Kerangka Berpikir KAJIAN PUSTAKA

2.3 Kerangka Berpikir

Pembelajaran merupakan jantungnya pendidikan. Tanpa adanya pembelajaran, pendidikan tidak akan hidup dan berkembang. Pembelajaran pada hakekatnya merupakan suatu proses yang kompleks rumit, namun pada dasarnya adalah memberikan pengalaman belajar kepada siswa sesuai tujuan. Sumiati dan Asra, 2009: 63. Dalam pembelajaran kooperatif Two Stay Two Stray, siswa diberikan kesempatan untuk belajar berdemokrasi. Ketika kegiatan berkelompok, siswa diwajibkan untuk berlaku aktif baik dalam berdiskusi intra kelompok maupun ketika mencari informasi dari tim kelompok lain. Dengan metode pembelajaran Two Stay Two Stray, siswa dapat langsung belajar dari siswa lain tanpa harus diperintah oleh guru sehingga harapannya siswa dapat mencerna materi dengan lebih baik, keterbukaan siswa dalam menangkap materi dapat terlihat, dan antara siswa satu dengan siswa yang lain dapat membagikan ilmu yang didapatnya tanpa ditutup-tutupi. Dengan ini, aktivitas dan hasil belajar siswa dapat meningkat atau lebih baik. Sebelum diberikan perlakuan, peneliti melakukan pretes terhadap kelas eksperimen dan kontrol untuk mengetahui normalitas dan homogenitas data sampel. Hal ini dilakukan untuk memperoleh kevalidan hasil penelitian pada variabel hasil belajar. Kemudian, posttest dilakukan setelah perlakuan selesai. Pada variabel aktivitas belajar, data diperoleh selama proses pembelajaran sesuai aktivitas siswa dalam kelas untuk kemudian dibandingkan perbedaannya. Berikut adalah alur penelitian yang peneliti rancang sebagai kerangka berpikir dalam melakukan penelitian eksperimen. Bagan 2.2 Kerangka berpikir Pretest terhadap kelas eksperimen dan kelas kontrol Homogenitas Normalitas Pembelajaran IPA materi “Daur Hidup Hewan” dengan Metode pembelajaran ceramah bervariasi di kelas kontrol Normalitas Hasil belajar Homogenitas Posttest terhadap kelas eksperimen dan kelas kontrol Pembelajaran IPA materi “Daur Hidup Hewan” dengan Metode pembelajaran Two Stay Two Stray TS-TS di kelas eksperimen Aktivitas Belajar Hasil Belajar Observasi aktivitas belajar di kelas eksperimen dan kelas kontrol Uji gain dan Uji t Membandingkan aktivitas belajar di kelas eksperimen dan kontrol Aktivitas belajar PERBEDAAN KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL

2.4 Hipotesis Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS) Terhadap Aktivitas Belajar IPA Siswa Kelas IV SDN Lowokwaru 3 Malang

3 64 24

perbedaan hasil belajar biologi siswa yang diajarkan melalui pembelajaran kooperatif teknik jigsay dengan teknik two stay two stray (kuasi eksperimen di MTs PUI Bogor)

0 5 185

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray Terhadap Keterampilan Menyimak Siswa Kelas V MIN 15 Bintaro Jakarta Selatan

1 10 130

Perbedaan hasil belajar ips siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik inside outside circle dan two stay two stray

0 12 0

Perbedaan Hasil Belajar Antara Siswa yang Menggunakan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw Pada Konsep Pencernaan

2 14 198

Pengaruh teknik kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) dengan Guided Note Taking (GNT) terhadap hasil belajar siswa pada konsep archaebacteria dan eubacteria: kuasi eksperimen di SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan.

0 9 243

perbedaan hasil belajar peserta didik menggunakan pendekatan sts, sets, dan stem pada pembelajaran konsep virus

3 22 77

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE “TWO STAY TWO STRAY” (TSTS) Peningkatan Hasil Belajar Ipa Melalui Metode “Two Stay Two Stray” (Tsts) Pada Siswa Kelas Iv Sdn 02 Jatiharjo Kecamatan Jatipuro Tahun Ajaran 2011/2012.

0 1 16

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE “TWO STAY TWO STRAY” (TSTS) Peningkatan Hasil Belajar Ipa Melalui Metode “Two Stay Two Stray” (Tsts) Pada Siswa Kelas Iv Sdn 02 Jatiharjo Kecamatan Jatipuro Tahun Ajaran 2011/2012.

0 1 11

PenGARUH MOdel PeMBelAJARAn kOOPeRATIF TIPe TWO STAY TWO STRAY (TSTS) TeRHAdAP HASIl BelAJAR IPA

0 0 5