Uji Normalitas Data Awal Uji Homogenitas Data Awal

4.4.2 Hasil Analisis Data Awal

4.3.2.1 Uji Normalitas Data Awal

Uji normalitas ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah kelompok kontrol dan kelompok eksperimen berdistribusi normal atau tidak. Data yang digunakan adalah data pretest dikedua kelompok tersebut. Data dikatakan berdistribusi normal jika nilai signifikansinya 0,05. Data yang dihasilkan digunakan sebagai pengujian prasyarat analisis hasil belajar. Pengujian ini dilakukan dengan bantuan program SPSS for windows version 16.0 dengan teknik One-Sample Kolmogorov Smirnov yaitu Analyze –non parametric test–One Sampel KS. Tabel 4.14 Hasil Pengujian Normalitas Hasil Belajar Pretest One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test kontrol eksperimen N 40 41 Normal Parameters a Mean 37.7250 40.8049 Std. Deviation 7.26420 9.84180 Most Extreme Differences Absolute .167 .143 Positive .167 .143 Negative -.094 -.116 Kolmogorov-Smirnov Z 1.058 .919 Asymp. Sig. 2-tailed .213 .560 a. Test distribution is Normal. Tabel tersebut menunjukkan bahwa data pretest kelas kontrol dan kelas eksperimen adalah berdistribusi normal. Hal ini terlihat dari nilai Asymp. Sig. 2- tailed di kedua kelas lebih dari nilai signifikansi 0,05 yaitu 0,213 di kelas kontrol dan 0,560 di kelas eksperimen. Dengan ini, hipotesis yang berlaku adalah Ho diterima dan Ha ditolak yakni data berdistribusi normal.

4.3.2.2 Uji Homogenitas Data Awal

Uji homogenitas ini bertujuan untuk mengetahui sebaran data pretest mempunyai varians yang sama atau tidak. Pengujian ini dilakukan karena telah diketahui bahwa data berdistribusi normal berdasarkan pengujian normalitas. Data dikatakan homogen jika mempunyai nilai signifikansi 0,05. Berikut analisis uji homogenitas menggunkan program SPSS 16.0 dengan cara Analyze –Compare Means –Oneway Anova. Tabel 4.15 Hasil Uji Homogenitas Pretest Test of Homogeneity of Variances Pretest Levene Statistic df1 df2 Sig. F tabel .714 a 5 28 .618 2.56 Berdasarkan tabel 4.15, hasil belajar pretest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen adalah homogen. Kehomogenan tersebut ditunjukkan dengan nilai Sig. sebesar 0,618 0,05. Disamping itu, angka F Levene Statistic hitung adalah 0,714 F tabel 2,28. Dengan ini, dapat disimpulkan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak, yang berarti kelompok kontrol dan kelompok eksperimen mempunyai varians yang sama.

4.4.3 Hasil Analisis Data Akhir

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS) Terhadap Aktivitas Belajar IPA Siswa Kelas IV SDN Lowokwaru 3 Malang

3 64 24

perbedaan hasil belajar biologi siswa yang diajarkan melalui pembelajaran kooperatif teknik jigsay dengan teknik two stay two stray (kuasi eksperimen di MTs PUI Bogor)

0 5 185

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray Terhadap Keterampilan Menyimak Siswa Kelas V MIN 15 Bintaro Jakarta Selatan

1 10 130

Perbedaan hasil belajar ips siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik inside outside circle dan two stay two stray

0 12 0

Perbedaan Hasil Belajar Antara Siswa yang Menggunakan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw Pada Konsep Pencernaan

2 14 198

Pengaruh teknik kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) dengan Guided Note Taking (GNT) terhadap hasil belajar siswa pada konsep archaebacteria dan eubacteria: kuasi eksperimen di SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan.

0 9 243

perbedaan hasil belajar peserta didik menggunakan pendekatan sts, sets, dan stem pada pembelajaran konsep virus

3 22 77

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE “TWO STAY TWO STRAY” (TSTS) Peningkatan Hasil Belajar Ipa Melalui Metode “Two Stay Two Stray” (Tsts) Pada Siswa Kelas Iv Sdn 02 Jatiharjo Kecamatan Jatipuro Tahun Ajaran 2011/2012.

0 1 16

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE “TWO STAY TWO STRAY” (TSTS) Peningkatan Hasil Belajar Ipa Melalui Metode “Two Stay Two Stray” (Tsts) Pada Siswa Kelas Iv Sdn 02 Jatiharjo Kecamatan Jatipuro Tahun Ajaran 2011/2012.

0 1 11

PenGARUH MOdel PeMBelAJARAn kOOPeRATIF TIPe TWO STAY TWO STRAY (TSTS) TeRHAdAP HASIl BelAJAR IPA

0 0 5