Ruang Lingkup Usaha Asuransi Jiwa

“Pertanggungan jiwa adalah perjanjian timbal balik antara penutup pengambil asuransi dengan penanggung, dengan mana pentup pengambil asuransi mengikatkan diri selama jalanya pertanggungan membayar uang premi kepada penanggung, sedangkan penanggung sebagai akibat langsung dari meninggalnya orang yang jiwanya dipertanggungkan atau telah lampaunya suatu jangka waktu yang diperjanjikan, mengikatkan diri untuk membayar sejumlah uang tertentu kepada orang yang ditunjuk oleh penutup pengambil asuransi sebagai penikmatnya”. Sehingga dapat disimpulkan bahwa usaha asuransi jiwa adalah usaha asuransi yang memberikan jasa dalam penanggulangan risiko yang dikaitkan dengan hidup atau meninggalnya seseorang yang dipertanggungkan. Pasal 3 Undang-Undang No. 2 Tahun 1992

2. Ruang Lingkup Usaha Asuransi Jiwa

Menurut Hasyimi Ali 1993:90 perusahaan asuransi secara luas dapat diklasifikasikan menjadi perusahaan asuransi swasta dan negara. Perusahaan asuransi swasta dapat pula digolongkan ke dalam perusahaan yang berbentuk: a. Perseroan Terbatas Stock Companies Perusahaan asuransi yang berbentuk perseroan terbatas ini dimiliki oleh para pemegang saham perusahaan tersebut. Ia berfungsi sama seperti perseroan terbatas lainnya. Kontrol manajemen terletak pada para pesero yang memilih Dewan Komisaris yang selanjutnya memilih Direksi. Perusahaan asuransi yang berbentuk perseroan ini disebut juga proprietary insurance. Walaupun secara teoritis para pesero yang mengendalikan control perusahaan, tetapi dalam praktek ia dikendalikan oleh beberapa orang yang memegang sejumlah besar saham yang memberikan mayoritas suara pada setiap rapat para pesero. Ini disebabkan karena sedemikian terpancarnya pemilikan saham. b. Perusahaan Asuransi Bersama Mutual Companies Perbedaan terpenting antara mutual companies ini dengan stock companies perusahaan perseroan adalah bahwa di sini kekuasaan tertinggi terletak pada para pemegang polis policyholders yang memilihh Dewan Komisaris yang selanjutnya memilih direksi pelaksana perusahaan ini. Walaupun menurut teori kekuasaan berada di tangan pemegang polis, tetapi dalam praktek sedikit pemegang polis yang menghadiri rapat umum pemegang polis atau memberikan surat Universitas Sumatera Utara kuasa. Oleh sebab itu, kontrol organisasi biasanya berada di tangan beberapa pejabat yang memiliki mayoritas suara yang juga karena memegang surat kuasa dari pemegang polis. Contoh perusahaan asuransi bersama ini di Indonesia adalah Asuransi Jiwa Bersama BUMI PUTERA, sebuah perusahaan asuransi jiwa tertua yang berada sejak tahun 1912. Pada Pasal 7 Undang-Undang No. 2 Tahun 1992 dikatakan bahwa usaha asuransi hanya dapat dilakukan oleh badan hukum yang berbentuk Perusahaan Perseroan PERSERO, Koperasi, dan Usaha Bersama Mutual. Dan pada pasal 8 dikatakan bahwa yang dapat mendirikan perusahaan asuransi adalah warga negara Indonesia danatau badan hukum Indonesia yang sepenuhnya dimiliki oleh warga negara Indonesia danatau badan hukum Indonesia. maupun membentuk usaha patungan dengan pihak asing. Yang termasuk dalam pengertian badan hukum Indonesia antara lain adalah Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah, Koperasi, dan Badan Usaha Milik Swasta.

B. Pengaturan Usaha Asuransi Jiwa Dalam UU No. 2 Tahun 1992 Tentang Usaha Perasuransian

Dokumen yang terkait

Analisis Yuridis Perlindungan Hukum Bagi Konsumen Telepon Seluler Akibat Itikad Buruk Layanan Jasa Telekomunikasi (Studi Putusan Mahkamah Agung Nomor 2995 K/Pdt/2012)

1 49 95

Analisis Putusan Mahkamah Agung Nomor 101/K.Pdt.Sus/Bpsk/2013 Tentang Penolakan Klaim Asuransi Kendaraan Bermotor

22 248 119

Analisis Putusan Mahkamah Agung Mengenai Putusan yang Dijatuhkan Diluar Pasal yang Didakwakan dalam Perkaran Tindak Pidana Narkotika Kajian Terhadap Putusan Mahkamah Agung Nomor 238 K/Pid.Sus/2012 dan Putusan Mahkamah Agung Nomor 2497 K/Pid.Sus/2011)

18 146 155

Eksekusi Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 609 K/Pdt/2010 Dalam Perkara Perdata Sengketa Tanah Hak Guna Bangunan Dilaksanakan Berdasarkan Penetapan Ketua Pengadilan Negeri

3 78 117

Analisis Hukum Terhadap Putusan Mahkamah Konstitusi Tentang Calon Independen Di Dalam Undang-Undang No.32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah

0 68 130

Penetapan Luas Tanah Pertanian (Studi Kasus : Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 11/Puu-V/2007 Mengenai Pengujian Undang-Undang No: 56 Prp Tahun 1960 Terhadap Undang-Undang Dasar 1945)

4 98 140

Analisis Yuridis Perlindungan Hukum Bagi Konsumen Telepon Seluler Akibat Itikad Buruk Layanan Jasa Telekomunikasi (Studi Putusan Mahkamah Agung Nomor 2995 K/Pdt/2012)

0 0 8

BAB II RUANG LINGKUP PERLINDUNGAN KONSUMEN DITINJAU DARI UU NO. 8 TAHUN 1999 - Perlindungan Hukum Bagi Konsumen Berkaitan Dengan Itikad Buruk Dari Perusahaan Asuransi Jiwa (Studi Kasus pada Putusan Mahkamah Agung No. 560 K/Pdt.Sus/2012)

0 0 25

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Perlindungan Hukum Bagi Konsumen Berkaitan Dengan Itikad Buruk Dari Perusahaan Asuransi Jiwa (Studi Kasus pada Putusan Mahkamah Agung No. 560 K/Pdt.Sus/2012)

0 0 16

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KONSUMEN BERKAITAN DENGAN ITIKAD BURUK DARI PERUSAHAAN ASURANSI JIWA (STUDI KASUS PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NO. 560 KPDT.SUS2012)

0 2 10