telah terlaksana secara keseluruhan. Lembar observasi dari observer kelas eksperimen terdapat di Lampiran 6.
4.2.2 Deskripsi Data Aktivitas Belajar Siswa Variabel Y
1
Aktivitas belajar diobservasi sesuai dengan lembar observasi aktivitas belajar siswa yang telah ditetapkan peneliti Lampiran 6. Observasi berlangsung mulai
dari awal pembelajaran sampai dengan akhir pembelajaran ketika peneliti melakukan perlakuan baik di kelas kontrol maupun di kelas eksperimen. Observasi
ini dilakukan oleh observer yaitu guru kelas dengan memberikan tanda cek √ pada
lembar observasi sesuai dengan apa yang terjadi di kelas. Pada kegiatan observasi ini, observer juga menulis catatan lapangan terkait hal-hal yang terjadi di kelas.
Dalam lembar observasi terdapat 10 indikator pengamatan yang diamati dengan masing-masing 4 deskriptor, sehingga skor maksimal adalah 40 dan skor
minimalnya adalah 10. Kriteria skor aktivitas siswa yang digunakan yaitu “sangat
baik, baik, cukup, dan kurang”. Tabel berikut adalah tabel kriteria nilai aktivitas siswa yang telah dilakukan perhitungan sebagaimana terlihat pada tabel 3.11
sehingga didapatkan interval sebesar 8. Tabel 4.4 Kriteria Nilai Aktivitas Siswa
Nilai Kriteria
31≤ skor 40 Sangat baik
23 ≤ skor ≤ 30 Baik 15 ≤ skor ≤ 22 Cukup
7≤ skor ≤ 14 Kurang
Diadaptasi dari Sukmadinata, 2010: 230 Adapun data hasil pengamatan lembar observasi aktivitas belajar siswa di
kelas kontrol dan kelas eksperimen dapat dilihat sebagai berikut.
Tabel 4.5 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa
N o
Indikator Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa
Kelas Kontrol Kelas Eksperimen
Pert I
Pert II
Pert III
Pert I
Pert II
Pert III
Deskriptor cek
1. Kesiapan siswa mengikuti
pembelajaran mental activities
3 4
4 3
4 4
2. Menanggapi apersepsi sesuai dengan
materi emotional activities 1
2 3
1 2
4 3.
Memperhatikan penjelasan guru listening activities
1 2
4 1
3 3
4. Kesiapan siswa dalam pembentukan
kelompok emotional activities 2
2 4
5. Berdiskusi kelompok mental
activities 2
3 3
6. Menemukan informasi dari kelompok
lain motor activities 2
3 3
7. Mempresentasikan hasil kerja duta
kepada teman satu kelompok oral activities
1 2
4 8.
Melakukan refleksi pembelajaran writing activities, mental activities
3 4
3 3
4 3
9. Membuat kesimpulan pembelajaran
oral activities, emotional activities 2
3 4
2 2
3 10.
Respon siswa dalam menanggapi penghargaan yang diberikan guru
emotional activities 3
4 4
3 4
4
JUMLAH
13 19
22 20
29 35
PERSENTASE 32,5 47,5 55
50 72,5 87,5
KRITERIA K
C C
C B
SB
Diadaptasi dari Dierich dalam Hamalik, 2012: 172 Pada tabel hasil observasi aktivitas belajar siswa, jumlah yang dihasilkan di
kelas kontrol pada pertemuan I sebanyak 13 deskriptor, pertemuan II sebanyak 19 deskriptor, dan pertemuan III sebanyak 22 deskriptor. Sesuai dengan kriteria yang
telah ditetapkan, pada pertemuan I, II, dan III di kelas kontrol berturut-turut memiliki kriteria kurang, cukup, dan cukup. Sedangkan di kelas eksperimen,
deskriptor yang tercapai pada pertemuan I adalah 20 deskriptor, pertemuan II sebanyak 29 deskriptor, dan pertemuan III mencapai 35 deskriptor. Ketiga
pertemuan tersebut, berturut-turut berkriteria cukup, baik, dan sangat baik.
Pada indikator pengamatan pertama yaitu kesiapan siswa mengikuti pelajaran, baik di kelas IVA maupun di kelas IVB melakukan kegiatan rutinitas
sebagaimana yang dilakukan dengan guru kelasnya yakni ketika tidak dilakukan pengambilan data penelitian. Dalam hal ini, deskriptor seperti datang 5 menit
sebelum pelajaran dimulai, siswa duduk di tempatnya masing-masing, dan menyiapkan buku dan alat tulis adalah hal yang mutlak dilakukan oleh siswa.
Pada pertemuan pertama di kelas kontrol, indikator menanggapi apersepsi sesuai materi pelajaran ditunjukkan oleh 50 siswa. Namun, tanggapan yang
diberikan belum menunjukkan adanya kesesuaian terhadap materi. Apersepsi yang dimaksud adalah lagu “kodhok panjang”. Sedangkan untuk pertemuan kedua dan
ketiga, deskriptor yang tampak pada indikator menanggapi apersepsi meningkat masing-masing 1 deskriptor. Peningkatan tersebut ditunjukkan dengan respon
siswa yang sesuai dengan materi dan siswa mampu mengeluarkan pendapat yang dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari. Indikator pengamatan pada poin 4 sampai
7 tidak dilakukan di kelas kontrol sehingga indikator ini adalah nihil 0. Pada kegiatan penutup, indikator yang terlihat adalah melakukan refleksi,
membuat kesimpulan, dan respon siswa dalam menanggapi penghargaan. Ketiga indikator tersebut, sebanyak 50 siswa di kelas kontrol terlihat antusias dalam
mengikuti alur kegiatan. Deskriptor pada masing-masing indikator banyak yang tercapai, terutama indikator terakhir pada pertemuan kedua dan ketiga yaitu respon
siswa terhadap apresiasi atau penghargaan yang diberikan guru berupa pemberian stiker bintang.
Di kelas eksperimen, pada pertemuan pertama respon siswa terhadap materi ditunjukkan oleh 50 siswa. Namun, respon yang sama ditunjukkan di kelas
eksprimen yaitu tidak sesuai dengan materi pelajaran. Apersepsi yang dimaksud adalah lagu “kodhok panjang”. Pada pertemuan berikutnya, deskriptor pada
indikator apersepsi mengalami peningkatan dan secara signifikan peningkatan terjadi pada pertemuan ketiga yang terlihat dari semua deskriptor yang terpenuhi.
Untuk indikator ketiga memperhatikan penjelasan guru, pada pertemuan pertama hanya 1 deskriptor yang terpenuhi yaitu mendengarkan penjelasan guru. Pada
deskriptor ini, penjelasan dibantu melalui media video pembelajaran sehingga siswa lebih kondusif dalam menyimak penjelasan materi. Dalam kegiatan ini, sikap
siswa belum sepenuhnya memperhatikan penjelasan guru. Hal ini terlihat dari sebagian siswa yang masih tolah-toleh dan berbicara dengan temannya. Namun,
pada pertemuan ke-2 dan ke-3, sikap siswa berubah sehingga terjadi peningkatan sebanyak 2 deskriptor yaing terlihat dari sikap duduk siswa yang tidak tolah-toleh
dan melaksanakan arahan guru. Pada pembentukan kelompok, diawal pertemuan siswa kurang kondusif.
Kebanyakan siswa merasa enggan dengan pengelompokan guru sehingga siswa memilih anggota kelompoknya sendiri. Hal ini menjadikan suasana kelas menjadi
gaduh. Terlebih lagi, siwa dalam kelompok tidak melakukan pembagian tugas dengan baik. Walaupun demikian, siswa dapat bekerja sama menyelesaikan tugas
yang terdapat dalam lembar panduan. Untuk pertemuan kedua, siswa mengikuti arahan pembentukan kelompok dengan baik. Siswa tidak lagi memilih dan memilah
anggotanya dalam satu kelompok. Sedangkan pada pertemuan ketiga,
pembentukan kelompok siswa lebih terkondisikan. Siswa dapat bekerja kelompok dengan baik dan dapat melakukan pembagian tugas dengan baik. Siswa yang
bertamu bertugas mencari informasi untuk melengkapi lembar panduan dan siswa yang tetap bertugas menjelaskan hasil diskusi dalam kelompoknya. Penjelasan ini
menerangkan bahwa pada pertemuan ke-3 semua deskriptor pada indikator ke-4 kesiapan mengikuti pembentukan kelompok seluruhnya tercapai. Sedangkan
pada indikator ke-5 dan ke-6 yakni ketika siswa berdiskusi kelompok dan menemukan informasi dari kelompok lain, deskriptor pengamatan mengalami
peningkatan 1 deskriptor. Ketika 2 siswa yang bertamu stray telah selesai melaksanakan tugasnya,
mereka kembali ke kelompoknya untuk mempresentasikan hasil kerjanya kepada siswa stay. Pada awal pembelajaran, siswa stray hanya menyerahkan hasil kerjanya
kepada siswa stay tanpa memberikan penjelasan. Untuk pertemuan kedua, hal tersebut sedikit mengalami perubahan. Siswa stray memberikan penjelasan hasil
kerjanya kepada siswa stay menggunakan bahasa Indonesia yang baik. Sedangkan pada pertemuan ketiga, siswa stray lebih faham dalam mempresentasikan hasil
kerjanya. Siswa stray memberikan penjelasan dengan bahasa Indonesia dan mampu menanggapi pertanyaan yang muncul oleh siswa stay. Sehinggga pada pertemuan
ketiga, deskriptor untuk indikator ke-7 dapat tercapai seluruhnya. Pada kegiatan penutup, sebagaimana di kelas kontrol, di kelas eksperimen
indikator yang terlihat adalah melakukan refleksi, membuat kesimpulan, dan respon siswa dalam menanggapi penghargaan. Ketiga indikator tersebut, sebanyak
50 siswa di kelas eksperimen terlihat antusias berpartisipasi dalam
pembelajaran. Deskriptor pada masing-masing indikator banyak yang tercapai, terutama indikator terakhir pada pertemuan ketiga yaitu respon siswa terhadap
apresiasi atau penghargaan yang diberikan guru berupa pemberian stiker bintang. Berdasarkan penjelasan yang telah dipaparkan, perbedaan yang paling
menonjol di kelas kontrol terlihat pada indikator pengamatan ketiga yaitu memperhatikan penjelasan guru. Sedangkan perbedan yang paling menonjol di
kelas eksperimen terdapat pada indikator pengamatan ke-2 yaitu menanggapi apersepsi dan indikator ke-7 yaitu mempersentasikan hasil kerja duta kepada teman
satu kelompok. Berikut disediakan diagram hasil observasi aktivitas siswa di kelas kontrol
dan di kelas eksperimen. Diagram 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Siswa
Berdasarkan diagram diatas, diketahui terdapat 40 deskriptor pengamatan. Selisih jumlah deskriptor yang diperoleh antara kelas kontrol dan kelas eksperimen,
untuk pertemuan I terdapat 7 deskriptor, pada pertemuan II terdapat selisih 10
13 19
22 20
29 35
5 10
15 20
25 30
35 40
45
I II
III
J u
m l
a h
Pertemuan
Kelas Kontrol Kelas Eksperimen
jumlah deskriptor
deskriptor dan untuk pertemuan III selisihnya sebanyak 13 deskriptor. Persentase ketercapaian dari total keseluruhan 100 pada kelas kontrol untuk pertemuan I
yaitu 32,5 , pertemuan II meningkat 15 menjadi 47,5 , dan pertemuan III meningkat sebesar 7,5 menjadi 55 . Sedangkan untuk kelas eksperimen,
persentasenya pada pertemuan I mencapai 50 , pertemuan II meningkat sebesar 22,5 menjadi 72,5 , dan untuk pertemuan III mengalami peningkatan 15
yaitu 87,5 . Data tersebut menunjukkan bahwa aktivitas siswa di kelas eksperimen lebih
baik daripada aktivitas siswa di kelas kontrol.
4.2.3 Data Hasil belajar Variabel Y