10
BAB II LANDASAN TEORI
A. Model pembelajaran
Model pembelajaran terdiri dari dua kata yaitu, “model” dan “pembelajaran”. Menurut Suprijono 2010: 45, model merupakan interprestasi
terhadap hasil observasi dan pengukuran yang diperoleh dari berbagai sistem. Model pembelajaran merupakan landasan praktik pembelajaran hasil
penurunan teori psikologis pendidikan dan teori belajar yang dirancang berdasarkan analisis terhadap implementasi kurikulum dan implikasinya pada
tingkat operasional di kelas. Arends dalam Suprijono, 2010: 46 mengemukakan model
pembelajaran mengacu pada pendekatan yang akan digunakan termasuk didalamnya tujuan pembelajaran, tahap yang akan digunakan termasuk di dalam
tujuan pembelajaran, tahap kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran dan pengelolahan kelas. Model pembelajaran mencakup penerapan dari suatu
pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran
merupakan kerangka konseptual yang dirancang dan melukis prosedur secara sistematis dalam pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran. Setiap
model pembelajaran memiliki karakteristik tersendiri dan prosedural pelaksanaannya. Sebelum memutuskan menggunakan model pembelajaran
yang dipilih, guru harus benar-benar telah memahami secara teoritis dan teknis model pembelajaran yang dipilih. Hal ini bertujuan agar guru dapat
melaksanakan pembelajaran secara efektif dan efisien. Ada 23 model pembelajaran yang diklasifikasi ke dalam empat
kelompok yang didasarkan pada sifat-sifatnya, karakteristik-karakteristiknya, dan pengaruh-pengaruhnya. Empat kelompok tersebut sebagai berikut.
1. Model-Model Memproses Informasi
Model-model ini berfokus pada kapasitas intelektual. Dimana pada model ini didasarkan pada kemampuan siswa untuk mengobservasi,
mengolah data, memahami informasi, membentuk konsep-konsep, menerapkan simbol-simbol verbal dan non verbal, dan memecahkan
masalah. Model-model yang termasuk dalam kategori ini adalah: a model
berpikir induktif; b model pencapaian konsep; c model induktif kata bergambar; d model penelitian ilmiah; e model latihan penelitian; f
model menghafal; g model sinektik; dan h model advance organizer. 2.
Model-Model Personal Model-model dalam kategori ini umumnya berkaitan dengan individu
dan pengembangan diri sendiri. Model ini menekankan pada pengembangan individu untuk menjadi pribadi yang utuh, percaya diri, dan kompeten.
Model-model ini juga berusaha membantu siswa dalam memahami diri sendiri dan tujuan-tujuannya, mengembangkan cara-cara mengajar diri
sendiri. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Model-model yang termasuk dalam kategori ini adalah: a model pengajaran tak terarah dan b model classroom meeting.
3. Model-Model Interaksi Sosial
Model-model dalam kategori ini menekankan relasi individu dengan masyarakat dan orang lain. Sasaran utamanya untuk membantu siswa
belajar bekerja sama, mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah, baik yang sifatnya akademik maupun sosial.
Model-model yang termasuk dalam kategori ini adalah: a model kooperatif; b model bermain peran; dan c model penelitian yuridis.
4. Model-Model Perubahan Prilaku
Model-model dalam kategori ini memiliki dasar teoritis yang sama, suatu body of knowledge yang merujuk pada teori behavioral. Model-model ini
menekankan pada upaya untuk mengubah perilaku yang tampak dari para siswa. Beberapa model yang termasuk dalam kategori ini antara lain : a
model instruksi langsung dan b model simulasi.
B. Model Pembelajaran Advance Organizer