adalah agen dari Alm. Mardi Simarmata sendiri dengan informasi yang diperoleh dari mendiang. Sehingga hal ini terindikasi pada kelalaian dari agen asuransi PT.
Avrist Assurance yang dianggap masih memiliki hubungan dekat dengan keluarga Alm. Mardi Simarmata.
5. Putusan yang Dikeluarkan Pengadilan Negeri Tangerang
Menurut Penulis, putusan yang dikeluarkan Pengadilan Negeri Tangerang adalah sangat keliru, tidak cermat, tidak teliti dan bahkan menyesatkan. Hal
tersebut terlihat pada beberapa pernyataan berikut: a.
Pertimbangannya berbunyi: menimbang, bahwa selain fakta-fakta persidangan tersebut, terdapat beberapa hal perlu dibuktikan adalah:
1 Apakah itdak dibayarnya klaim asuransi oleh pelawan adalah merupakan
sengketa konsumen dan menjadi kewenangan BPSK? 2
Apakah pelawan mempunyai kewajiban untuk membayar klaim kepada terlawan?
Terlihat dengan jelas bahwa Majelis Hakim Pengadilan Negeri Tangerang tidak memahami tugas, wewenang dan tata cara penyelesaian sengketa
konsumen yang ada di BPSK secara baik dan benar. b.
Putusan Pengadilan Negeri Tangerang, dalam pertimbangannya berbunyi berikut: menimbang, bahwa PT. Avrist Assurance adalah badan hukum yang
bergerak di bidang asuransi, bukan di bidang ekonomi sehingga PT. Avrist Assurance tidak termasuk dalam pengertian pelaku usaha.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Penulis, pertimbangan ini sangatlah menyesatkan, karena perusahaan asuransi merupakan perseroan yang membantu perputaran ekonomi, baik yang
bersifat nasional maupun internasional. c.
Putusan PN Tangerang, dalam pertimbangannya berbunyi: “menimbang, bahwa subjek hukum para pihak dalam Putusan BPSK DKI
Jakarta No. 092Pts.ABPSK-DKIII2012, bukan dalam pengertian Konsumen dan Pelaku Usaha, dan tidakbelum dibayarkannya klaim asuransi
adalah perbuatan hukum “wanprestasi”, maka sengketa yang ada diantara para pihak adalah bukan merupakan sengeketa konsumen.”
Menurut Penulis pertimbangan tersebut terkesan asal-asalan karena perusahaan asuransi adalah perusahaan jasa keuangan non bank, oleh
karenanya perusahaan asuransi dapat dikategorikan pelaku usaha sedangkan pemegang polis dapat dikategorikan sebagai konsumen.
Putusan yang diberikan Pengadilan Negeri Tangerang sangat terlihat tidak menerapkan hukum secara patut atau tidak cermat keliru. Selain itu juga Majelis
Hakim Pengadilan Negeri Tangerang tidak memahami Undang-Undang Perlindungan Konsumen dan salah dalam mendefinisikan pelaku usaha dan
konsumen.
6. Pertimbangan Dan Putusan Mahkamah Agung yang Membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Tangerang.