1. Hak-hak konsumen
Istilah “perlindungan konsumen” berkaitan dengan perlindungan hukum. Oleh karena itu, perlindungan konsumen mengandung aspek hukum. Adapun
materi yang mendapatkan perlindungan itu bukan sekedar fisik, melainkan terlebih-lebih hak-haknya yang bersifat abstrak.
38
Secara umum dikenal ada 4 empat hak dasar konsumen, yaitu: Dengan kata lain, perlindungan
konsumen sesungguhnya identik dengan perlindungan yang diberikan hukum tentang hak-hak konsumen.
39
a. Hak untuk mendapatkan keamanan the right of safety
b. Hak untuk mendapatkan informasi the right to be informed
c. Hak untuk memilih the right to choose
d. Hak untuk didengar the right to br heard
Empat hak dasar ini diakui secara internasional. Dalam perkembangannya, organisasi-organisasi konsumen yang tergabung dalam The International
Organization of Costumer Union IOCU menambahkan lagi beberapa hak, seperti hak mendapatkan pendidikan konsumen, hak mendapatkan ganti kerugian,
dan hak mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat.
40
Dalam UUPK, empat hak dasar yang dikemukakan oleh John F. Kennedy tersebut juga diakomodasikan.
Setelah itu, Resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa Nomor 39248 Tahun 1985 Tentang Perlindungan Konsumen atau disebut juga Guidelines for
38
Celina Tri Siwi Kristiyanti, Op. Cit., hal. 30
39
Ibid., hal 30-31
40
Ibid.
Universitas Sumatera Utara
Consumer Protection dalam Barkatulah, 2008:22, juga merumuskan berbagai kepentingan konsumen yang perlu dilindungi, yang meliputi:
a. Perlindungan konsumen dari bahaya-bahaya terhadap kesehatan dan
keamanannya; b.
Promosi dan perlindungan kepentingan ekonomi sosial konsumen; c.
Tersedianya informasi yang memadai bagi konsumen untuk memberikan kemampuan mereka melakukan pilihan yang tepat sesuai
dengan kehendak dan kebutuhan pribadi; d.
Pendidikan konsumen; e.
Kebebasan untuk membentuk organisasi konsumen atau organisasi lainnya yang relevan dan memberikan kesempatan kepada organisasi
tersebut untuk menyuarakan pendapatnya dalam proses pengambilan keputusan yang menyangkut kepentingan mereka.
Signifikansi pengaturan hak-hak konsumen melalui Undang-Undang merupakan bagian dari implementasi sebagai suatu negara kesejahteraan, karena
Undang-Undang Dasar 1945 di samping sebagai konstitusi politik juga dapat disebut konstitusi ekonomi, yaitu konstitusi yang mengandung ide negara
kesejahteraan yang tumbuh berkembang karena pengaruh sosialisme sejak abad sembilan belas. Melalui Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan
Konsumen menetapkan 9 sembilan hak konsumen, yaitu: a.
Hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang danatau jasa;
b. Hak untuk memilih barang danatau jasa serta mendapatkan barang
danatau jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan;
c. Hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan
jaminan barang danatau jasa; d.
Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang danatau jasa yang digunakan;
e. Hak untuk mendapatkan advokasi perlindungan konsumensecara patut;
f. Hak untuk mendapatkan pembinaan dan pendidikan konsumen;
g. Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak
diskriminatif; h.
Hak untuk mendapatkan konpensasi, ganti rugi danatau penggantian, apabila barang danatau jasa yang diterima tidak sesuai dengan
perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya;
Universitas Sumatera Utara
i. Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan
lainnya. Dari sembilan butir hak konsumen yang diberikan di atas, terlihat bahwa
masalah kenyamanan, keamanan, dan keselamatan konsumen merupakan hal yang paling pokok dan utama dalam perlindungan konsumen. Barang danatau jasa
yang penggunaannya tidak memberikan kenyamanan, terlebih lagi yang tidak aman atau membahayakan keselamatan konsumen jelas tidak layak untuk
diedarkan dalam masyarakat. Selanjutnya, untuk menjamin bahwa suatu barang danatau jasa dalam penggunaannya akan nyaman, aman maupun tidak
membahayakan konsumen penggunanya, maka konsumen diberikan hak untuk memilih barang danatau jasa yang dikehendakinya berdasarkan atas keterbukaan
informasi yang benar, jelas dan jujur. Jika terdapat penyimpangan yang merugikan, konsumen berhak untuk didengar, memperoleh advokasi, pembinaan,
perlakuan yang adil, kompensasi sampai ganti rugi. Hak-hak dalam Undang-Undang Perlindungan Konsumen di atas
merupakan penjabaran dari pasal-pasal yang bercirikan negara kesejahteraan, yaitu Pasal 27 ayat 2 dab Pasal 33 Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia.
2. Kewajiban Konsumen