Aktivitas Belajar Landasan Teori

12

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Aktivitas Belajar

Belajar merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia. Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku setiap orang dan mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan oleh seseorang. Belajar dapat diartikan sebagai aktivitas yang dilakukan individu siswa secara sadar untuk mendapatkan perubahan perilaku dalam dirinya baik menyangkut daya pikir kognitif, rasa afektif, maupun karsa perbuatan Rifa`I dan Anni, 2011:82. Gage dan Berliner dalam Rifa’i dan Anni, 2011:82 menyatakan bahwa belajar merupakan proses dimana suatu organisme mengubah perilakunya karena hasil dari pengalaman. Pengalaman yang didapat siswa dalam kegiatan belajar merupakan hasil dari aktivitas siswa ketika mengikuti kegiatan belajar. Aktivitas belajar siswa merupakan segala kegiatan siswa yang dilakukan selama proses pembelajaran. Menurut Djamarah 2010: 349 aktivitas siswa yang dipandang dari sisi proses belajar, menekankan pada aktivitas yang optimal, seimbang antara aktivitas fisik, mental, emosional, dan intelektual. Sedangkan, apabila dipandang dari segi hasil belajar, aktivitas siswa menghendaki hasil belajar yang seimbang dan terpadu antara kemampuan intelektual, sikap, dan keterampilan. Dierich dalam Hamalik, 2012:172 menyajikan daftar aktivitas siswa yang diklasifikasikan menjadi 8 golongan yaitu 1 visual activities, misalnya, membaca, memperhatikan gambar demonstrasi, percobaan; 2 oral activities, seperti: menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat; 3 listening activities, contohnya mendengarkan uraian percakapan, diskusi; 4 writing activities, seperti misalnya menulis cerita, karangan, laporan; 5 drawing activities, misalnya menggambar, membuat grafik, peta; 6 motor activities, antara lain melakukan percobaan, membuat konstruksi,; 7 mental activities, misalnya: menanggapi, mengingat, memecahkan soal, menganalisis; 8 emotional activities, seperti misalnya menaruh minat, merasa bosan, gembira, dan bersemangat. Dari urain tersebut, aktivitas siswa tidak hanya mendengarkan dan mencatat sambil duduk rapi. Namun dibutuhkan keaktifan siswa dalam merespon materi pelajaran yang diberikan guru. Aktivitas belajar siswa merupakan serangkaian kegiatan untuk mendapatkan perubahan perilaku. Perilaku yang dimaksudkan mengandung pengertian yang luas. Terdapat 2 macam perilaku yaitu perilaku yang dapat diamati penampilan dan perilaku yang tidak dapat diamati kecenderungan perilaku. Sumiati dan Asra 2009: 38 menjelaskan perubahan perilaku sebagai hasil belajar mencakup pengetahuan, pemahaman, keterampilan, sikap, kemampuan berpikir, penghargaan terhadap sesuatu, minat, dan sebagainya yang terkategori dalam behavioral performance penampilan dan behavioral tendency kecenderungan perilaku. Yang termasuk dalam penampilan diantaranya yaitu kemampuan menjelaskan, menyebutkan sesuatu, dan melakukan perbuatan. Sedangkan kecenderungan perilaku dapat berupa pengetahuan, pemahaman, keterampilan, sikap, dan sebagainya. Dengan ini, dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar siswa adalah segala kegiatan yang dilakukan siswa dalam proses interaksi pembelajaran yang menekankan keaktifan dirinya baik secara fisik, mental intelektual dan emosional sebagai usaha memperoleh pengalaman belajar berupa perpaduan antara aspek kognitif, afektif, dan psikomotor yang mempengaruhi perubahan perilaku dalam dirinya. Adapun aktivitas siswa yang diamati dalam penelitian ini adalah 1 kesiapan siswa mengikuti pembelajaran mental activities; 2 menanggapi apersepsi sesuai dengan materi emotional activities; 3 memperhatikan penjelasan guru listening activities; 4 kesiapan siswa dalam pembentukan kelompok emotional activities; 5 berdiskusi kelompok mental activities; 6 menemukan informasi dari kelompok lain motor activities; 7 mempresentasikan hasil kerja duta kepada teman satu kelompok oral activities; 8 membuat kesimpulan pembelajaran writing activities, mental activities; 9 melakukan refleksi pembelajaran. oral activities, emotional activities; 10 respon siswa dalam menanggapi penghargaan yang diberikan guru emotional activities.

2.1.2 Hasil Belajar

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS) Terhadap Aktivitas Belajar IPA Siswa Kelas IV SDN Lowokwaru 3 Malang

3 64 24

perbedaan hasil belajar biologi siswa yang diajarkan melalui pembelajaran kooperatif teknik jigsay dengan teknik two stay two stray (kuasi eksperimen di MTs PUI Bogor)

0 5 185

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray Terhadap Keterampilan Menyimak Siswa Kelas V MIN 15 Bintaro Jakarta Selatan

1 10 130

Perbedaan hasil belajar ips siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik inside outside circle dan two stay two stray

0 12 0

Perbedaan Hasil Belajar Antara Siswa yang Menggunakan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw Pada Konsep Pencernaan

2 14 198

Pengaruh teknik kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) dengan Guided Note Taking (GNT) terhadap hasil belajar siswa pada konsep archaebacteria dan eubacteria: kuasi eksperimen di SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan.

0 9 243

perbedaan hasil belajar peserta didik menggunakan pendekatan sts, sets, dan stem pada pembelajaran konsep virus

3 22 77

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE “TWO STAY TWO STRAY” (TSTS) Peningkatan Hasil Belajar Ipa Melalui Metode “Two Stay Two Stray” (Tsts) Pada Siswa Kelas Iv Sdn 02 Jatiharjo Kecamatan Jatipuro Tahun Ajaran 2011/2012.

0 1 16

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE “TWO STAY TWO STRAY” (TSTS) Peningkatan Hasil Belajar Ipa Melalui Metode “Two Stay Two Stray” (Tsts) Pada Siswa Kelas Iv Sdn 02 Jatiharjo Kecamatan Jatipuro Tahun Ajaran 2011/2012.

0 1 11

PenGARUH MOdel PeMBelAJARAn kOOPeRATIF TIPe TWO STAY TWO STRAY (TSTS) TeRHAdAP HASIl BelAJAR IPA

0 0 5