� : µ µ : Ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar “Daur Hidup Hewan” pada kelas eksperimen menggunakan metode
pembelajaran TS-TS dan kelas kontrol menggunakan metode pembelajaran ceramah bervariasi.
Hipotesis tersebut berlaku ketentuan sebagai berikut. Jika nilai Sig. 2-tailed 0,05 maka H
o
ditolak dan H
a
diterima Jika nilai Sig. 2-tailed 0,05 maka H
a
ditolak dan H
o
diterima
3.8.5 Analisis Data Aktivitas Siswa
Data aktivitas siswa diperoleh dari observasi guru kelas berdasarkan instrumen lembar aktivitas siswa. Instrumen tersebut mengacu pada deskriptor
pedoman observasi aktivitas siswa yang telah ditentukan oleh peneliti. Lembar observasi yang ada diisi dengan
memberikan cek √ pada deskriptor yang tampak. Aspek aktivitas siswa dinilai dengan skor berskala 1 sampai 4, sehingga
skor maksimal yang diperoleh adalah 40. Langkah-langkah dalam melakukan penilaian aktivitas belajar siswa adalah sebagai berikut:
a. Memberikan skor pada tiap butir
b. Menjumlahkan skor untuk setiap butir deskriptor yang diperoleh secara
keseluruhan c.
Menentukan predikat d.
Mencari rentang skor R = skor tertinggi
– skor terendah. e.
Mencari banyak kelas K = 4, karena dibagi dalam empat kriteria.
f. Mencari lebar kelas
i =
� �
g. Menyajikan hasil dalam bentuk tabel.
Arikunto, 2010 : 270-272 Skor maksimun adalah 40 dan skor minimumnya adalah 10. Predikat skor
aktivitas siswa yang digunakan yaitu “sangat baik, baik, cukup dan kurang”. Rentang R = nilai tertinggi
– nilai terendah = 40
− 10 = 30
Kelas K = 4 karena menggunakan 4 kriteria
Interval i =
� �
= = 7,5 dibulatkan menjadi 8 Berikut tabel kriteria nilai aktivitas siswa berdasarkan interval tersebut
Tabel 3.11 Kriteria Nilai Aktivitas Siswa
Nilai Kriteria
31≤ skor 40 Sangat baik
23 ≤ skor ≤ 30 Baik
15 ≤ skor ≤ 22 Cukup
7≤ skor ≤ 14 Kurang
Diadaptasi dari Sukmadinata, 2010: 230 3.8.6
Analisis Hasil Belajar
Analisis hasil belajar siswa bertujuan untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa ranah kognitif dengan tes pilihan ganda. Hasil tes diperiksa kemudian dinilai
diberi skor. Item soal yang dijawab benar mendapat skor 1 dan yang menjawab salah tidak diberi skor 0.
Menurut Poerwanti 2008:6-9 nilai siswa diperoleh dengan rumus: Nilai =
�
x 100 skala 0-100 Keterangan :
B = banyaknya butir yang dijawab benar N= jumlah butir soal
Untuk butir soal yang digunakan sebanyak 30, akan diperoleh skor maksimal yaitu:
= 100 Dengan berdasarkan KKM di SD Bendan Ngisor, pada mata pelajaran IPA
ditetapkan KKM sebesar 65. Jadi, jika nilai siswa ≥ 65 siswa dinyatakan telah tuntas belajarnya. Sebaliknya, jika nilai siswa dibawah 65 maka siswa dinyatakan tidak
tuntas hasil belajarnya.
72
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Data
4.1.1 Gambaran Subjek Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini bertempat di SDN Bendan Ngisor Jl. Lamongan Raya No. 60 RTRW 004002, Kelurahan Bendan Ngisor, Kecamatan
Gajahmungkur, Kota Semarang dengan NSS 101030104018 dan No. Telp. sekolah 024 8317203. Sekolah ini mempunyai luas wilayah 2140
dan luas bangunan sekolah 574
dengan status terakreditasi A. Secara umum kondisi fisik SDN Bendan Ngisor sudah baik karena semua ruangan sudah memenuhi standar
bangunan yang baik, diantaranya mempunyai penerangan yang cukup, fentilasi udara baik, mempunyai meja dan kursi yang memadai, terdapat media
pembelajaran di kelas, dll. SD Negeri Bendan Ngisor memiliki karyawan sebanyak 21 orang yang terdiri
dari 1 kepala sekolah, 12 guru kelas, 3 guru agama 2 guru agama islam dan 1 guru agama katolik, 1 guru Bahasa Inggris, 2 guru penjaskes, 1 TU dan 1 penjaga
sekolah. Di SD ini terdapat 1 ruang kepala sekolah yang menjadi satu dengan ruang TU, 1 ruang guru, 10 ruang kelas, 1 ruang perpustakaan, 1 musholla, 1 ruang UKS,
1 ruang laboratorium, 1 dapur, 2 kantin yang terbagi menjadi kantin sekolah dan kantin warga, serta kamar mandi yang diperuntukkan bagi guru dan siswa secara
terpisah.