Jenis Penelitian Desain Penelitian

36

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Desain Penelitian

3.1.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen digunakan untuk mempengaruhi pengaruh suatu perlakuan terhadap subjekobjek tertentu. Sugiyono 2010: 107 menjelaskan bahwa metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan ini merupakan suatu pendekatan ilmiah yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu dengan berlandaskan filsafat positivisme yang bersifat kuantitatifstatistik dalam analisis datanya guna menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Metode penelitian kuantitatif yang didasarkan pada filsafat positivisme ini menurut Sugiyono 2010: 14 dikarenakan bahwa filsafat positivisme memandang realitasgejala atau fenomena itu dapat diklasifikasikan, relatif tetap, konkrit, teramati, terukur, dan hubungan gejala bersifat sebab akibat. Penelitian eksperimen dengan pendekatan kuantitatif dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh metode pembelajaran Two Stay Two Stray terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPA materi “Daur Hidup Hewan” di Kelas IV SD Negeri Bendan Ngisor. Jenis penelitian ekperimen yang digunakan adalah Quasi-Experimental Research Penelitian Eksperimen Semu, dengan anggapan bahwa penelitian ini tidak dapat mengontrol sepenuhnya variabel yang dapat mempengaruhi hasil penelitian. Selain itu, sampel yang dipilih dari populasi yang ada tidak mungkin diadakan randomisasi karena pengambilan sampelnya memberikan peluangkesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih sebagai sampel. Hal ini karena subjek penelitian telah terbentuk dalam kelompok kelas.

3.1.2 Desain Penelitian

Dalam penelitian ini, metode penelitian kuantiatif yang digunakan adalah metode penelitian eksperimen dengan desain Nonequivalent Control Group Design. Berikut gambar desainnya. Gambar 3.1 Desain Penelitian Sugiyono, 2010: 112 Keterangan: E : Kelompok kelas eksperimen C : Kelompokkelas kontrol X : Treatment perlakuan E X C dan : Pemberian pretest pada kedua kelompok kelompok eksperimen dan kontrol. : Aktivitas belajar kelompok eksperimen setelah pembelajaran dengan metode Two Stay Two Stray. : Hasil belajar kelompok eksperimen setelah pembelajaran dengan metode Two Stay Two Stray. : Aktivitas belajar kelompok kontrol setelah pembelajaran dengan metode ceramah : Hasil belajar kelompok control setelah pembelajaran dengan metode ceramah. Dari desain tersebut, terdapat 2 kelas yang dikenai eksperimentasi, yaitu kelas eksperimen E dengan metode pembelajaran Two Stay Two Stray dan kelas kontrol C dengan metode pembelajaran ceramah. Sebelum pelaksanaan pembelajaran, kedua kelas diberikan pretest untuk mengetahui keadaan awal siswa di masing- masing kelas. Keadaan awal ini digunakan sebagai uji normalitas dan uji homogenitas antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil pretest tersebut dinotasikan dengan dan . Setelah dilakukan perlakuanX menurut metode masing-masing, kedua kelas diberikan posttest untuk membuktikan pengaruh perlakuan yang diberikan. Posttest berlaku untuk hasil belajar saja. Pengaruh perlakuan pada hasil belajar adalah − – − .

3.1.3 Prosedur Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS) Terhadap Aktivitas Belajar IPA Siswa Kelas IV SDN Lowokwaru 3 Malang

3 64 24

perbedaan hasil belajar biologi siswa yang diajarkan melalui pembelajaran kooperatif teknik jigsay dengan teknik two stay two stray (kuasi eksperimen di MTs PUI Bogor)

0 5 185

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray Terhadap Keterampilan Menyimak Siswa Kelas V MIN 15 Bintaro Jakarta Selatan

1 10 130

Perbedaan hasil belajar ips siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik inside outside circle dan two stay two stray

0 12 0

Perbedaan Hasil Belajar Antara Siswa yang Menggunakan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw Pada Konsep Pencernaan

2 14 198

Pengaruh teknik kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) dengan Guided Note Taking (GNT) terhadap hasil belajar siswa pada konsep archaebacteria dan eubacteria: kuasi eksperimen di SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan.

0 9 243

perbedaan hasil belajar peserta didik menggunakan pendekatan sts, sets, dan stem pada pembelajaran konsep virus

3 22 77

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE “TWO STAY TWO STRAY” (TSTS) Peningkatan Hasil Belajar Ipa Melalui Metode “Two Stay Two Stray” (Tsts) Pada Siswa Kelas Iv Sdn 02 Jatiharjo Kecamatan Jatipuro Tahun Ajaran 2011/2012.

0 1 16

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE “TWO STAY TWO STRAY” (TSTS) Peningkatan Hasil Belajar Ipa Melalui Metode “Two Stay Two Stray” (Tsts) Pada Siswa Kelas Iv Sdn 02 Jatiharjo Kecamatan Jatipuro Tahun Ajaran 2011/2012.

0 1 11

PenGARUH MOdel PeMBelAJARAn kOOPeRATIF TIPe TWO STAY TWO STRAY (TSTS) TeRHAdAP HASIl BelAJAR IPA

0 0 5