Hakikat Bahasa Jawa di SD
31 Bahasa Jawa merupakan bahasa pertama penduduk Jawa yang
tinggal di Provinsi Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Banten, Lampung, sekitar Medan, daerah-daerah
transmigrasi di Indonesia, diantaranya, sebagian Provinsi Riau, Jambi, Kalimantan Tengah, dan beberapa tempat di luar negeri,
yaitu Suriname, Belanda, New Caledonia, dan Pantai Barat Johor. Bahasa Jawa secara diakronis berkembang dari bahasa Jawa Kuno.
Bahasa Jawa Kuno berkembang dari bahasa Jawa Kuno Purba. Bahasa Jawa atau disebut Bahasa Jawa BaruModern dipakai oleh
masyarakat jawa sekitar abad 16 sampai sekarang. Berkembangnya bahasa Jawa baru bersamaan dengan beralihnya kebudayaan
Hindu
–Budha–Jawa ke kebudayaan Islam–Jawa. Bahasa Jawa baru, yang banyak mendapat pengaruh kosakata bahasa Arab,
dipakai sebagai wahana baik lisan maupun tertulis dalam suasana kebudayaan Islam-Jawa. Bahasa Jawa kuno dipakai oleh
masyarakat Jawa sejak abad ke-1 hingga pertengahan abad ke-15. Mulai abad ke-1 hingga abad ke-6 bahasa Jawa kuno hanya
dipakai secara lisan. Bahasa Jawa kuno banyak mendapat pengaruh kosakata Sangsekerta. Jumlah kosakata Sangsekerta
mencapai 45 dari keseluruhan kosakata bahasa Jawa kuno. Bahasa Jawa kuno dipakai sebagai wahana bahasa lisan maupun
bahasa tertulis dalam suasana kebudayaan Hindu
–Budha– Jawa sejak abad ke-7 hingga abad ke-15. Huruf yang dipakai awalnya
adalah pallawa kemudian diciptakan huruf Jawa kuno. Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa bahasa
Jawa merupakan bahasa pertama bagi penduduk di berbagai wilayah di Nusantara, bahkan di luar negeri. Bahasa Jawa berasal dari bahasa Jawa Kuno dan
berkembang sekitar abad 16 hingga sekarang. Bahasa Jawa telah banyak mendapat pengaruh dari kosa kata bahasa lain, seperti bahasa Arab dan bahasa
Sansekerta.