23
2.1.5 Hakikat Pembelajaran
Briggs 1992 dalam Rifa‟i dan Anni 2010: 191 menyatakan “Pembelajaran merupakan seperangkat peristiwa events yang mempengaruhi
peserta didik sedemikian rupa sehingga peserta didik itu memperoleh kemudahan.” Menurut Gagne 1981 dalam Rifa‟i dan Anni 2010: 192
menyatakan bahwa “Pembelajaran merupakan serangkaian peristiwa eksternal pada peserta didik yang dirancang untuk mendukung proses inter
nal belajar.” Peristiwa belajar ini dirancang agar memungkinkan siswa memperoleh informasi
nyata dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun
2003, pembelajaran diartikan sebagai “Proses interaksi peserta didik dengan
pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar .” Menurut Susanto
2013: 19 “Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan, kemahiran, dan
tabiat, serta pembentukan sikap dan keyakinan pada peserta didik.” Pendapat lain menyatakan bahwa pembelajaran pada hakikatnya merupakan “Suatu poses
interaksi antara guru dengan siswa, baik interaksi secara langsung seperti kegiatan tatap muka maupun secara tidak langsung, yaitu dengan menggunakan
berbagai media pembelajaran.” Berdasarkan pengertian pembelajaran yang ada, dapat dirumuskan suatu makna pembelajaran. Pembelajaran adalah suatu kegiatan
yang dirancang oleh guru untuk memudahkan siswa dalam belajar dengan menggunakan berbagai fasilitas.
24
2.1.6 Hakikat Mengajar
Istilah mengajar merupakan istilah yang erat kaitannya dengan dunia pendidikan. Mengajar merupakan tugas pokok guru dalam proses kegiatan belajar
mengajar. Hamalik 2013: 44 menyatakan “Mengajar adalah mewariskan budaya kepada generasi muda melalui lembaga sekolah.” Menurut Suprihatiningrum
2013: 60 mengajar memiliki pengertian dari sudut yang berbeda yaitu secara kuantitatif, kualitatif, dan institusional. Secara kuantitatif, mengajar berarti the
transmission, yaitu penularan atau pemindahan pengetahuan. Secara kualitatif, mengajar diartikan sebagai the facilitation of learning, yakni upaya membantu
memudahkan kegiatan belajar mengajar. Sementara secara institusional, mengajar berarti the efficient orchestration of teaching skills, yakni penataan segala
kemampuan mengajar secara efisien. Aqib 2014: 68
“Mengajar pada hakikatnya adalah juga bagian dari belajar, tetapi mengajar lebih pada upaya untuk menyediakan berbagai fasilitas
baik yang bersifat sofware perangkat lunak maupun hardware perangkat keras.” Berdasarkan beberapa pengertian mengajar di atas dapat dirumuskan
pengertian mengajar. Mengajar merupakan suatu aktivitas yang dilakukan oleh seseorang guru terhadap orang lain siswa yang bertujuan untuk memberikan
pengetahuan, keterampilan dan juga mewariskan kebudayaan.
2.1.7 Performasi Guru