampingi para senior peneliti di Balai Bahasa Di dalam cerita rakyat di sini diterangkan bah- Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Peneli- wa bunuh diri itu dosa dan akan masuk nera- tian ini terdiri atas empat tahap, antara lain ka, kutipannya sebagai berikut. (1) nilai-nilai budaya menurut Mardiatmadja,

“Bunuh diri itu dosa! Orang yang bunuh (2) nilai-nilai karakter di Indonesia yang telah

diri berarti tidak mensyukuri nikmat yang dirumuskan oleh Pusat Kurikulum dan Perbu-

diberikan oleh Tuhan Yang Mahakuasa! kuan Kemendikbud, (3) kearifan lokal Karaton

Kelak dimasukkan ke dalam neraka! Pi- Ngayogyakarta Hadiningrat, dan (4) kumpulan

kiran positif ganti memengaruhi Ki Juru Taman.” (Khusnul, 2008: 4)

kata bijak Khulafaur Rasyidin dan kumpulan kata mutiara serta falsafah hidup yang berna- paskan agama Islam.

Di sini muncullah pikiran Ki Juru Taman yang tidak semestinya, yaitu ingin bunuh diri (penanda atau petunjuk), tetapi ia termasuk