PT. Indesso Aroma telah menerapkan 42 dari 52 persyaratan ISO 22000. Namun demikian penerapan tersebut masih yang terkait dengan mutu dan belum mencakup
aspek keamanan pangan. Beberapa hal penting yang diperoleh dari analisa kesenjangan yang telah dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Sistem Manajemen Kemanan Pangan
Prosedur terdokumentasi sistem manajemen keamanan pangan dan catatan pelaksanaannya, kebijakan keamanan pangan dan sasarannya sebagaimana
dipersyaratkan dalam ISO 22000 belum dibuat. Dokumen untuk sistem manajemen keamanan pangan yang sudah dibuat adalah rencana HACCP untuk ekstrak teh hijau
dan SSOP. GMP yang merupakan pondasi untuk pelaksanaan sistem manajemen keamanan pangan sudah diterapkan, dan ada empat penyimpangan 3 mayor dan 1
minor yang perlu segera diperbaiki sebelum diterapkannya sistem manajemen keamanan pangan di perusahaan.
Prosedur pengendalian dokumen dan pengendalian catatan sudah ada ada dan sudah berjalan, karena prosedur ini juga dipersyaratkan dalam ISO 9001. Hanya saja
pelaksanaannya belum mencakup aspek keamanan pangan. Oleh karenanya prosedur pengendalian dokumen dan pengendalian catatan kemanan pangan bisa disatukan
dengan prosedur pengendalian dokumen dan pengendalian catatan mutu dengan mengintegrasikan aspek keamanan pangan dalam prosedur tersebut.
2. Tanggung Jawab Manajemen
Komitmen manajemen dalam hal keamanan pangan sudah sangat jelas. Sebagai contoh fasilitas pabrik ekstrak sudah dibuat memenuhi standard CPMB, dan persiapan
untuk penerapan sebuah sistem manajemen keamanan pangan sudah diminta untuk mulai dilakukan. Isu keamanan pangan menjadi isu yang sangat penting bagi
manajemen perusahaan, karena hal ini menyangkut reputasi perusahaan. Oleh karenanya rekomendasi dari hasil kajian yang sedang dilakukan ini menjadi bahan
masukan yang sangat penting buat manajemen perusahaan dalam rangka penerapan sistem manajemen keamanan pangan di perusahaan untuk ditindaklanjuti.
Kebijakan keamanan pangan belum ditetapkan secara tertulis, namun kebijakan ini sudah secara jelas dimiliki oleh manajemen dalam hal pemenuhan produk ke
pelanggan yaitu hanya mengirimkan produk yang aman dan berkualitas ke pelanggan. Tanggung jawab dan wewenang masing-masing orang sudah dideskripsikan secara
jelas dalam struktur organisasi perusahaan dan job description masing-masing orang. Pemimpin tim keamanan pangan belum ditetapkan.
Komunikasi baik eksternal dengan pelanggan dan supplier serta komunikasi internal di perusahaan sudah berjalan dengan baik, hanya saja komunikasi ini belum
mencakup aspek keamanan pangan, masih yang terkait dengan mutu. Prosedur yang mengelola situasi tanggap darurat yang potensial dan kejadian-kejadian yang bisa
berdampak pada keamanan pangan belum ditetapkan. Tinjauan manajemen sudah berjalan secara rutin minimal 1 kali dalam setahun
dan dipimpin langsung oleh manajemen puncak perusahaan. Hal ini menunjukkan komitmen perusahaan yang sangat tinggi. Namun pembahasan dalam Tinjauan
manajemen masih belum mencakup aspek keamanan pangan, masih sebatas aspek mutu. Prosedur untuk Tinjauan manajemen ini juga sudah ditetapkan.
3. Manajemen Sumberdaya