Hasil Belajar Kerangka Berpikir

6. Membuat konjektur, menyusun argument, merumuskan definisi, dan generalisasi; dan 7. Menjelaskan dan membuat pertanyaan tentang matematika yang telah dipelajari. Dalam penelitian ini, komunikasi matematika yang peneliti gunakan adalah teori menurut Sumarmo.

E. Hasil Belajar

Menurut Abdurahman, hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatifmenetap dalam Jihad, 2012: 14. Hasil belajar siswa merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum belajar. Bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkat laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti hal ini disebut hasil belajar. Hasil belajar mencakup tiga aspek yaitu aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Aspek kognitif yaitu kemampuan yang berkenaan dengan pengetahuan, penalaran, atau pikiran terdiri dari kategori pengetahuan, pemahaman penerapan, analysis, sintesis dan evaluasi. Aspek afektif yaitu kemampuan yang mengutamakan perasaan, emosi, dan reaksi- reaksi yang berbeda dengan penalaran yang terdiri dari kategori penerimaan, partisipasi, penilaian atau penentuan sikap, organisasi, dan pembentukan pola hidup. Aspek PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI psikomotorik yaitu kemampuan yang mengutamakan keterampilan jasmani terdiri dari persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan kompleks, penyesuaian pola gerakan, dan kreatifitas. Ketiga aspek ini merupakan objek penelitian terhadap hasil belajar. Diantara ketiga aspek tersebut, aspek kognitif merupakan ranah yang paling banyak dipakai oleh guru sekolah karena berkaitan dengan kemampuan siswa dalam menguasai isi bahan pelajaran. Dalam penelitian ini, peneliti akan meneliti pada aspek kognitif berdasarkan hasil belajar siswa.

F. Prisma dan Limas

1. Prisma

a. Pengertian Prisma

Prisma adalah bangun ruang sisi datar yang dibatasi oleh dua buah bidang segi-n yang sejajar dan kongruen, serta dibatasi oleh sisi- sisi tegak yang berbentuk segiempat Irawan, 2013: 195. Berdasarkan rusuk tegaknya, prisma dibedakan menjadi dua, yaitu prisma tegak dan prisma miring. Prisma tegak adalah prisma yang rusuk-rusuk tegaknya lurus pada bidang atas dan bidang alas. Prisma miring atau prisma condong adalah prisma yang rusuk-rusuk tegaknya tidak tegak lurus pada bidang atas dan bidang alas. Pada prisma diberi nama berdasarkan bentuk bidang alasnya. Jika alasnya berbentuk segitiga maka prisma tersebut diberinama prisma segitiga. Jika alasnya berupa segi n beraturan maka disebut prisma segi n beraturan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Menurut Dewi Nuharini 2008, prisma memiliki unsur-unsur sebagai berikut : 1 Titik sudut pada prisma adalah titik pertemuan tiga atau lebih rusuk pada suatu prisma. 2 Rusuk pada prisma adalah ruas garis yang dibentuk oleh perpotongan dua bidang sisi prisma. 3 Bidang sisi pada prisma adalah bidang-bidang yang membentuk suatu prisma. 4 Diagonal bidang prisma adalah garis yang menghubungkan dua titik sudut yang tidak bersebelahan dan tidak terletak dalam satu ruas garis. 5 Bidang diagonal prisma adalah bidang yang memuat diagonal bidang alas dan diagonal bidang atas serta keduanya sejajar. 6 Diagonal ruang prisma adalah garis yang menghubungkan titik sudut pada alas dengan titik sudut pada bidang atas yang tidak terletak pada sisi tegak yang sama.

b. Jaring-jaring prisma

Jaring-jaring prisma adalah suatu gambar bangun datar yang memuat semua sisi atau bidang prisma dan hubungan antara sisinya masih ada. Jaring-jaring prisma diperoleh dengan cara mengiris beberapa rusuk prisma sedemikian sehingga seluruh permukaan prisma terlihat. Berikut contoh jaring-jaring prisma segitiga dan prisma condong segiempat Gambar 2.1 a Prisma Tegak Segitiga; b Jaring-jaring Prisma Tegak Segitiga Gambar 2.2 a Prisma Condong Segiempat; b Jaring-jaring Prisma Condong Segiempat O P N O N P O M K L K L M L L O E F H A B G D C H F E C G D H E B A E F H G a b a b

c. Luas permukaan prisma

Gambar 2.3 a Prisma Tegak Segitiga; b Jaring-jaring Prisma Tegak Segitiga Dari Gambar 2.3 terlihat suatu prisma beserta jaring-jaringnya. Untuk mencari luas permukaan prisma, dapat menghitung luas dari seluruh bidang pada jaring-jaring , maka. Luas permukaan prisma segitiga di atas adalah: Luas permukaan prisma = L NOP + L KLM + L LKNO + L KMPN + L MLOP = ∆ + ∆ + L LKNO + L KMPN + L MLOP = 2 × ∆ + LK × KN + KM × MP + ML × LO = 2 × ∆ + [LK + KM + ML × LO] = 2 × L alas + ∆ × t = 2 × L alas + K alas × t O P N O N P O M K L K L M L L O a b = 2 × L a + K a × t Maka untuk setiap prisma berlaku rumus: dengan : L a = luas alas t = tinggi prisma K a = keliling alas

d. Volume prisma

Gambar 2.4 a balok; b prisma segitiga ABD.EFH; c prisma segitiga BCD.FGH Perhatikan Gambar 2.4, gambar a menunjukan balok ABCD.EFGH. Kita dapat menentukan rumus volume prisma dengan cara membagi balok ABCD.EFGH tersebut menjadi dua prisma yang ukurannya sama. Jika balok ABCD.EFGH dipotong menurut bidang L permukaan prisma = 2 × L a + K a × t F E H C B A D G D A B E F H F G D H B C c b a DBFH maka akan diperoleh dua prisma segitiga yang kongruen seperti gambar b dan c Volume prisma = × V ABCD.EFGH = × AB × BC × CG = × L ABCD × CG = ∆ × t = L alas × t = L a × t Maka untuk setiap prisma berlaku rumus: dengan : L a = luas alas t = tinggi prisma

2. Limas

a. Pengertian limas

Limas merupakan bangun ruang sisi datar yang dibentuk oleh suatu segi-n sebagai alas dan sisi-sisi lain yang berbentuk segitiga yang mempunyai suatu titik persekutuan Dewi Nuharini, 2008. Titik persekutuan itu disebut titik puncak limas. Pada limas diberi nama berdasarkan bentuk bidang alasnya. Jika alasnya berbentuk segitiga maka limas tersebut diberi nama limas segitiga. Berdasarkan bentuk alas dan sisi-sisi tegaknya limas dapat dibedakan menjadi limas segi-n beraturan dan limas segi-n sebarang. V prisma = L a × t Menurut Dewi Nuharini 2008, limas memiliki unsur-unsur sebagai berikut : 1 Titik sudut pada limas adalah titik pertemuan tiga atau lebih rusuk pada suatu limas. 2 Rusuk pada limas adalah ruas garis yang dibentuk oleh perpotongan dua bidang sisi limas. 3 Bidang sisi pada limas adalah bidang-bidang yang membentuk suatu limas. 4 Diagonal bidang limas adalah garis yang menghubungkan dua titik sudut yang tidak bersebelahan dan tidak terletak dalam satu ruas garis. Diagonal bidang limas hanya dimiliki pada alasnya saja sedangkan pada bidang tegak tidak ada diagonal bidang. Limas segitiga tidak memiliki diagonal bidang karena tidak ada dua titik sudut yang berhadapan yang dapat dihubungkan menjadi sebuah garis lurus. Dengan demikian limas segitiga tidak mempunyai bidang diagonal. 5 Bidang diagonal limas adalah bidang yang memuat diagonal bidang alas dan diagonal bidang atas serta keduanya sejajar.

b. Jaring-jaring limas

Jaring-jaring limas adalah suatu gambar bangun datar yang memuat semua sisi atau bidang limas dan hubungan antara sisinya masih ada. Jaring-jaring limas diperoleh dengan cara mengiris beberapa rusuk PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI limas sedemikian sehingga seluruh permukaan limas terlihat. Berikut contoh jaring-jaring limas segiempat: Gambar 2.5 a Limas Segiempat; b Jaring-jaring Limas Segiempat

c. Luas permukaan limas

Gambar 2.6 a Limas Segiempat; b Jaring-jaring Limas Segiempat C D B A T T T T D C A B T b a C D B A T T T T D C A B T a b Dari Gambar 2.6 terlihat suatu limas beserta jaring-jaringnya. Untuk mencari luas permukaan limas, berarti sama saja dengan menghitung luas dari seluruh bidang pada jaring-jaring , maka. Luas permukaan prisma segitiga di atas adalah: Luas permukaan limas = L ABCD + L TAB + L TBC + L TCD + L TAD = L ABCD + ∆ + ∆ + ∆ + ∆ = L alas + Jumlah L seluruh sisi tegak = L a + Jumlah L seluruh sisi tegak Maka untuk setiap limas berlaku rumus: dengan : L a = luas alas

d. Volume limas

Gambar 2.7 a Kubus, b Limas Segiempat L permukaan limas = L a + Jumlah L seluruh sisi tegak 2a 2a 2a a T a 2a 2a T b a Perhatikan Gambar 2.7, gambar a menunjukan kubus yang panjang masing-masing rusuknya 2a. Terdapat empat diagonal ruang yang berpotongan tepat di satu titik, yaitu titik T, sehingga terbentuk enam buah limas segiempat yang kongruen seperi gambar b. Jika V adalah volume limas masing-masing maka diperoleh hubungan berikut. Volume limas = ×V kubus = × 2a × 2a × 2a = × � × 2a = × � × a = × L alas × t = × L a × t Maka untuk setiap limas berlaku rumus: dengan : L a = luas alas t = tinggi limas.

G. Kerangka Berpikir

Salah satu kemampuan penting yang perlu dimiliki siswa dalam matematika adalah kemampuan komunikasi matematika. Komunikasi V limas = � × L a × t matematika adalah proses dalam menghubungkan dan menjelaskan suatu ide atau gagasan dengan bahasa melalui model matematika yang berupa kalimat dan persamaan matematika, grafik, diagram, serta tabel. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pemahaman konsep dan kemampuan komunikasi matematika siswa adalah dengan melaksanakan model pembelajaran yang relevan. Melalui model pembelajaran advance organizer diharapkan dapat menyelesaikan masalah komunikasi matematika. Karena model pembelajaran ini bertujuan untuk memperkuat struktur kognitif siswa dan menambah daya ingat retensi siswa terhadap informasi yang bersifat baru. Pada model pembelajaran ini mengajak siswa untuk berpendapat dan juga menceritakan kembali dengan menggunakan bahasa matematika dalam menyelesaikan masalah matematika. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Penelitian deskripsi yaitu menyajikan gambaran atau lukisan secara sistematis dan cermat mengenai fakta-fakta aktual dan sifat populasi tertentu Margono,2010:8. Penelitian kualitatif dideskripsikan sebagai metode penelitian ilmu-ilmu sosial yang mengumpulkan dan menganalisis data berupa kata-kata lisan maupun tulisan dan perbuatan-perbuatan manusia serta peneliti tidak berusaha menghitung atau mengkuantifikasikan data kualitatif yang telah diperoleh dan dengan demikian tidak menganalisis angka-angka Afrizal,2015:13. Penelitian kuantitatif yaitu bentuk data penelitiannya berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik Sugiyono. 2012: 7. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dan kuantitatif karena data yang diperoleh adalah data dalam bentuk angka dan uraian. Peneliti mendeskripsikan semua kejadian dan menginterpretasikan data dalam bentuk uraian kualitatif, dan data yang menunjukkan angka-angka akan dianalisis secara kuantitatif. Pada penelitian ini, data bentuk uraian kualitatif mengenai keterlaksanaan proses pembelajaran advance organizer dengan menggunakan Macromedia Flash dan kemampuan komunikasi siswa, sedangkan data yang akan dianalisis secara kuantitatif adalah hasil belajar siswa.

Dokumen yang terkait

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa dengan mendiagnosis kesalahan dan pembelajaran remedial Kelas VIII E SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta pada materi bangun ruang sisi datar.

0 0 2

Upaya meningkatkan prestasi belajar siswa dengan mendiagnosis kesulitan belajar dan pembelajaran remediasi kelas VIII A SMP Pangudi Luhur Moyudan pada materi bangun ruang sisi datar.

0 2 229

Pengembangan perangkat pembelajaran mengakomodasi teori van hiele materi bangun ruang sisi datar dengan pendekatan saintifik pada siswa kelas VIII B SMP Pangudi Luhur 1 Kalibawang.

0 9 258

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa dengan mendiagnosis kesalahan dan pembelajaran remedial Kelas VIII E SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta pada materi bangun ruang sisi datar

0 1 260

Penerapan model pembelajaran Mind Map (peta pikiran) dalam pembelajaran matematika pada pokok bahasan materi bangun ruang sisi datar di kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Bayat Klaten.

0 4 322

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada pembelajaran matematika topik luas permukaan dan volume bangun ruang sisi datar ditinjau dari sikap dan hasil belajar siswa kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Gantiwarno.

4 30 178

Penggunaan media powerpoint dalam pembelajaran remedial pada materi bangun ruang sisi datar siswa kelas VIII D SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta.

0 37 237

Pengembangan Multimedia Pembelajaran Matematika Pada Materi Bangun Ruang Sisi Datar untuk Siswa SMP Kelas VIII.

0 0 3

Jurnal – Pengembangan Media Pembelajaran Matematika Dengan Menggunakan Macromedia Flash Pada Materi Bangun Ruang Kelas VIII SMP

0 0 10

Penerapan model pembelajaran Mind Map (peta pikiran) dalam pembelajaran matematika pada pokok bahasan materi bangun ruang sisi datar di kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Bayat Klaten - USD Repository

0 0 320