rasio RC, jika nilai BCR 1 maka usaha tersebut layak diteruskan karena lebih menguntungkan, tetapi apabila nilai BCR 1 maka usaha tersebut tidak layak
untuk diteruskan karena mengalami kerugian. Tabel 27 Analisis usaha pada industri pengolahan ikan asin dengan dan tanpa
metode perebusan di PHPT PPI Muara Angke tahun 2012
Biaya Dengan
perebusan Tanpa
perebusan 1. Biaya investasi
463.660.000 115.640.000
2. Biaya usaha pengeluaran
2.1 Biaya tetap 148.453.334
80.113.333 2.2 Biaya tidak tetap
21.947.930.000 3.440.200.000 2.3 Jumlah biaya 2.1+2.2
22.096.383.334 3.520.313.333
3. Penerimaan 24.218.250.000 3.765.405.000
4. Keuntungan
4.1 Keuntungan bersih sebelum pajak 3- 2.3
2.121.866.666 245.091.667
4.2 Pajak 42.437.333
4.901.833 4.3 Keuntungan bersih sesudah pajak 4.2-
2.4 2.079.429.333
240.189.834
Berdasarkan jumlah keuntungan bersih sesudah pajak yang diperoleh industri pengolahan ikan asin dengan metode perebusan sebesar Rp
2.079.429.333,00 dan jumlah investasi sebesar Rp 463.660.000,00, maka diperoleh nilai ROI sebesar 448 yang artinya besar keuntungan yang dapat
diambil dari industri pengolahan ikan asin ini yaitu sebesar 448 dalam satu tahun usaha. Nilai ini menunjukkan bahwa pada tahun pertama 448 setelah
dikurangi pajak dari investasi bersih yang ditanamkan telah mampu dikembalikan pengusaha dalam waktu satu tahun.
Nilai payback period PP untuk industri pengolahan ikan asin dengan metode perebusan ini adalah sebesar 0,22 artinya waktu yang dibutuhkan untuk
mengembalikan investasi awal pada usaha industri pengolahan ikan asin dengan metode perebusan ini yaitu selama 0,22 tahun atau 2,64 bulan. Nilai PP pada
industri pengolahan ini tergolong kecil. Menurut Ahmad 2000 vide Tampubolon et al. 2011 apabila semakin besar nilai PP maka semakin lama
pengembalian modalnya, dan semakin kecil nilai PP, maka semakin cepat pengembalian modal dari usaha tersebut.
Analisis usaha pada usaha pengolahan ikan asin tanpa metode perebusan di PHPT PPI Muara Angke memperoleh nilai RC sebesar 1,07 berdasarkan jumlah
penerimaan sebesar Rp 3.765.405.000,00 dan jumlah pengeluaran Rp 3.464.738.333,00 per tahun. Nilai ROI untuk usaha pengolahan ikan asin tanpa
perebusan adalah sebesar 208 yang artinya besar keuntungan yang dapat diambil dari industri pengolahan ikan asin ini yaitu sebesar 254 dalam satu
tahun usaha. Nilai PP sebesar 0,48 yang artinya waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan investasi awal yaitu selama 0,48 tahun atau 5,76 bulan.
7.2 Industri Pengolahan Ikan Asap