1
1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Industri perikanan di pelabuhan perikanan disebut industri kepelabuhan perikanan IKP, terdiri atas tiga kelompok, yaitu industri penangkapan ikan,
industri pengolahan ikan, dan industri tambahan atau pendukung. Industri pengolahan ikan merupakan salah satu bagian penting dari industri kepelabuhan
perikanan IKP selain industri penangkapan. Industri pengolahan mampu memberikan nilai tambah hasil tangkapan yang didaratkan di pelabuhan perikanan
melalui pemanfaatan bahan baku ikan secara menyeluruh Pane, 2007.
Suatu industri pengolahan ikan memerlukan lahan untuk kelangsungan pengoperasiannya. Lahan merupakan faktor yang berperan dalam penentuan
posisi industri pengolahan ikan dan mempengaruhi jarak pegangkutan dari sumber hasil tangkapan yaitu tempat pelelangan ikan TPI ke lokasi industri pengolahan
ikan. Lahan industri perlu direncanakan di suatu pelabuhan perikanan, bahkan
“jauh hari” sebelum aktivitas industri itu ada. Akan tetapi setiap industri pengolahan membutuhkan luasan lahan yang berbeda satu sama lain. Besarnya
luasan lahan ini disesuaikan dengan jenis industri pengolahan yang ingin dilakukan atau direncanakan, sehingga sangat menarik untuk diteliti mengenai
penggunaan lahan untuk industri pengolahan dan besarnya kebutuhan akan lahan tersebut.
Industri pengolahan ikan yang termasuk dalam Industri Kepelabuhan Perikanan menggunakan ikan sebagai bahan baku utamanya. Ketersediaan bahan
baku ikan ini diperoleh langsung melalui pelabuhan perikanan PP atau pangkalan pendaratan ikan PPI itu sendiri baik melalui pendaratan hasil
tangkapan di PP atau PPI tersebut maupun dari luar daerah yang datang dari PP atau PPI lain melalui transportasi darat. Jumlah ikan yang tersedia dan mutu ikan
juga turut mempengaruhi kecukupan tersedianya bahan baku ikan. Oleh karena itu kebutuhan bahan baku utama ikan juga perlu diteliti pada Industri Kepelabuhan
Perikanan IKP. Usaha industri pengolahan ikan juga perlu dianalisis agar dapat diketahui kelayakannya. Pengetahuan mengenai kelayakan usaha tersebut bisa
dijadikan pedoman dalam perencanaan pengembangan industri pengolahan ikan yang ada di kawasan PPI Muara Angke.
Pelabuhan Perikanan sebagai pusat bagi pertumbuhan industri pengolahan ikan sekaligus memberikan pelayanan bagi industri pengolahan ikan di dalamnya.
Pangkalan Pendaratan Ikan Muara Angke termasuk salah satu pelabuhan perikanan yang mempunyai aktivitas industri pengolahan ikan tradisional cukup
lengkap dengan jumlah produksi rata-rata per hari sebanyak 30-40 ton.
Selain itu, PPI Muara Angke juga memiliki produksi hasil tangkapan yang didaratkan cukup
besar yaitu sebanyak 14.553 ton pada tahun 2008 Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Jakarta Utara, 2009 vide Sunea 2010. Namun demikian perlu
pengkajian apakah produksi tersebut memenuhi pemenuhan kebutuhan bahan baku utama bagi industri pengolahan ikan di kawasan PPI tersebut.
Dengan mempertimbangkan berbagai alas an tersebut maka penulis tertarik untuk meneliti kebutuhan bahan baku ikan dan lahan industri pengolahan di PPI
Muara Angke yang meliputi aspek-aspek bahan baku utama industri pengolahan, aspek lahan industri dan aspek usaha industri.
1.2 Permasalahan Penelitian