Hakikat Bahasa Jawa Landasan Teori

30 “Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-katabahasa tulis. ” Finochiaro and Bonomo 1973 dalam Tarigan 2008: 9 mengatakan bahwa “Reading is bringing meaning to and getting meaning from printed or written material, ” membaca adalah memetik serta memahami arti atau makna yang terkandung di dalam bahasa tertulis. Berdasarkan pendapat di atas membaca dapat diartikan sebagai suatu aktivitas mengartikan simbol-simbol tulis, untuk mendapatkan suatu informasi. Setiap kegiatan yang dilakukan oleh seseorang memiliki tujuan. Menurut Tarigan 2008: 9 tujuan utama dalam membaca adalah untuk mencari serta memperoleh informasi, mencakup isi, memahami makna bacaan. Tarigan 2008: 12 juga mengungkapkan aspek-aspek dalam membaca. Secara garis besar, terdapat dua aspek penting dalam membaca yaitu; 1 keterampilan yang bersifat mekanis, keterampilan ini mencakup pengenalan huruf, pengenalan unsur-unsur linguistik, pengenalan hubungan pola ejaan dan bunyi, dan kecepatan membaca ke taraf lambat; 2 keterampilan yang bersifat pemahaman, aspek dalam keterampilan ini meliputi memahami pengertian sederhana, memahami signifikasi atau makna, evaluasi atau penilaian, kecepatan membaca yang fleksibel.

2.1.12 Hakikat Bahasa Jawa

Bahasa jawa merupakan salah satu ragam bahasa daerah yang ada di Indonesia. Penggunaan bahasa Jawa oleh masyarakat perlu dipertahankan atau dilestarikan. Upaya pelestarian penggunaan bahasa Jawa, dapat melalui lembaga pendidikan. Wedhawati 2006: 1-2 mengemukakan sejarah bahasa Jawa yaitu, 31 Bahasa Jawa merupakan bahasa pertama penduduk Jawa yang tinggal di Provinsi Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Banten, Lampung, sekitar Medan, daerah-daerah transmigrasi di Indonesia, diantaranya, sebagian Provinsi Riau, Jambi, Kalimantan Tengah, dan beberapa tempat di luar negeri, yaitu Suriname, Belanda, New Caledonia, dan Pantai Barat Johor. Bahasa Jawa secara diakronis berkembang dari bahasa Jawa Kuno. Bahasa Jawa Kuno berkembang dari bahasa Jawa Kuno Purba. Bahasa Jawa atau disebut Bahasa Jawa BaruModern dipakai oleh masyarakat jawa sekitar abad 16 sampai sekarang. Berkembangnya bahasa Jawa baru bersamaan dengan beralihnya kebudayaan Hindu –Budha–Jawa ke kebudayaan Islam–Jawa. Bahasa Jawa baru, yang banyak mendapat pengaruh kosakata bahasa Arab, dipakai sebagai wahana baik lisan maupun tertulis dalam suasana kebudayaan Islam-Jawa. Bahasa Jawa kuno dipakai oleh masyarakat Jawa sejak abad ke-1 hingga pertengahan abad ke-15. Mulai abad ke-1 hingga abad ke-6 bahasa Jawa kuno hanya dipakai secara lisan. Bahasa Jawa kuno banyak mendapat pengaruh kosakata Sangsekerta. Jumlah kosakata Sangsekerta mencapai 45 dari keseluruhan kosakata bahasa Jawa kuno. Bahasa Jawa kuno dipakai sebagai wahana bahasa lisan maupun bahasa tertulis dalam suasana kebudayaan Hindu –Budha– Jawa sejak abad ke-7 hingga abad ke-15. Huruf yang dipakai awalnya adalah pallawa kemudian diciptakan huruf Jawa kuno. Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa bahasa Jawa merupakan bahasa pertama bagi penduduk di berbagai wilayah di Nusantara, bahkan di luar negeri. Bahasa Jawa berasal dari bahasa Jawa Kuno dan berkembang sekitar abad 16 hingga sekarang. Bahasa Jawa telah banyak mendapat pengaruh dari kosa kata bahasa lain, seperti bahasa Arab dan bahasa Sansekerta.

2.1.13 Hakikat Bahasa Jawa di SD

Dokumen yang terkait

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Penerapan Metode Index Card Match di Kelas III SDN Cempaka Putih 1 Ciputat Timur

0 14 210

Pengaruh Metode Index Card Match dalam pembelajaran PAI terhadap prestasi belajar siswa SMP Dharma Karya UT Tangerang Selatan

2 10 189

Pengaruh Penggunaan Strategi Active Learning Dengan Metode Index Card Match Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa

0 7 166

Pengaruh penerapan metode index card match terhadap hasil belajar siswa di MTs Islamiyah Ciputat

0 5 172

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TOKOH PANDHAWA MENGGUNAKAN MODEL INDEX CARD MATCH PADA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 1 SIJERUK KABUPATEN KENDAL

0 23 196

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMETIKA MELALUI STRATEGI INDEX CARD MATCH (ICM) Peningkatan Keaktifan Dan Hasil Belajar Matemetika Melalui Strategi Index Card Match (ICM) Pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP N 1 Mojosongo Boyolali Tahun 20

0 4 17

PENDAHULUAN Studi Komparatif Hasil Belajar Membaca Dan Menulis Aksara Jawa Melalui Strategi Pembelajaran The Power Of Two Dan Strategi Pembelajaran Index Card Match Pada Siswa Kelas V SD Negeri Kedawung 1 Tahun Pelajaran 2013/2014.

0 2 7

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH PADA SISWA UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH PADA SISWA KELAS IV SDN PENGKOK I KEDAWUNG SRAGEN TAHUN AJARAN

0 2 16

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DAN KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA MELALUI MODEL INDEX CARD MATCH SISWA KELAS VII E SMP NEGERI 8 SURAKARTA.

0 0 19

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA AKSARA JAWA MENGGUNAKAN ACTIVE LEARNING TIPE INDEX CARD MATCH PADA SISWA KELAS V SD N KAREN.

0 2 246