2. Hasil Belajar
Gambar  4.18 Grafik Persentase Hasil Belajar Siswa
Data hasil belajar siswa  diperoleh dari hasil nilai  tes hasil belajar. Untuk nilai dari hasil belajar, dengan materi bangun ruang prisma dan limas,
diperoleh nilai tertinggi adalah 100 dan nilai terendah adalah 6. Dari hasil analisis  diatas  menunjukkan  39,47    siswa  masuk  dalam  kategori  sangat
baik,  21,05    siswa  masuk  dalam  kategori  baik,  10,53    siswa  masuk dalam  kategori  cukup,  18,42    siswa  masuk  dalam  kategori  kurang  dan
10,53    siswa  masuk  dalam  kategori  sangat  kurang.  Dan  hasil  tes  hasil belajar ini dapat dikatakan berhasil karena jumlah dari kategori sangat baik,
baik, dan cukup adalah 71.05 . Maka terdapat lebih dari setengah jumlah siswa  telah  memahami  materi,  walaupun  belum  sempurna.  Dari  hasil
analisis  hasil  belajar  tersebut  dapat  disimpulkan  bahwa  nilai  siswa berdasarkan persentase ketuntasan masuk dalam kategori tinggi. Sehingga
39.47
21.05 10.53
18.42 10.53
Persentase Hasil Belajar Siswa
Sangat Baik Baik
Cukup Kurang
Sangat Kurang
hal  ini menunjukkan bahwa model pembelajaran  advance organizer  pada pokok  bahasan  bangun  ruang  prisma  dan  limas  cocok  digunakan  dalam
proses belajar mengajar.
3. Kemampuan komunikasi
a. Kemampuan komunikasi siswa pada soal nomor 3
Pada nomor 3 terdapat 2 soal, dimana setiap butir soal terdapat aspek yang dimiliki. Untuk butir soal 3a dan 3b terdiri dari 1 aspek yaitu aspek
A.
Untuk soal nomor 3, siswa diminta untuk menghubungkan benda nyata,  gambar,  dan  diagram  ke  dalam  ide  matematika.  Dari  hasil
pekerjaan siswa dapat  dilihat bahwa siswa dapat  mengerjakan dengan baik.  Siswa  mampu  mengubah  soal  gambar  kedalam  ide  matematika,
ide  matematika  yang  dimaksud  adalah  seperti  simbol-simbol  dari matematika seperti tinggi, alas, dan tinggi prisma. Siswa dapat menulis
jawaban secara sistematis dan runtut, siswa sudah menuliskan apa yang diketahui,  apa  yang  ditanyakan  dan  jawaban  secara  sistematis.  Untuk
yang  diketahui  siswa  sudah  menulis  dengan  menggunakan  simbol matematika seperti tinggi = t, alas = a, dan tinggi prisma = t
p
. Dan untuk yang  hasil  jawaban,  siswa  sudah  menggunakan  simbol  matematika
seperti luas permukaan = L
p
dan volume = v.  Dapat dilihat kemampuan komunikasi siswa dari jawaban untuk nomor 3, siswa sudah baik dalam
menghubungkan  benda  nyata,  gambar,  dan  diagram  ke  dalam  ide matematika.  Karena  hasil  pekerjaan  siswa  sudah  memenuhi  indikator
pada aspek A, yaitu siswa mampu mengubah soal cerita dan gambar ke dalam bentuk simbol-simbol dalam matematika.
b. Kemampuan komunikasi siswa pada soal nomor 4
Pada nomor 4 terdapat 2 soal, dimana setiap butir soal terdapat aspek yang dimiliki. Untuk butir soal 4a dan 4b terdiri dari 2 aspek yaitu aspek
A dan aspek B. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Untuk soal nomor 4 siswa diminta untuk menghubungkan benda nyata,  gambar,  dan  diagram  ke  dalam  ide  matematika.  Dari  hasil
pekerjaan siswa dapat  dilihat bahwa siswa dapat  mengerjakan dengan baik.  Siswa  mampu  mengubah  soal  gambar  kedalam  ide  matematika,
ide  matematika  yang  dimaksud  adalah  seperti  simbol-simbol  dari matematika seperti panjang persegi panjang, lebar persegi panjang, dan
tinggi prisma. Siswa dapat menulis jawaban secara sistematis dan runtut, siswa sudah menuliskan apa yang diketahui, apa yang ditanyakan dan
jawaban secara sistematis. Untuk  yang diketahui  siswa sudah menulis dengan  menggunakan  simbol  matematika  seperti  panjang  persegi
panjang = �
∎
, lebar persegi  panjang =
∎
, dan tinggi  prisma =  t. Dan untuk  yang  hasil  jawaban,  siswa  sudah  menggunakan  simbol
matematika seperti luas permukaan = L dan volume = V.  Dapat dilihat
kemampuan komunikasi siswa dari jawaban untuk nomor 3, siswa sudah baik  dalam  menghubungkan  benda  nyata,  gambar,  dan  diagram  ke
dalam ide matematika. Karena hasil pekerjaan siswa sudah memenuhi indikator pada aspek A, yaitu siswa mampu mengubah soal cerita dan
gambar ke dalam bentuk simbol-simbol dalam matematika.
Sedangkan  untuk    kemampuan  komunikasi  menjelaskan  ide, situasi,  dan  relasi  matematika  secara  tulisan  dengan  benda  nyata,
gambar, grafik, aljabar ada beberapa siswa yang melakukannya. Dapat dilihat dari hasil pekerjaan siswa, siswa sudah mampu mengerjakan soal
dengan  baik.  Dimana  siswa  menggambar  suatu  prisma  segiempat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
berdasarkan  soal  cerita,  memberikan  ukuran  dari  prisma  tersebut, menuliskan  apa  yang  diketahui  dan  tanyakan  dan  mengerjakannya
secara  sistematis.  Dapat  dilihat  kemampuan  komunikasi  siswa  dari jawaban  untuk  nomor  4,  siswa  sudah  baik  dalam  menjelaskan  ide,
situasi,  dan  relasi  matematika  secara  tulisan  dengan  benda  nyata, gambar, grafik, aljabar. Karena hasil pekerjaan siswa sudah memenuhi
indikator pada aspek B, yaitu siswa mampu menjelaskan soal cerita ke dalam bentuk gambar, grafik dan benda nyata.
c. Kemampuan komunikasi siswa pada soal nomor 5
Pada nomor 5, dimana setiap butir soal terdapat aspek yang dimiliki. Untuk  butir  soal  5  dari  2  aspek  yaitu  aspek  A  dan  aspek  B.  Peneliti
mengambil  salah  satu  contoh  pekerjaan  siswa  yang  masuk  dalam pekerjaan yang baik.
Untuk  soal  nomor  5,  siswa  diminta  untuk  menghubungkan  benda nyata,  gambar,  dan  diagram  ke  dalam  ide  matematika.  Dari  hasil
pekerjaan siswa dapat  dilihat bahwa siswa dapat  mengerjakan dengan baik.  Siswa  mampu  mengubah  soal  gambar  kedalam  ide  matematika,
ide  matematika  yang  dimaksud  adalah  seperti  simbol-simbol  dari matematika seperti tinggi, alas, dan tinggi prisma. Siswa dapat menulis
jawaban secara sistematis dan runtut, siswa sudah menuliskan apa yang diketahui,  apa  yang  ditanyakan  dan  jawaban  secara  sistematis.  Untuk
yang  diketahui  siswa  sudah  menulis  dengan  menggunakan  simbol matematika seperti tinggi = t, luas alas = L
alas
, dan luas segitiga =
∆
. Dapat dilihat kemampuan komunikasi siswa dari jawaban untuk nomor
5, siswa sudah baik dalam menghubungkan benda nyata, gambar, dan diagram ke dalam ide matematika.
Sedangkan  untuk    kemampuan  komunikasi  menjelaskan  ide, situasi,  dan  relasi  matematika  secara  tulisan  dengan  benda  nyata,
gambar, grafik, aljabar ada beberapa siswa yang melakukannya. Dapat dilihat  dari  hasil  pekerjaan  siswa,  siswa  sudah  mampu  mengerjakan
soal dengan baik. Dimana siswa menggambar suatu prisma segiempat berdasrkan  soal  cerita,  memberikan  ukuran  dari  prisma  tersebut,
menuliskan  apa  yang  diketahui  dan  tinyakan  dan  mengerjakannya secara sistematis.
d. Kemampuan komunikasi siswa pada soal nomor 6
Pada nomor 6, dimana setiap butir soal terdapat aspek yang dimiliki. Untuk butir soal 6 terdiri dari 1 aspek yaitu aspek A. Peneliti mengambil
salah satu contoh pekerjaan siswa yang masuk dalam pekerjaan baik.
Untuk  soal  nomor  6  siswa  diminta  untuk  menghubungkan  benda nyata,  gambar,  dan  diagram  ke  dalam  ide  matematika.  Dari  hasil
pekerjaan siswa dapat  dilihat bahwa siswa dapat  mengerjakan dengan baik.  Siswa  mampu  mengubah  soal  gambar  kedalam  ide  matematika,
ide  matematika  yang  dimaksud  adalah  seperti  simbol-simbol  dari matematika seperti tinggi, alas, dan tinggi prisma. Siswa dapat menulis
jawaban secara sistematis dan runtut, siswa sudah menuliskan apa yang diketahui,  apa  yang  ditanyakan  dan  jawaban  secara  sistematis.  Untuk
yang  diketahui  siswa  sudah  menulis  dengan  menggunakan  simbol matematika seperti volume = V. Dapat dilihat kemampuan komunikasi
siswa  dari  jawaban  untuk  nomor  6,  siswa  sudah  baik  dalam PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menghubungkan  benda  nyata,  gambar,  dan  diagram  ke  dalam  ide matematika.
E. Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini, ada beberapa keterbatasan pelaksanaan penelitian, yaitu sebagai berikut :
1. Untuk pelaksanaan pembelajaran yang mengajar adalah peneliti, bukan guru
mata  pelajaran.  Dikarenakan  guru  yang  bersangkutan  mengharapkan peneliti dapat belajar sendiri cara mengajar yang tepat berdasarkan model
pembelajaran yang peneliti gunakan. 2.
Peneliti mengalami kesulitan dalam penguasaan kelas sehingga situasi kelas terkesan ramai. Adanya beberapa siswa yang selalu usil dengan temannya,
membuat keributan dan mengganggu konsentrasi siswa yang lain di dalam kelas, sehingga mengganggu proses pembelajaran.
3. Ada  siswa  yang  malu  untuk  bertanya  kepada  teman  maupun  peneliti,
sehingga  dia  harus  ditanya  terlebih  dahulu  apakah  ada  kesulitan  dalam mengerjakan LKS atau mengikuti pelajaran.