5.1.2 Industri pengolahan ikan asap
Industri pengolahan ikan asap di PHPT PPI Muara Angke berjumlah 6 unit atau 2,9 dari total keseluruhan industri pengolahan ikan yang ada di tempat
tersebut. Kegiatan pengolahan ikan asap ini terkonsentrasi pada satu tempat di PHPT PPI Muara Angke.
Industri pengolahan ikan asap tersebut di atas juga merupakan usaha pribadi dengan modal sendiri. Tenaga kerja yang dibutuhkan dalam industri ini hanya
sekitar 1-4 orang untuk setiap perusahaan. Tenaga kerja pada industri pengolahan ikan asap ini juga terikat seperti tenaga kerja pada umumnya dan menerima gaji
setiap bulannya kurang lebih sebanyak Rp 1.400.000,00 untuk masing-masing pekerja, selain itu tenaga kerja juga disediakan tempat tinggal dan tinggal bersama
dengan pemilik dalam satu rumah. Omset yang dapat dihasilkan industri pengolahan ikan asap dalam waktu satu tahun kurang lebih Rp 78.000.000,00
untuk setiap perusahaan. Biasanya pemilik industri pengasapan tidak hanya memimpin dan mengelola tetapi juga ikut bekerja dalam proses produksi
pengolahan ikan asap ini. Dalam proses produksi ikan asap ini, prosesnya tidak menggunakan mesin tetapi menggunakan cara manual atau menggunakan tenaga
manusia.
Seluruh usaha industri pengolahan ikan asap ini juga memiliki Surat Izin Usaha Perdagangan SIUP, sehingga bila mengacu kepada klasifikasi usaha
menurut Firdaus 2008 maka industri pengolahan ikan asap di PHPT PPI Muara Angke ini tergolong usaha industri yang mengubah bahan mentah yaitu ikan
basah menjadi bahan jadisetengah jadi berupa ikan asap. Usaha ini juga tergolong usaha yang modalnya berasal dari perseorangan atau sekelompok orang, tergolong
usaha dimana pemilik bertanggung jawab penuh terhadap seluruh harta benda yang diikutsertakan dalam usaha maupun pribadinya, dan tergolong usaha yang
dalam kegiatan produksinya lebih mengutamakan tenaga kerja manusia daripada tenaga mesin. Selain itu, bentuk usaha industri pengolahan ikan asap ini juga
termasuk usaha swasta apabila dikategorikan berdasarkan bentuk usaha berdasarkan Firdaus 2008, dan telah dijelaskan sebelumnya untuk penggolongan
skala usaha industri pengolahan hasil perikanan menurut PER. 18MEN2006 maka industri pengolahan ikan asap ini tergolong usaha skala mikro berdasarkan
kriteria tersebut.
Sebagaimana juga seperti pada pengolahan ikan asin, pihak PHPT PPI Muara Angke juga menyediakan fasilitas lahan dan bangunan dengan biaya sewa
sebesar Rp 50.000,00 per bulan per perusahaan bagi industri pengolahan ikan asap. Hanya saja untuk industri pengolahan ikan asap hanya berupa lahan 150 m
2
dan bangunan 2 lantai tanpa lahan para-para penjemuran. Hal ini dikarenakan industri pengolahan ikan asap tidak memerlukan lahan penjemuran seperti pada
industri pengolahan ikan asin dan industri pengolahan kulit dan tulang ikan.
Produk yang dihasilkan dari industri pengolahan ikan asap ini berupa ikan asap layang, ikan asap pari dan ikan asap hiu. Produksi ikan asap ini biasanya
berdasarkan pesanan sehingga produknya dapat terjual semuanya. Pemasaran produk ini hanya untuk daerah lokal saja antara lain pasar Kramat Jati dan Pasar
Palmerah. Kebanyakan para pembeli akan datang sendiri ke lokasi pengasapan ikan.
5.1.3 Industri pengolahan ikan pindang