TEMPAT DAN WAKTU METODE

III. METODOLOGI

A. TEMPAT DAN WAKTU

Kajian dilakukan di PT. Indesso Aroma – Cileungsi, Bogor, dari bulan Maret – Juni 2007.

B. METODE

Kajian dilakukan dengan tahapan sebagai berikut : 1. Mengkaji bahaya potensial bahan baku, proses dan peralatan produksi serta produk ekstrak teh hijau Pada tahap ini dilakukan kajian bahaya potensial yang mungkin ada dalam bahan baku, proses dan peralatan produksi serta produk ekstrak teh hijau yang dihasilkan oleh perusahaan. Hasil dari tahap ini adalah berupa bahaya potensial pada bahan baku, proses dan peralatan produksi serta produk ekstrak teh hijau yang perlu dikendalikan dan dimonitor dalam sistem manajemen keamanan pangan. Pengelompokkan langkah pengendalian apakah sebagai CCP atau OPRP dilakukan dengan menggunakan pohon keputusan sebagaimana diberikan dalam panduan penerapan ISO 22000:2005 ISO 2005b. 2. Mengamati kondisi exisiting sistem manajemen mutu dan keamanan pangan di perusahaan Pengamatan kondisi existing sistem manajemen mutu di perusahaan dilakukan dengan mengamati pelaksanaan sistem manajemen mutu ISO 9001 yang telah diterapkan di perusahaan, sedangkan pengamatan kondisi existing sistem manajemen keamanan pangan di perusahaan dilakukan dengan mengamati penerapan CPMB di perusahaan, yang merupakan pondasi bagi diterapkannya sebuah sistem manajemen keamanan pangan, menggunakan daftar pemeriksaan CPMB produksi pangan yang digunakan oleh Badan POM. Kajian ini dilakukan untuk mengetahui apakah CPMB di perusahaan, telah dijalankan dengan baik. 3. Melakukan Gap Analysis antara kondisi perusahaan saat ini vs ISO 22000 Gap Analysis dilakukan dengan membandingkan pemenuhan sistem manajemen keamanan pangan di perusahaan dengan persyaratan standar sistem manajemen keamanan pangan ISO 22000. Berdasarkan hasil kajian bisa diketahui sejauh mana kesiapan perusahaan dalam menerapkan sistem manajemen keamanan pangan ISO 22000, serta hal-hal apa yang perlu disiapkan untuk penerapan sistem manajemen keamanan pangan ISO 22000. 4. Memberikan rekomendasi untuk pengembangan sistem manajemen keamanan pangan di perusahaan Berdasarkan kajian yang telah dilakukan pada tahap-tahap sebelumnya, maka diberikan rekomendasi langkah-langkah yang harus dilakukan oleh perusahaan dalam pengembangan sistem manajemen keamanan pangan di perusahaan. Diagram alir metode kajian bisa dilihat dalam Gambar 3. Gambar 3 Metode Kajian Mengkaji bahaya potensial bahan baku, proses dan peralatan produksi serta produk ekstrak teh hijau Mengamati kondisi existing sistem manajemen mutu dan keamanan pangan di perusahaan Melakukan Gap Analysis antara kondisi perusahaan vs ISO 22000 Memberikan rekomendasi untuk pengembangan sistem manajemen keamanan pangan di perusahaan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. KAJIAN BAHAYA POTENSIAL BAHAN BAKU, PROSES DAN