0,60 �   ≤ 0,80
Tinggi 0,40
�   ≤ 0,60 Cukup
0,20 �   ≤ 0,40
Rendah �   ≤ 0,20
Sangat rendah sumber: Arikunto, 1989: 167
I. Teknik Analisis Data
Pada sub bab ini akan dijelaskan bagaimana peneliti melaksanakan langkah- langkah  menganalisis  data  dan  indikator  keberhasilan  penelitian.  Data  yang
diperoleh  dalam  penelitian  ini  akan  dianalisis  supaya  dapat  menjawab pertanyaan penelitian. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data
mengenai tingkat kemampuan komunikasi matematika siswa dan hasil belajar siswa. Data yang telah dikumpulkan disajikan dalam bentuk uraian. Transkipsi
data hasil rekaman video dan wawancara digunakan untuk mengecek kembali data pada catatan lapangan. Pada teknik analisis data ini juga digunakan teknik
penskoran hasil jawaban siswa dalam mengerjakan LKS maupun tes.
1. Uji Coba Instrumen Tes
Kegiatan uji coba ini digunakan untuk mengetahui tingkat validitas soal yang  akan  digunakan  dan  reliabilitas  dari  instrumen  tersebut.  Hal  ini
dilakukan supaya instrumen  yang digunakan dapat  berperan dengan baik, yaitu dapat memberikan informasi yang valid berkaitan dengan hasil belajar
dan kemampuan komunikasi matematik siswa. Untuk mengetahui validitas dari tiap soal akan di analisis menggunakan rumus korelasi product moment
yaitu, � =
∑ −∑ ∑
√[ ∑
2
− ∑
2
][ ∑
2
− ∑
2
]
.  Untuk  mengetahui  reliabilitas dari instrumen ini akan digunakan rumus Alpha yaitu,
� =   [
−
] [ −
∑ �
� 2
�
� 2
].
2. Hasil Observasi
Data hasil observasi meliputi keterlaksanaan pembelajaran dengan model
advance  organizer.  Adapun  kegiatan  pengamatan  keterlaksanaan pembelajaran  dengan  model  advance  organizer,  peneliti  menghitung
berdasarkan  banyaknya  checklist  pada  kolom  ya  dalam  lembar  observasi. Setelah  diperoleh  skor  kegiatan  keterlaksanaan  pembelajaran  dihitung
dengan menggunakan rumus: Persentase Keterlaksanaan  k =
�ℎ � � �
× Jumlah skor  yang dimaksud dalam rumus merupakan banyaknya kegiatan
pada model pembelajaran advance organizer yang sudah terlaksana. Tabel 3.9 Kriteria Keterlaksanaan Pembelajaran
Persentase Kualifikasi Keterlaksanaan Pembelajaran
80 ≤ 100
Sangat Baik 66
≤ 80 Baik
56 ≤ 66
Cukup Baik 40
≤ 56 Kurang Baik
≤ 40 Tidak Baik
Sumber: Arikunto, 2010 Keterangan:
k = persentase keterlaksanaan pembelajaran
3. Tabulasi
Pada tahap ini peneliti memberikan skor terhadap butir-butir soal dalam tes.  Skor  masing-masing  tes  tergantung  jumlah  soal  yang  diberikan  dan
aspek yang ingin diteliti. Aspek komunikasi yang diamati adalah:
Aspek  A  :  Kemampuan  komunikasi  siswa  untuk  menghubungkan  soal cerita,  benda  nyata,  gambar,  dan  diagram  ke  dalam  ide
matematika. Aspek B :  Kemampuan komunikasi  siswa untuk menjelaskan ide, situasi,
dan  relasi  matematika  secara  lisan  atau  tulisan  dengan  benda nyata, gambar, grafik, dan aljabar.
Tabel 3.10 Indikator Pada Setiap Aspek
Aspek yang diamati Indikator
Aspek A   Siswa  mampu  mengubah  soal  cerita  dan
gambar  ke  dalam  bentuk  simbol-simbol dalam matematika.
  Siswa  mampu  mengerjakan  soal  cerita  dan gambar secara sistematis.
Aspek B   Siswa  mampu  menjelaskan  soal  cerita  ke
dalam  bentuk  gambar,  grafik  dan  benda nyata.
  Siswa mampu menjelaskan suatu situasi ke dalam  bentuk  gambar,  grafik,  dan  benda
nyata.
Pada tahap ini peneliti memberikan skor terhadap butir-butir soal dalam tes.  Masing-masing  skor  setiap  soal  dalam  tes  berbeda-beda  tergantung
dengan aspek setiap soal yang diberikan. Berikut ini tabel penskoran soal tes:
Tabel 3.11 Pedoman Penskoran Soal Tes
No Soal Penilaian Maksimum
Skor Tiap Soal A
B
1a -
5 5
1b 5
- 5
1c 5
- 5
1d 5
- 5
2a -
5 5
2b 5
- 5
2c 5
- 5
2d 5
- 5
3a 10
- 10
3b 10
- 10
4a 10
5 15
4b 10
5 15
5 10
5 15
6 10
- 10
Jumlah 90
25 115
Tes ini terdiri dari 14 butir soal. Berdasarkan tabel penskoran tes di atas dijelaskan pedoman penskoran sebagai berikut:
a. Butir soal 1 dan 2,  terdiri dari 2 aspek yaitu aspek A dan aspek B. Untuk
soal 1a dan 2a siswa diminta menggambarkan jaring-jaring dari prisma dan  limas.  Siswa  mampu  menjelaskan  suatu  situasi  ke  dalam  bentuk
gambar, grafik, dan benda nyata. Sedangkan, untuk soal 1b, 1c, 1d, 2b, 2c, dan 2d siswa diminta untuk menuliskan titik sudut, nidang dan rusuk
berdasarkan  gambar  jaring-jaring  yang  siswa  kerjakan.  Siswa  mampu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mengubah soal cerita dan gambar ke dalam bentuk simbol-simbol dalam matematika.
b. Butir soal  3 dan 6, terdiri  dari satu  aspek  yaitu  aspek A.  Untuk soal
3a,3b, dan 6 siswa diminta mengerjakan soal  secara sistematis.  Siswa mampu mengerjakan soal cerita dan gambar secara sistematis.
c. Butir soal  4 dan 5, terdiri dari 2 aspek yaitu aspek A dan Aspek B. Siswa
mampu menjelaskan suatu situasi ke dalam bentuk gambar, grafik, dan benda nyata. Siswa mampu mengerjakan soal cerita dan gambar secara
sistematis.
4. Hasil Belajar