27 1 Anak mulai memandang dunia secara objektif, bergeser dari satu
aspek situasi ke aspek lain secara reflektif dan memandang unsur- unsur secara serentak; 2 Anak mulai berpikir secara operasional
yakni anak mampu memahami aspek-aspek kumulatif materi, seperti : volume, jumlah, berat, luas, panjang, dan pendek. Anak juga
mampu memahami tentang peristiwa-peristiwa yang konkret; 3 Anak dapat menggunakan cara berpikir operasional untuk
mengklasifikasikan
benda-benda yang
bervariasi beserta
tingkatannya; 4 Anak mampu membentuk dan menggunakan keterhubungan aturan-aturan, prinsip ilmiah sederhana, dan
menggunakan hubungan sebab akibat; 5 Anak mampu memahami konsep substansi, volume zat cair, panjang, pendek, lebar, luas,
sempit, ringan, dan berat.
Berdasarkan pendapat di atas, guru SD sebaiknya memahami karakteristik siswa-siswinya. Pemahaman ini akan membantu guru dalam
menjalankan tugasnya-tugasnya sebagai pendidik. Salah satu tugas guru sebagai pendidik adalah merencanakan pembelajaran bermakna. Di dalam pembelajaran
yang bermakna, guru dituntut untuk dapat mengaitkan pengetahuan siswa yang telah diperoleh dengan pengetahuan siswa yang akan diperoleh. Pemahaman guru
terhadap karakteristik siswa SD, akan memudahkan guru dalam merencanakan pembelajaran yang bermakna, sehingga diharapkan dapat meningkatkan hasil
belajar siswa.
2.1.9 Hakikat Bahasa
Kridalaksana 1997 dalam Rosdiana 2008: 1.4 mengartikan “Bahasa
adalah sistem lambang bunyi yang arbiter yang dipergunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi dan mengidentifikasikan
diri.” Keraf 1980 dalam Rosdiana 2008: 1.12 mengatakan bahwa “Bahasa bukan diturunkan melainkan dipelajari. Bahasa dapat digunakan untuk
menyatakan ekspresi diri, sebagai alat komunikasi, sebagai alat untuk
28 mengadakan integrasi, dan adaptasi sosial dan sebagai alat untuk mengadakan
kontrol sosial.” Chaer dan Agustina 2004: 11 menyatakan bahasa adalah sebuah
sistem, artinya bahasa itu dibentuk oleh sejumlah komponen yang berpola secara tetap dan dapat dikaid
ahkan. Menurut Tampubolon 2008: 3 “bahasa dapat didefinisikan sebagai alat komunikasi verbal.” Istilah verbal mengandung
pengertian bahwa bahasa yang dipergunakan sebagai alat komunikasi pada dasarnya adalah lambang-lambang bunyi yang bersistem. Lambang bunyi ini
dihasilkan oleh artikulator alat bersuara manusia, dan bersifat manasuka arbitary serta konvensional. Berdasarkan pendapat di atas dapat dirumuskan
pengertian dari bahasa. Bahasa adalah suatu simbol khusus yang disepakati, dipahami dan digunakan oleh sekelompok individu untuk saling berinteraksi.
2.1.10 Keterampilan Berbahasa
Keterampilan berbahasa dibutuhkan seseorang untuk berkomunikasi dengan orang lain. Keterampilan tersebut akan mempermudah seseorang untuk
menyampaikan dan menerima pesan dengan orang lain. Menurut Tarigan 2008: 1 keterampilan berbahasa language skills mencakup empat segi, yaitu:
1 keterampilan menyimak mendengarkan listening skills, 2 keterampilan berbicara speaking skills, 3 keterampilan
membaca reading skills, 4 keterampilan menulis writing skills.
Keempat keterampilan tersebut sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Doyin dan Warigan 2011: 11 yaitu menyimak, berbicara,
29 membaca, dan menulis. Keempat keterampilan tersebut merupakan satu kesatuan
yang saling mempengaruhi satu sama lain. Keterampilan berbahasa pada umumnya diperoleh oleh seseorang
melalui suatu urutan yang teratur. Pada masa kecil, seseorang yang normal dapat menyimakmendengarkan bahasa, kemudian berlatih berbicara sebagai hasil dari
apa yang telah didengar atau disimak. Tahapan selanjutnya yakni tahap membaca dan menulis. Menyimak dan berbicara diperoleh oleh seseorang sebelum
memasuki lingkungan sekolah, sedangkan membaca dan menulis lebih banyak dipelajari seseorang di lingkungan sekolah.
2.1.11 Keterampilan Membaca