tahunnya Tabel 30 dan keuntungan bersih sebesar Rp 241.964.101,00 per tahun Tabel 31 untuk industri pengolahan kulit ikan pari untuk penyamakan.
Tabel 30 Analisis usaha pada industri pengolahan kulit ikan pari untuk konsumsi dan tulang ikan untuk kosmetik di PHPT PPI Muara Angke tahun 2012
Biaya Jumlah Rupiah
1. Biaya investasi
306.960.000
2. Biaya usaha
2.1 Biaya tetap 108.320.000
2.2 Biaya tidak tetap 6.081.075.000
2.3 Jumlah biaya 2.1+2.2
6.189.395.000 3. Penerimaan
6.786.500.000
4. Keuntungan
4.1 Keuntungan bersih sebelum pajak 3-2.3 597.105.000
4.2 Pajak 11.942.100
4.3 Keuntungan bersih sesudah pajak 4.2-2.4 585.162.900
Tabel 31 Analisis usaha industri pengolahan kulit ikan pari untuk penyamakan di
PHPT PPI Muara Angke tahun 2012
Biaya Jumlah rupiah
1. Biaya investasi 380.330.000
2. Biaya usaha
2.1 Biaya tetap 103.479.999
2.2 Biaya tidak tetap 1.679.600.000
2.3 Jumlah biaya 2.1+2.2
1.783.079.999 3. Penerimaan
1.943.760.000
4. Keuntungan
4.1 Keuntungan bersih sebelum pajak 3-2.3 243.180.001
4.2 Pajak 1.215.900
4.3 Keuntungan bersih sesudah pajak 4.2-2.4 241.964.101
Analisis usaha pada usaha pengolahan kulit ikan pari untuk konsumsi dan tulang ikan untuk kosmetik ini diperoleh nilai RC, ROI dan PP. Berdasarkan
jumlah penerimaan sebesar Rp 6.786.500.000,00 dan jumlah investasi yang harus dikeluarkan sebesar Rp 306.960.000,00 setiap tahunnya maka diperoleh nilai RC
untuk usaha pengolahan kulit ikan pari untuk konsumsi dan tulang ikan untuk kosmetik ini adalah sebesar 1,10. Artinya setiap satu rupiah yang dikeluarkan
mampu menghasilkan penerimaan sebesar Rp 1,10 dengan kata lain setiap satu rupiah yang dikeluarkan dapat menghasilkan keuntungan Rp 0,10. Karena nilai
RC 1 maka dapat diartikan bahwa industri pengolahan ikan kulit ikan pari untuk konsumsi dan tulang ikan untuk kosmetik ini mendapat keuntungan.
Berdasarkan hasil pembagian jumlah keuntungan bersih sesudah pajak dan jumlah investasi per tahunnya pada industri pengolahan kulit ikan pari untuk
konsumsi dan tulang ikan untuk kosmetik ini diperoleh nilai ROI sebesar 191 yang artinya besar keuntungan yang dapat diambil adalah sebesar 191 dalam
satu tahun usaha. Nilai ini menunjukkan bahwa pada tahun pertama 191 sebelum dikurangi pajak dari investasi bersih yang ditanamkan telah mampu
dikembalikan pengusaha dalam waktu satu tahun. Nilai ROI yang besar pada industri pengolahan kulit ikan pari untuk penyamakan ini dapat disebabkan oleh
kegiatan pengolahan ini telah berlangsung lama. Selain itu, jumlah bahan baku diolah dalam waktu satu tahun dalam jumlah yang banyak sehingga omset
penerimaan juga besar. Alat produksi yang digunakan juga masih sederhana sehingga biaya yang dikeluarkan untuk investasi menjadi lebih sedikit.
Selanjutnya nilai PP untuk usaha pengolahan kulit ikan untuk konsumsi dan tulang ikan untuk kosmetik ini juga sebesar 0,52 artinya waktu yang dibutuhkan
untuk mengembalikan investasi awal yaitu selama 0,52 tahun atau 6bulan. Analisis usaha pada usaha pengolahan kulit ikan pari untuk penyamakan di
PHPT PPI Muara Angke memperoleh nilai RC sebesar 1,09 sehingga dapat diartikan bahwa industri pengolahan ikan kulit ikan pari untuk penyamakan ini
mendapat keuntungan. Nilai ROI yang diperoleh adalah sebesar 64 dan nilai PP sebesar 1,57 yang artinya waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan investasi
awal yaitu selama 1,57 tahun atau 19 bulan.
Industri-industri pengolahan ikan di PHPT PPI Muara Angke tergolong menguntungkan dilihat dari analisis usaha pada keempat jenis industri tersebut.
Analisis RC ratio pada industri pengolahan ikan tersebut lebih besar dari 1 yaitu berkisar antara 1,07 hingga 1,10 dan nilai RC paling besar adalah pada industri
pengolahan ikan pindang dan industri pengolahan kulit pari untuk penyamakan Tabel 32. Nilai ROI pada industri pengolahan ikan di PHPT PPI Muara Angke
ini berkisar antara 64 hingga 448 dan nilai ROI atau keuntungan yang dapat diambil paling besar adalah pada industri pengolahan ikan asin dengan perebusan.
Nilai PP pada keempat industri pengolahan ikan tersebut berkisar antara 0,22 hingga 2,61 dan industri pengolahan ikan yang memiliki nilai PP paling kecil atau
pengembalian modal paling cepat adalah industri pengolahan ikan asin dengan perebusan.
Semakin besar nilai ROI menunjukkan bahwa skala usaha yang semakin besar pula pada industri pengolahan ikan tersebut sehingga penggunaan lahan
untuk kegiatan produksinya pun semakin banyak. Besarnya penerimaan atau keuntungan bersih industri pengolahan ikan di PHPT PPI Muara Angke
dipengaruhi oleh jumlah bahan baku yang diolah dalam proses produksinya. Semakin banyak bahan baku yang diolah maka semakin besar pula modal yang
harus dikeluarkan pengusaha, namun akan semakin besar pula keuntungan yang diperoleh pengusaha industri pengolahan ikan.
Tabel 32 Nilai RC, ROI, dan PP pada empat jenis industri pengolahan ikan di PHPT PPI Muara Angke tahun 2012
Jenis industri pengolahan ikan RC
ROI PP
1. Industri pengolahan ikan asin
- Dengan Perebusan
1,10 448
0,22 -
Tanpa perebusan 1,07
208 0,48
2. Industri pengolahan ikan asap
1,07 38
2,61 3.
Industri pengolahan ikan pindang
1,13 160
0,63 4.
Industri pengolahan kulit ikan -
Industri pengolahan kulit ikan untuk konsumsi dan
tulang ikan untuk kosmetik 1,10
191 0,52
- Industri pengolahan kulit
ikan untuk penyamakan 1,09
64 1,57
8 KESIMPULAN DAN SARAN
8.1 Kesimpulan