Karakteristik Siswa Sekolah Dasar

26 APKG 2 digunakan untuk menilai kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran.

2.1.8 Karakteristik Siswa Sekolah Dasar

Pada umumnya siswa SD berusia 6 – 12 tahun. Pada masa ini seorang anak memiliki karakteristik yang berbeda dari masa sebelumnya balita dan masa sesudahnya remaja. Perbedaan ini tidak hanya terlihat dari segi fisik saja, tetapi juga dari segi prilaku dan pola pikir. Menurut Susanto 2013: 72-76 perkembangan mental pada anak sekolah dasar yang paling menonjol meliputi: 1 Perkembangan intelektual, yaitu suatu tahapan dimana anak sudah dapat mereaksi rangsangan intelektual, atau melaksanakan tugas-tugas belajar yang menuntut kemampuan intelektual atau kemampuan kognitif seperti membaca, menulis, dan ,menghitung; 2 Perkembangan bahasa, di dalam perkembangan bahasa, seorang anak usia sekolah dasar minimal dapat membuat kalimat yang sempurna, membuat kalimat majemuk, dan menyusun atau mengajukan pertanyaan; 3 Perkembangan sosial, perkembangan ini ditandai dengan adanya perluasan hubungan, seperti membentuk ikatan baru dengan teman sebaya peer group; 4 Perkembangan emosi, pada usia sekolah dasar anak mulai belajar mengendalikan dan mengontrol ekspresi emosinya; 5 Perkembangan moral, pada anak usia sekolah dasar sudah dapat mengikuti peraturan atau tuntutan dari orang tua atau lingkungan sosialnya. Piaget 1950 dalam Susanto 2013: 77 membagi perkembangan kognitif manusia menjadi empat tahap yaitu 1 Tahap sensori motor lahir –2 tahun, tahap praoperasional 2 –7 tahun, tahap operasional konkret 7–11 tahun, tahap operasional formal 12 tahun ke atas. Berdasarkan teori tersebut maka diketahui bahwa anak usia sekolah dasar berada pada tahapan operasional konkret usia 7 –11 tahun. Menurut Susanto 2013 : 79 anak pada usia 7–11tahun mulai menunjukkan perilaku belajar yang berkembang, yang ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut: 27 1 Anak mulai memandang dunia secara objektif, bergeser dari satu aspek situasi ke aspek lain secara reflektif dan memandang unsur- unsur secara serentak; 2 Anak mulai berpikir secara operasional yakni anak mampu memahami aspek-aspek kumulatif materi, seperti : volume, jumlah, berat, luas, panjang, dan pendek. Anak juga mampu memahami tentang peristiwa-peristiwa yang konkret; 3 Anak dapat menggunakan cara berpikir operasional untuk mengklasifikasikan benda-benda yang bervariasi beserta tingkatannya; 4 Anak mampu membentuk dan menggunakan keterhubungan aturan-aturan, prinsip ilmiah sederhana, dan menggunakan hubungan sebab akibat; 5 Anak mampu memahami konsep substansi, volume zat cair, panjang, pendek, lebar, luas, sempit, ringan, dan berat. Berdasarkan pendapat di atas, guru SD sebaiknya memahami karakteristik siswa-siswinya. Pemahaman ini akan membantu guru dalam menjalankan tugasnya-tugasnya sebagai pendidik. Salah satu tugas guru sebagai pendidik adalah merencanakan pembelajaran bermakna. Di dalam pembelajaran yang bermakna, guru dituntut untuk dapat mengaitkan pengetahuan siswa yang telah diperoleh dengan pengetahuan siswa yang akan diperoleh. Pemahaman guru terhadap karakteristik siswa SD, akan memudahkan guru dalam merencanakan pembelajaran yang bermakna, sehingga diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

2.1.9 Hakikat Bahasa

Dokumen yang terkait

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Penerapan Metode Index Card Match di Kelas III SDN Cempaka Putih 1 Ciputat Timur

0 14 210

Pengaruh Metode Index Card Match dalam pembelajaran PAI terhadap prestasi belajar siswa SMP Dharma Karya UT Tangerang Selatan

2 10 189

Pengaruh Penggunaan Strategi Active Learning Dengan Metode Index Card Match Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa

0 7 166

Pengaruh penerapan metode index card match terhadap hasil belajar siswa di MTs Islamiyah Ciputat

0 5 172

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TOKOH PANDHAWA MENGGUNAKAN MODEL INDEX CARD MATCH PADA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 1 SIJERUK KABUPATEN KENDAL

0 23 196

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMETIKA MELALUI STRATEGI INDEX CARD MATCH (ICM) Peningkatan Keaktifan Dan Hasil Belajar Matemetika Melalui Strategi Index Card Match (ICM) Pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP N 1 Mojosongo Boyolali Tahun 20

0 4 17

PENDAHULUAN Studi Komparatif Hasil Belajar Membaca Dan Menulis Aksara Jawa Melalui Strategi Pembelajaran The Power Of Two Dan Strategi Pembelajaran Index Card Match Pada Siswa Kelas V SD Negeri Kedawung 1 Tahun Pelajaran 2013/2014.

0 2 7

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH PADA SISWA UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH PADA SISWA KELAS IV SDN PENGKOK I KEDAWUNG SRAGEN TAHUN AJARAN

0 2 16

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DAN KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA MELALUI MODEL INDEX CARD MATCH SISWA KELAS VII E SMP NEGERI 8 SURAKARTA.

0 0 19

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA AKSARA JAWA MENGGUNAKAN ACTIVE LEARNING TIPE INDEX CARD MATCH PADA SISWA KELAS V SD N KAREN.

0 2 246