Kewajiban Penanggung Hak dan Kewajiban Perusahaan Asuransi Jiwa Penanggung a. Hak Penanggung

diberikan kebebasan untuk dapat membayarkan, walaupun sudah terlambat, namun dalam masa ini si pemegang polis harus menanggung kemungkinan pengurangan klaim jika terjadi kematian pada si tertanggung. Jika setelah melewati masa ini pun si pemegang polis masih belum dapat melakukan pembayaran seperti seharusnya, maka si pemegang polis akan diberikan kesempatan untuk melunasi semuanya dengan bunga tertentu. Pemnbayaran sebelum terlambat sebaiknya dilakukan oleh semua pemegang polis untuk memastikan bahwa hak yang akan mereka terima juga akan setimpal dan seperti yang telah dijanjikan sebelumnya.

2. Hak dan Kewajiban Perusahaan Asuransi Jiwa Penanggung a. Hak Penanggung

Perusahaan asuransi jiwa berhak untuk mendapatkan pembayaran polis tepat pada waktunya agar mereka dapat memberikan semua yang dibutuhkan seperti yang telah tercantum dalam surat kontrak. 85

b. Kewajiban Penanggung

Perusahaan asuransi juga memiliki berbagai kewajiban yang harus mereka patuhi dan yang sebagian besar telah tercantum dalam hukum perundang-undangan. Berikut adalah beberapa hal yang perlu dipatuhi oleh perusahaan asuransi untuk memastikan bahwa perusahaan tersebut 85 Ibid. Universitas Sumatera Utara menjalankan segala sesuatunya sesuai dengan apa yang telah mereka janjikan pada para konsumennya: 1 Tidak melakukan Diskriminasi Terkadang ada perusahaan-perusahaan asuransi yang melakukan diskriminasi berdasarkan konsumen yang sudah menjadi konsumen mereka dan yang potensial menjadi konsumen mereka. 86 Pada Pasal 20 Peraturan Pemerintah No. 73 Tahun 1992 disebutkan bahwa di dalam penetapan premi perusahaan asuransi haruslah menetapkan premi yang mencukupi, tidak berlebihan, dan tidak diterapakan secara diskriminatif. Maksud penerapan tingkat premi yang bersifat diskriminatif adalah apabila tertanggung dengan luas penutupan yang sama serta dengan jenis dan tingkat risiko yang sama dikenakan tingkat premi yang berbeda. Memang perusahaan asuransi berhak untuk menghentikan perlindungan mereka berdasarkan banyak hal, namun demikian seharusnya tidak karena hal- hal yang tidak sesuai dengan hukum, ini termasuk menolak konsumen potensial yang kemungkinan gagal melakukan pembayaran karena asumsi-asumsi tertentu. Jika semua sudah berdasarkan data yang dimiliki, maka konsumen harus mendapatkan apa yang telah menjadi haknya dan apa yang tidak seharusnya mereka dapatkan. 2 Melakukan Pembayaran Klaim 86 Ibid. Universitas Sumatera Utara Tujuan utama mengapa para konsumen melakukan pembelian polis asuransi adalah karena proteksi yang akan mereka dapatkan. Inilah alasan mereka melakukan pembayaran secara teratur. Ada kalanya, si konsumen benar-benar membutuhkan klaim tersebut dibayarkan secepat mungkin dan perusahaan asuransi harus benar- benar membayarkan klaim tersebut tanpa melakukan penundaan jika semua proses sudah selesai. Ada kejadian dimana si tertanggung polis meninggal dunia dan keluarga membutuhkan banyak biaya untuk membayarkan biaya rumah sakit. Jika sudah begitu, mereka mungkin kehabisan uang simpanan dan masih harus melakukan berbagai pembayaran lain yang berhubungan dengan penguburan. Perusahaan asuransi harus tanggap dan melakukan pembayaran klaim seperti yang telah mereka janjikan secepatnya. Universitas Sumatera Utara

BAB IV ANALISIS YURIDIS TERHADAP PERLINDUNGAN HUKUM BAGI

KONSUMEN BERKAITAN DENGAN ITIKAD BURUK PERUSAHAAN ASURANSI JIWA

A. Bentuk Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Dalam Usaha Asuransi Jiwa di Indonesia

Pentingnya adanya perlindungan hukum terhadap konsumen ini tidak terlepas dengan dianutnya asas kebebasan berkontrak di Indonesia. Asas kebebasan berkontrak memberikan pada setiap orang hak untuk dapat mengadakan berbagai kesepakatan sesuai dengan kehendak dan persyaratan yang disepakati kedua pihak, dengan syarat-syarat subjektif dan objektif tentang sahnya suatu persetujuan tetap dipenuhi Pasal 1320. Dengan sistem terbuka, setiap orang dapat mengadakan sembarang perjanjian, bahkan dengan bentuk-bentuk perjanjian lain dari apa yang termuat dalam KUH Perdata berbeda dengan sistem tertutup yang dianut Buku Ke-2 KUH Perdata. Keadaan ini kemudian diimbuhi pula dengan catatan bahwa hukum perjanjian itu merupakan hukum pelengkap, jadi setiap orang dapat saja mengadakan persetujuan dalam bentuk-bentuk lain dari yang disediakan oleh KUH Perdata. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Analisis Yuridis Perlindungan Hukum Bagi Konsumen Telepon Seluler Akibat Itikad Buruk Layanan Jasa Telekomunikasi (Studi Putusan Mahkamah Agung Nomor 2995 K/Pdt/2012)

1 49 95

Analisis Putusan Mahkamah Agung Nomor 101/K.Pdt.Sus/Bpsk/2013 Tentang Penolakan Klaim Asuransi Kendaraan Bermotor

22 248 119

Analisis Putusan Mahkamah Agung Mengenai Putusan yang Dijatuhkan Diluar Pasal yang Didakwakan dalam Perkaran Tindak Pidana Narkotika Kajian Terhadap Putusan Mahkamah Agung Nomor 238 K/Pid.Sus/2012 dan Putusan Mahkamah Agung Nomor 2497 K/Pid.Sus/2011)

18 146 155

Eksekusi Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 609 K/Pdt/2010 Dalam Perkara Perdata Sengketa Tanah Hak Guna Bangunan Dilaksanakan Berdasarkan Penetapan Ketua Pengadilan Negeri

3 78 117

Analisis Hukum Terhadap Putusan Mahkamah Konstitusi Tentang Calon Independen Di Dalam Undang-Undang No.32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah

0 68 130

Penetapan Luas Tanah Pertanian (Studi Kasus : Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 11/Puu-V/2007 Mengenai Pengujian Undang-Undang No: 56 Prp Tahun 1960 Terhadap Undang-Undang Dasar 1945)

4 98 140

Analisis Yuridis Perlindungan Hukum Bagi Konsumen Telepon Seluler Akibat Itikad Buruk Layanan Jasa Telekomunikasi (Studi Putusan Mahkamah Agung Nomor 2995 K/Pdt/2012)

0 0 8

BAB II RUANG LINGKUP PERLINDUNGAN KONSUMEN DITINJAU DARI UU NO. 8 TAHUN 1999 - Perlindungan Hukum Bagi Konsumen Berkaitan Dengan Itikad Buruk Dari Perusahaan Asuransi Jiwa (Studi Kasus pada Putusan Mahkamah Agung No. 560 K/Pdt.Sus/2012)

0 0 25

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Perlindungan Hukum Bagi Konsumen Berkaitan Dengan Itikad Buruk Dari Perusahaan Asuransi Jiwa (Studi Kasus pada Putusan Mahkamah Agung No. 560 K/Pdt.Sus/2012)

0 0 16

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KONSUMEN BERKAITAN DENGAN ITIKAD BURUK DARI PERUSAHAAN ASURANSI JIWA (STUDI KASUS PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NO. 560 KPDT.SUS2012)

0 2 10