3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian lapang dilaksanakan di kawasan Pangkalan Pendaratan Ikan Muara Angke, Jakarta Lampiran 1, pada bulan Februari
Maret 2012.
3.2 Alat dan Bahan Penelitian
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah data dan informasi yang diperoleh dari hasil wawancara kuesioner, hasil pengamatan dan dari literatur
data sekunder. Alat yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner yang ditujukan kepada keempat jenis pemilik perusahaan pengolahan, pengelola PPI
Muara Angke, pengelola TPI, pedagang ikan, dan nelayan sebagai tambahan.
3.3 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei. Aspek-aspek yang diteliti pada setiap jenis industri di PPI Muara Angke yaitu aspek bahan baku
utama industri pengolahan, aspek lahan industri dan aspek usaha industri. Aspek bahan baku utama industri pengolahan ikan yang diteliti meliputi: jenis ikan, asal
pembelian, jumlahnya, alasan pembelian, proses penyiapan dan penerimaan bahan baku. Aspek lahan industri yang akan diteliti berupa luas lahan, kepemilikan
lahan, harga lahan dan bangunan. Selain itu, untuk aspek usaha industri meliputi: aktivitas di dalam atau di luar PPI Muara Angke, tahapan proses industri, omset
atau penerimaan usaha, analisis usaha biaya variabelsemi variabel, biaya tetap, keuntungan, dan lain-lain, hubungan bahan baku dan omset penerimaan usaha.
Pada penelitian ini dilakukan pengamatan, wawancara, pengukuran dan pengumpulan data sekunder.
1 Pengamatan Pengamatan terhadap bahan baku utama yaitu ikan, proses produksi dan lahan
industri. 2 Wawancara
Dari empat jenis industri pengolahan ikan di Pengolahan Tradisional Hasil Perikanan PPI Muara Angke hanya 4 jenis industri pengolahan yang diteliti
yaitu industri pengolahan ikan asin, industri pengolahan ikan asap, industri pengolahan ikan pindang ikan, dan industri pengolahan kulit ikan pari. Hal ini
dikarenakan industri pengolahan terasi sudah tidak berjalan di PHPT PPI Muara Angke sejak 4 tahun yang lalu sedangkan industri pengolahan limbah
ikan tidak diteliti dalam penelitian ini. Industri pengolahan ikan asin yang ada di PHPT PPI Muara Angke terdiri dari 2 jenis yaitu industri pengolahan ikan
asin dengan perebusan dan tanpa perebusan. Kedua jenis industri pengolahan ikan asin tersebut termasuk yang diambil sampelnya pada penelitian ini.
Terdapat perbedaan metode, jenis ikan yang digunakan, bahan baku yang digunakan, harga per kg ikan bahan baku untuk jenis ikan yang berbeda,
jumlah tenaga kerja, jumlah garam dan kayu bakar yang digunakan, serta jumlah alat yang digunakan pada kedua jenis industri pengolahan ikan asin
tersebut.
Wawancara dilakukan terhadap responden pemilik jenis usaha pengolahan ikan yaitu usaha pengolahan ikan asin, ikan pindang, ikan asap dan
pengolahan kulit pari terkait dengan kebutuhan bahan baku dan kebutuhan lahan untuk industri tersebut. Selain itu, wawancara juga dilakukan terhadap
responden pengelola PPI Muara Angke sebanyak 1 orang, pengelola PHPT PPI Muara Angke sebanyak 1 orang, pengelola TPI sebanyak 1 orang,
pedagang di TPI sebanyak 2 orang dan 2 orang nelayan nakhoda. Terhadap pengelola PPI Muara Angke akan diwawancarai mengenai lahan industri
pengolahan ikan, aktivitas industri pengolahan ikan di pelabuhan tersebut dan kebutuhan bahan baku untuk industri pengolahan ikan, sedangkan terhadap
responden pengelola TPI dan pedagang TPI diwawancara mengenai pemenuhan kebutuhan bahan baku ikan untuk industri pengolahan ikan di PPI
Muara Angke. Responden nelayan nakhoda juga diwawancarai terkait hasil tangkapan yang didaratkan di PPI Muara Angke. Keseluruhan responden
berjumlah 11 orang. Metode penentuan responden dilakukan secara purposive. Untuk keempat jenis industri pengolahan ikan yang ada di PPI Muara Angke
tersebut diambil 6 untuk industri olahan ikan asin, 1 industri ikan pindang, 2 industri pengolahan ikan asap dan 2 industri untuk pengolahan kulit pari.
3 Pengukuran Pengukuran dilakukan terhadap mutu jenis-jenis ikan dominan yang digunakan
sebagai bahan baku industri oleh setiap jenis industri olahan. Pengukuran mutu dilakukan secara organoleptic, yaitu dengan cara mengamati bagian-bagian
ikan seperti mata, insang, otot dan penekanan badan ikan. Pengambilan sampel ikan untuk pengukuran mutu ini, dilakukan secara purposive sebanyak 30 ekor
ikan per jenis industri olahan.
Data dan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini berupa data utama dan data tambahan.
1 Data utama merupakan data yang sangat penting untuk dicari agar dapat melakukan analisis data. Data utama terbagi menjadi dua jenis yaitu data
utama primer dan data utama sekunder Tabel 2 2 Data Tambahan
Data tambahan juga terbagi menjadi dua bagian yaitu: data tambahan utama primer dan data tambahan utama sekunder Tabel 3.
Tabel 2 Jenis data utama primer dan sekunder yang dikumpulkan pada penelitian bahan baku, lahan industri dan analisis usahanya di PHPT PPI Muara
Angke tahun 2012 Jenis data
Rincian A. Data Utama Primer
1. Bahan baku utama yang digunakan
oleh industri
pengolahan ikan Jenis ikan, asal pembelian, jumlahnya,
alasan pembelian, proses penyiapan dan penerimaan bahan baku, serta mutu ikan
yang diamati dari sampel jenis-jenis ikan tersebut secara organoleptik
2. Lahan industri pengolahan luas , kepemilikan dan harga lahan,
bangunan, penggunaan rinci lahan dan bangunan
3. Usaha industri B. Data Utama Sekunder
1. Data hasil tangkapan 2. Data industri pengolahan
Aktivitas industri pengolahan di dalam atau di luar PPI Muara Angke, tahapan
proses industri, proses produksi yang dilakukan, omset atau penerimaan usaha
biaya-biaya terkait analisis usaha Jumlah
hasil tangkapan
yang didistribusikan untuk industri pengolahan
Jumlah industri pengolahan di kawasan PP atau di luar PP
Distribusi dan bentuk olahan dan yang dihasilkan oleh industri pengolahan
Tabel 3 Jenis data tambahan primer dan sekunder yang dikumpulkan pada penelitian bahan baku, lahan industri dan analisis usahanya di PHPT
PPI Muara Angke tahun 2012 Jenis Data dan Rincian
A. Data Tambahan Primer 1. Gambarfoto-foto kondisi bahan baku ikan, proses produksi, lahan industri
pengolahan ikan 2. Data pengelola industri pengolahan ikan
3. Amatan mengenai kondisi gedung industri pengolahan ikan di PPI Muara Angke dan lingkungannya
4. Data harga ikan yang digunakan sebagai bahan baku industri pengolahan ikan B. Data Tambahan Sekunder
1. Data kondisi umum daerah penelitian tingkat kabupaten pada 5 tahun terakhir 2. Kondisi umum dan fasilitas PPI Muara Angke
3. Data volume dan nilai produksi hasil tangkapan yang didaratkan di PPI
Muara Angke 4. Amatan mengenai kondisi gedung industri pengolahan ikan di PPI Muara
Angke dan lingkungannya 5. Letak geografis dan luas wilayah
6. Peta daerah penelitian
3.4 Analisis Data