Pengertian Nilai Pengunjung Landasan Teori .1 Pengertian Pelayanan Publik

11 Kepastian biaya pelayanan, yaitu kesesuaian antara biaya yang dibayarkan dengan biaya yang telah ditetapkan. 12 Kepastian jadwal pelayanan, yaitu pelaksanaan waktu pelayanan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. 13 Kenyamanan lingkungan, yaitu kondisi sarana dan prasarana pelayanan yang bersih, rapi, dan teratur sehingga dapat memberikan rasa nyaman kepada penerima pelayanan 14 Keamanan pelayanan, yaitu terjaminnya tingkat keamanan lingkungan unit penyelenggara pelayanan ataupun sarana yang digunakan, sehingga masyarakat merasa tenang untuk mendapatkan pelayanan terhadap risiko- risiko yang diakibatkan dari pelaksanaan pelayanan.

2.2.6 Pengertian Nilai Pengunjung

Bagi lembaga instansi kantor pemerintah dalam menganalisis kepuasan pengguna jasa dimulai dari penilaian konsumen mengenai kapasitas pelayanan publik secara keseluruhan untuk memuaskan kebutuhannya. Konsep nilai pengunjung juga sering disebut nilai konsumen, nilai nasabah, dan lainnya memberikan gambaran tentang pengunjung suatu penyedia jasa mempertimbangkan apa yang mereka inginkan, dan percaya bahwa mereka memperoleh manfaat dari suatu produk. Menurut Band 1991 dalam Diab 2009, melihat perlunya lintas fungsional dalam sebuah perusahaan, yaitu pemasaran, operasi, dan sumber daya manusia sebagai prasyarat dalam mengelola nilai pengunjung. Elemen mengelola hubungan dengan pengunjung dan mengelola persepsi nilai adalah tugas dari fungsi pemasaran, elemen meningkatkan kemampuan Universitas Sumatera Utara pegawai sebagai value creator adalah tugas dari manajemen sumber daya manusia, sedangkan elemen meningkatkan kinerja kualitas adalah tugas dari fungsi organisasi. Nilai pelanggan merupakan keseluruhan penilaian pelanggan tentang kegunaan suatu produk yang berdasar pada persepsi tentang apa yang diterima dan apa yang diberikan. Persepsi pembeli tentang nilai menggambarkan sebuah perbandingan antara kualitas atau keuntungan yang mereka rasakan dalam produk dengan pengorbanan yang mereka rasakan ketika membayar harga produk. Nilai pelanggan merupakan kualitas yang dirasakan pelanggan yang disesuaikan dengan harga relatif dari produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan Slater and Narver, 1994 dalam Diab 2009. Nilai pelanggan diartikan sebagai ikatan emosional yang terbentuk antara pelanggan dan produsen setelah pelanggan menggunakan suatu produk atau jasa penting yang diproduksi oleh produsen dan menemukan produk tersebut memberikan suatu tambahan nilai. Dari konsep definisi tentang nilai pelanggan diatas dapatlah kita kembangkan secara komprehensif, bahwa secara garis besar nilai pelanggan merupakan perbandingan antara manfaat yang dirasakan oleh pelanggan dengan apa yang dikorbankan pelanggan untuk mendapatkan atau mengkonsumsi produk tersebut. Konsep nilai pelanggan mengindikasikan suatu hubungan yang kuat terhadap kepuasan pelanggan, dimana konsep tersebut menggambarkan pertimbangan yang evaluatif dari pelanggan tentang produk atau jasa yang mereka konsumsi. Nilai yang diinginkan pelanggan terbentuk ketika mereka membentuk persepsi bagaimana baik buruknya suatu produk dimainkan dalam situasi Universitas Sumatera Utara penggunaan. Mereka mengevaluasi pengalaman penggunaan pada atribut yang sama. Seperti telah dijelaskan diatas bahwa atribut yang dimaksud disini adalah merek dan keunggulan pelayanan atas produk. Menurut Wang et al., 2004 dalam penelitian Reni 2007 membagi dimensi nilai pelanggan menjadi nilai fungsional, nilai ekonomi, nilai emosional, dan nilai pengorbanan. Apabila keempat komponen tersebut dapat berjalan secara terintegrasi dengan baik, maka semakin tinggi nilai pelanggan akan berdampak terhadap peningkatan kepuasan pelanggan. Keempat komponen tersebut diatas akan benar- benar menjadi komponen penting dan dipercaya mampu menghasilkan kepuasan pelanggan apabila perusahaan lebih baik dalam mengelola aktivitas orientasi pelanggan.

2.3 Kerangka Pemikiran